Tuesday 24 February 2015

10 Film Internasional Yang Menampilkan Keindahan Panorama Indonesia

Di tengah beredarnya berita bencana alam, kasus korupsi, dan pertikaian partai politik di Indonesia, sepertinya banyak orang - termasuk masyarakatnya sendiri - lupa kalau Indonesia adalah negara yang indah serta kaya dengan budaya dan alamnya. Panoramanya yang terhampar dari Sabang hingga Merauke begitu menenangkan jiwa dan (seharusnya) menyadarkan betapa beruntungnya kita tinggal di Negara yang subur nan makmur ini.

Lepas dari segala macam pendapat orang seputar berita miring tentang Indonesia, Negeri ini tetaplah Tanah Air Beta yang indah mempesona. Begitu indahnya Tanah Airku ini, hingga banyak sineas luar negeri yang kepincut untuk datang berkunjung kemari dan membuat film berlatar belakang keindahan Panorama Indonesia yang luar biasa ini.

Berikut ini saya hadirkan film hasil kreasi Sineas Internasional yang menampilkan keindahan panorama Indonesia. Jika Anda lupa betapa kayanya Negeri Kita ini, tontonlah film-film berikut ini. Jika Sineas Luar Negeri saja bisa menghargai keindahan dan kekayaan alam Indonesia, masa kita  (yang lahir dan keturunan asli Indonesia) tidak?

1. AFTER THE DARK (a.k.a. THE PHILOSOPHERS)
Dirilis pertama kali tanggal 7 Juli 2013, film arahan sutradara John Huddles yang diperani James D'Arcy, Sophie Lowe, Daryl Sabara, dan Freddie Stroma ini merupakan film produksi perusahaan film Olive Branch Productions asal Amerika Serikat.

Film ini mengisahkan kejadian di sebuah International School di Jakarta, di mana dalam kelas yang dihadiri murid-murid multi ras (dari Amerika Serikat, Afrika, Turki, Australia, Kanada, Indonesia, dan Ingris) tersebut, Dr. Eric Zimit (diperani James D'Arcy), mengajak para murid kelas filsafatnya untuk berandai-andai dan memikirkan apa yang akan terjadi di masa depan.

Film filsafat cerdas ini menampilkan banyak sekali pemandangan indah dari berbagai wilayah di Indonesia, seperti Pulau Belitong, pantai-pantai Sumatera, Gunung Bromo, Candi Prambanan, dan Candi Sewu (Jawa Tengah). Film ini sungguh mengangkat Indonesia sebagai Negeri Surga yang menawan, membuat para penonton penasaran untuk mendatangi daerah-daerah yang menjadi objek lokasi shooting film ini.



2. EAT PRAY LOVE
Film produksi tahun 2010 ini diperani Julia Roberts, Javier Bardem, Bily Crudup, dan Richard Jerkins, dengan sutradara Ryan Murphy. Diproseri Brad Pitt, film adaptasi novel berjudul sama karya Elizabeth Gilbert ini mengisahkan tentang perjalanan hidup Sang Novelis mencari jati diri, setelah dia bercerai dan kehilangan arah hidup.

Sebagian film ini menampilkan panorama yang indah di Ubud dan Pantai Padang-Padang yang terletak di Bali. Keramahan khas orang Indonesia juga ditampilkan lewat peran Hadi Subiyanto dan Christine Hakim yang berperan sebagai penduduk lokal di Bali (Hadi Subiyanto memerani Ketut Liyer, dan Christine Hakim sebagai Wayan).



3. JAVA HEAT
Lantaran film ini sarat eksyen dan ketegangan, jangan lantas mengira film ini hanya menampilkan aksi laga saja. Justru film yang mayoritas dibuat di kota Yogyakarta ini menampilkan banyak pemandangan Yogyakarta yang indah dan artistik. Mulai dari pemandangan kota dengan bangungan tua, lingkungan keraton, tarian Jawa Tengah, pakaian tradisional, hingga makanannya. Semuanya ditampilkan dengan sangat indah. Teknik pencahayaannya patut diacungi jempol karena berhasil menangkap aura kota Yogyakarta sebagai kota tua yang indah, teduh, serta nyaman untuk ditinggali.

Film yang dirilis tahun 2013 - dengan sutradara Conor Allyn serta diperani Kellan Lutz, Mickey Rourke, Ario Bayu, dan Atiqah Hasiholan - ini mengisahkan aksi teror yang dilakukan oleh sekelompok teroris yang mengincar Keluarga Keraton Jawa. Hal ini membuat Jake Travers (Kellan Lutz) - agen FBI yang awalnya menyamar sebagai mahasiswa perguruan tinggi sekolah internasional - bahu-membahu dengan Letnan Hashim (Ario Bayu) dari Detasemen 88 Anti Teroris untuk menumpas teroris tersebut.

Adegan yang paling fenomenal dari film ini adalah adegan pamungkas film ini di mana Malik (Mickey Rourke) - Pemimpin Teroris - menyandera Sultana (Atiqah Hasiholan), anak Sultan Yogya, dan membawanya ke Candi Borobudur yang kala itu sedang merayakan Acara Waisak. Baku-tembak di atas Candi Borobudur merupakan adegan yang cukup "fantastis" buat saya karena ditampilkan dengan sangat indah dan megah.

Selain melakukan shooting di Yogyakarta dan Candi Borobudur, film yang diproduksi dan didistribusikan oleh IFC Films (perusahaan distribusi film yang berlokasi di New York City dan merupakan bagian dari AMC Networks) serta IM GLOBAL (perusahaan produksi film yang berlokasi di Los Angeles dan merupakan bagian dari Reliance Entertainment) ini juga melakukan shooting di Candi Sewu, Istana Air Taman Sari, Keraton Yogyakarta, dan seputaran Malioboro.



4. THE FORGOTTEN COAST
Film dokumenter yang dirilis tanggal 6 November 2007 ini disutradarai Justin Le Pera mengisahkan petualangan 7 orang peselancar air - Brian Conley, Travis Potter, Daniel Thomson, Micah Byrne, Brett Schwartz, Brandon Tipton, dan Ben Knight - yang berkeliling dunia, mencari pantai-pantai berombak eksotis di dunia untuk kemudian berusaha menaklukkan ombaknya. 

Perjalanan mereka dimulai dari California menuju beberapa lokasi berselancar terbaik di dunia. Salah satunya adalah Pulau Sumatera, Indonesia. Tidak jelas pantai mana yang didatangi para peselancar itu, tapi saya menduga lokasinya adalah di Kepulauan Mentawai, Kepulauan Nias, atau Lampung Barat.

Kepulauan Mentawai memiliki 400 spot surfing yang sangat fantastis dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Dari semuanya, ada 49 titik surfing yang menjadi favorit peselancar asing. Lokasi surfing terbaik di sana adalah Pulau Sipora, yang merupakan satu dari 20 spot surfing terbaik di dunia versi CNN Travel.

Sedangkan Kepulauan Nias (tepatnya Pulau Sorake dan Pulau Lagundri) memiliki ombak yang sangat baik dan menantang, sehingga dikenal sebagai Pulau dengan Ombak Terbaik di Dunia. Ada 2 spot surfing terbaik di tempat itu yang dikenal dengan nama "The Point" dan "Indicator".

Di Lampung Barat, tepatnya Pantai Tanjung Setia, merupakan pantai yang sangat populer di mancanegara dan menjadi salah satu tempat berselancar terbaik di dunia. Karena berhadapan langsung dengan Samudera Hindia, maka ombak pantai ini bisa mencapai 6 - 7 meter dengan panjang 200 meter, menjadikannya sebagai pantai dengan Ombak Tertingi di Dunia saat ini.



5. BALI BIG BROTHER
Film produksi Jepang yang dirilis 17 Januari 2015 silam. Saya pernah mengulas dengan detil film ini di artikel di link ini (http://funtertainment-facts.blogspot.com/2015/01/recommended-movie-bali-big-brother.html).

Setengah dari film ini mengambil lokasi shooting di Jembrana, Bali, yang tidak saja merekam keindahan alamnya, tetapi juga tradisi dan budaya masyarakat Jembrana yang sederhana dan apa adanya. Sinematografinya juga cukup menarik, meski tidak sebaik yang ditampilkan sineas Hollywood.



6. BEYOND SKYLINE
Film yang akan dirilis pertengahan tahun 2015 mendatang ini adalah sekuel dari film fiksi-ilmiah Skyline yang dirilis tahun 2010 silam. Disutradarai Liam O'Donnell, film ini diperani oleh Frank Frillo, Callan Mulvey, Iko Uwais, Yayan Ruhian, dan Antonio Fargas.

Belum dijelaskan seperti apa alur film ini, namun pastinya melanjutkan cerita yang ditinggalkan menggantung di seri sebelumnya. Meski produksi Hollywood, film sepenuhnya dikerjakan di Indonesia, tepatnya di Yogyakarta dan Pulau Batam.



7. ALEX CROSS
Film karya sutradara Rob Cohen yang dirilis tahun 2012 ini diperani Tyler Perry. Film ini mengisahkan tentang Alex Cross, seorang psikologis dan detektif Detroit yang mendapatkan tugas untuk menyidiki kasus pembunuhan brutal yang terjadi atas Fan Yau (Stephanie Jacobsen), seorang wanita pengusaha. Kasus pembunuhan tersebut melebar dan melibatkan kartel narkoba bernama Picasso (Matthew Fox). Picasso berhasil mengelabui Cross dan dikisahkan kabur ke Bali.

Sebagian lokasi shooting film ini memang dilakukan di Bali, yaitu di Desa Karangasem dan Nusa Lembongan. Meski tidak banyak menampilkan pemandangan Bali, namun film ini cukup memuaskan mata penonton dengan keindahan kedua desa lokasi shooting tersebut, termasuk hamparan ladang sawahnya yang hijau cerah.



8.  ROAD TO BALI
Film komedi produksi tahun 1952 merupakan salah satu film komedi yang cukup sukses di masanya. Dibintangi Bing Crosby, Bob Hope, dan Dorothy Lamour, serta disutradarai Hal Walker, film ini merupakan seri ke-6 dari total tujuh seri Road To ... yang cukup fenomenal tersebut.

Ada pun ketujuh seri Road To ... adalah : Road to Singapore (1940), Road to Zanzibar (1941), Road to Morocco (1942), Road to Utopia (1946), Road to Rio (1947), Road to Bali (1952), dan The Road to Hong Kong (1962).

Film ini mengisahkan tentang George (Bing Crosby) dan Harold (Bob Hope), dua orang penari dan penyanyi yang baru menyelesaikan pertunjukan di Melbourne, Australia, kemudian buru-buru pergi setelah dikejar-kejar oleh fans yang ingin menikahi mereka. Mereka pun kabur ke Bali dan bekerja sebagai penyelam pencari mutiara. Saat melakukan pekerjaan, mereka menemukan harta karun dan mengundang minat Putri Lala (Dorothy Lamour) untuk menguasai harta tersebut.

Meski shooting film sama sekali tidak dilakukan di Pulau Dewata, namun setidaknya film ini mengangkat budaya Bali, di mana Putri Lala digambarkan mengenakan pakaian adat Bali.


9. SAMSARA
Banyak kritikus yang setuju dan mengamini film karya Ron Fricke ini sebagai salahs atu film dokumenter terbaik saat ini. Dibuat lebih dari 5 tahun di 25 negara, film berdurasi 102 menit ini membawa penonton untuk melihat keindahan (serta kehancuran) alam di berbagai negara.

Selain keindahan alam dan budaya Bali yang menonjol, film ini juga menampilkan kehidupan masyarakat, terutama penambang belerang di Kawah Ijen, Banyuwangi, Jawa Timur. Adegan para penambang yang membawa batu-batu belerang ditampilkan sedemikian artistik, membuat banyak orang berdecak kagum. Inilah keindahan lain dari Indonesia yang hanya bisa Anda nikmati di film Samsara.



10. SAVAGES 
Film eksyen yang disutradarai Oliver Stone ini diadaptasi dari novel berjudul sama karya Don Winslow. Tayang tahun 2012, film yang diperani John Travolta, Salma Hayek, Taylor Kitsch, Blake Lively, Aaron Johnson, dan Benicio del Toro ini mengisahkan tentang Chon (Taylor Kitsch) dan Ben (Aaron Taylor Johnson), dua orang sahabat yang berbisnis tanaman marijuana yang dijual ke Afganistan. Keduanya kemudian diincar oleh kartel Meksiko. Keduanya lari ke Indonesia untuk menghidari kartel yang kejam tersebut.

Film ini menampilkan adegan dan pemandangan pantai yang indah. Banyak orang mengira pantai tersebut adalah salah satu pantai di Bali. Nyatanya, film ini justru dibuat di Pulau Moyo yang terletak di Nusa Tenggara Barat. Alamnya yang masih sangat asri, benar-benar tergambar indah di film ini. Dapat dipastikan Anda akan terpikat untuk bisa ke sana.