Monday 21 July 2014

7 Makanan Luar Negeri yang Cara Makannya di Indonesia Beda Banget dengan Negara Asalnya ....

Meski memiliki kekayaan kuliner, masyarakat Indonesia tidak menutup diri untuk menerima makanan dari luar negeri. Sejak tahun 1980an, banyak restoran dan rumah makan siap saji dari luar negeri yang bertandang dan membuka gerainya di Indonesia. Kala itu masih berpusat di kota-kota besar saja seperti Jakarta, Semarang, dan Surabaya. Tapi sekarang sudah tersebar di berbagai kota dan propinsi.

Meski masyarakat Indonesia menerima makanan dari luar negeri tersebut - bahkan telah menjadi tren gaya hidup mereka untuk makan makanan produk luar negeri - tidak serta merta cara makan dan bentuk penyajian makanan luar negeri tersebut mentah-mentah diaplikasikan begitu saja di Indonesia. Butuh beberapa penyesuaian agar makanan tersebut bisa diterima, mulai dari penggunaan bumbu (yang disesuaikan dengan selera lidah orang Indonesia), hingga pada cara penyajian dan cara makannya.

Berikut ini adalah makanan "impor" dari luar negeri yang ada di Indonesia, di mana cara penyajian dan cara makannya di Indonesia dibuat berbeda dengan cara makan di negeri asal makanan tersebut, agar bisa diterima masyarakat Indonesia. Meski beberapa di antaranya terkesan konyol, tapi.... well... you know..... itulah uniknya makan makanan tersebut di Indonesia.....


1. PIZZA
Anda tentu tahu kalau pizza adalah makanan khas masyarakat Italia. Makanan yang terbuat dari tepiung terigu ini disajikan dalam bentuk bulat tipis dengan topping daging, paprika, dan keju.

Sama seperti Indonesia, pizza juga ada dan diperkenalkan oleh sebuah restoran franchise sejak tahun 1990-an. Sejak itu, pizza menjadi salah satu menu makanan favorit keluarga yang sangat digemari Selain harganya kini telah dibuat menyesuaian kantong masyarakat Indonesia, mulai dari menengah hingga atas, menu yang disajikannya pun sangat beragam, seperti nasi, pasta, ayam goreng, dan lain-lain, yang mana membuat menu pizza menjadi tidak membosankan.

Karena awalnya hadir sebagai "makanan luar negeri", di mana makan dengan sendok dan garpu menjadi ciri khas masyarakat barat, maka jika Anda makan di restoran tersebut, di meja selalu disediakan sendok dan garpu.  Makan pizza pun dilakukan dengan menggunakan sendok dan garpu. Sangat jarang sekali ada orang makan pizza dengan cara memegang potongan pizza-nya.

Padahal di luar negeri, cara mengonsumsi pizza ya biasa saja : Dipegang dengan tangan dan dimakan begitu saja.

Well... mungkin biar keliatan makan pizza itu bergengsi dan terlihat seperti gaya makan orang kelas atas, sehingga makan pizza di Indonesia harus menggunakan pisau dan garpu.



2. DONAT
Donat adalah salah satu makanan yang "dipercaya" berasal dari Amerika Selatan dan diciptakan oleh masyarakat Belanda yang berimigirasi di negara tersebut pada abad 18. Kini donat adalah makanan yang sangat populer di seluruh dunia dan diminati banyak orang, termasuk di Indonesia. Jika sering menonton film Hollywood, maka Anda akan melihat kalau donat menjadi "jajanan favorit" polisi di Amerika Serikat.

Di Indonesia pun, donat juga hadir di tahun 1990an dan dibawa oleh sebuah restoran waralaba donat terkemuka dari luar negeri. Sama seperti negara asalnya, donat dijual dalam berbagai bentuk. Tidak saja bulat berlubang tengah seperti kebanyakan donat pada umumnya, namun juga dalam bentuk gepeng dan bundar.

Jika di luar negeri, cara makan donat adalah dimakan dengan cara memegang donat dengan tangan dan memakannya langsung, maka di Indonesia sedikit berbeda. Dengan alasan makanan tersebut adalah makanan dari luar negeri dan ingin tampak "berkelas" saat disajikan, maka jika makan donat di restoran waralaba donat, sama seperti makan pizza, makannya menggunakan pisau dan garpu. Sebenarnya "cukup aneh", mengingat donat berukuran kecil dan sedikit "berlebihan" jika dimakan dengan pisau dan garpu. Tapi..... namanya juga makan makanan bule, ya afdolnya dimakan gaya bule juga.



3. BIBIMBAP
Ini adalah salah satu makanan tradisional sekaligus populer di Korea Selatan. Makanan ini berupa nasi dengan daging dan sayuran serta kuning telur setengah matang. Cara makannya terbilang unik : nasi dan lauknya dicampur aduk. Setelah tercampur merata, barulah dimakan (Bibimbap sendiri dalam bahasa Korea berarti "nasi campur aduk").

Di Indonesia, Restoran Korea baru mulai populer dua tahun terakhir ini setelah wabah budaya Korea menulari masyarakat Indonesia. Banyak sekali restoran waralaba Korea yang belakangan ini bermunculan di berbagai kota besar di Indonesia. Dan Bibimbap menjadi salah satu menu andalan yang disukai banyak orang. Sebenarnya penyajiannya nyaris persis sama dengan penyajian di negara aslinya. Bedanya hanyalah pada telornya. Jika di negara asalnya, telur yang digunakan adalah kuning telur setengah matang, maka jika di Indonesia, telur disajikan lengkap dengan putih telur dan dimasak matang. Selain alasan higienis (telur setengah matang masih mengandung bakteri berbahaya seperti Salmonella yang dapat membuat orang sakit perut jika mengonsumsi), banyak orang tidak suka dengan aroma kuning telur yang amis dan menyengat.

Lebih parahnya lagi, dengan mencampur telur ke nasi dan lauk pauk akan membuat wujud makanannya menjadi sangat tidak menarik (jadi lebih mirip makanan buat doggy....). Dengan pertimbangan itulah, maka beberapa restoran waralaba memutuskan untuk menyajikan telur mata sapi matang. Ada sih yang menyajikan Bibimbap dalam versi aslinya. Biasanya restoran seperti itu adalah restoran yang dibuka oleh Korea dan diperuntukkan bagi para ekspatriat Korea.



4. CAKWE
Cakwe adalah semacam roti panjang yang digoreng. Panganan yang aslinya dari Daratan Tiongkok ini biasanya merupakan menu sarapan masyarakat di sana (serta Hong Kong). Cakwe biasa hanya dimakan layaknya roti (tanpa tambahan apapun) atau dimakan bersama bubur polos (cakwe dipotong-potong kecil lalu diceburkan ke bubur atau hanya dicelup-celupkan di bubur saja, untuk penambah rasa dan aroma bubur).

Di Indonesia, Cakwe awalnya populer di daerah Sumatera, khususnya Medan dan Kepulauan Riau. Kini kehadirannya sudah merambah dan dikenal hampir semua wilayah di Indonesia, khususnya Kalimantan dan Jawa. Namun berbeda dengan cara makan di negara asalnya, cakwe justru dimakan dengan dicocol saos sambal, saos tomat, atau bumbu kacang.

Cakwe juga digunakan sebagai salah satu komplemen makan bubur ayam, selain suwiran daging ayam, potongan telur, seledri, dan bawang goreng. 



5. BAKPAO
Salah satu makanan yang juga aslinya dari Daratan Tiongkok dan kini sudah sangat populer di Indonesia. Terbuat dari terigu yang dibentuk bulat dengan isi daging di dalamnya. Dalam bahasa aslinya, Bakpao sendiri berarti "daging yang dibungkus". Makannya juga sangat simpel, yaitu dengan memakan bakpao seperti makan roti.

Namun berbeda dengan Indonesia, terutama di daerah Jawa, makan Bakpao biasanya menggunakan saos sambal atau saos tomat. Tujuannya untuk mendapatkan "sensasi" rasa yang berbeda. Ada sih orang yang makan bakpao tanpa saos, tetapi kebanyakan orang Indonesia lebih suka makan bakpao dengan saos untuk mencari sensasi pedas dan asam.



6. SIOMAY
Siomay berasal dari bahasa Tiongkok Shumai / Saomay yang berarti "pangsit daging babi". Salah satu makanan bergengsi ini biasanya merupakan salah satu menu dimsum yang biasa dinikmati oleh orang Tiongkok dan Hong Kong.

Seperti dimsum pada umumnya, Saomay disajikan dalam keranjang rotan dan dimakan selagi hangat dan dicocol ke dalam campuran minyak wijen, arak, dan kaldu ayam sebagai penambah rasa.

Di Indonesia, karena penduduknya kebanyakan orang Muslim, maka Siomay dibuat dari daging ikan dan tepung tapioka. Cara makannya pun berbeda : Siomay dipotong dalam ukuran sedang, lalu dituangi bumbu kacang dan kecap manis.



7. MARTABAK
Martabak adalah makanan yang berasal dari Yemen, Timur Tengah. Dalam bahasa aslinya, Martabak atau Murtabbaq berarti "dilipat". Aslinya, martabak terbuat dari kulit roti yang lebar dan dilipat-lipat, lalu digoreng. Bentuknya sekilas mirip roti croissant dari Perancis, namun lebih lembut dan legit. Martabak disajikan dalam bentuk potongan segi empat dan dituangi bumbu kaldu kental yang terdiri dari daging kambing, telor, potongan timun, bawang merah, dan tomat.

Martabak Asin

Di Indonesia, Martabak terdiri dari 2 jenis, yaitu Martabak Asin dan Martabak Manis. Martabak Asin adalah martabak yang terbuat dari kulit roti yang dibuat lebar, lalu di dalamnya diisi dengan campuran daging cincang, telor, dan daun bawang, kemudian digoreng. Martabak dimakan dalam kondisi kering dengan tambahan kecap asin dan acar cabe rawit, timun, dan bawang merah yang segar.

Di Palembang, ada Martabak bernama Martabak HAR (Haji Abdul Rozak) yang penyajiannya sangat mirip dengan martabak di negara asalnya.

Martabak Manis
Sementara itu Martabak Manis adalah martabak yang terbuat dari tapioka. Mirip martabak asin, hanya saja bentuknya bulat dan rasanya manis. Biasanya Martabak Manis diberi gula, coklat, mentega, kacang halus, keju, dan lain-lain sesuai selera. Biasanya Martabak seperti ini dikenal dengan nama Martabak Bangka, karena pertama kali dijual dan diperkenalkan oleh orang-orang dari Pulau Bangka, Sumatera Selatan. Meski namanya Martabak, namun konsep Martabak Manis atau Martabak Bangka sangat jauh berbeda dengan Martabak asli. Yang menyamakan keduanya adalah dalam penyajiannya saja, di mana Martabak Bangka juga disajikan dalam bentuk "terlipat".





No comments:

Post a Comment