Wednesday 10 June 2015

10 Hobi Khas Orang Indonesia

Setiap orang punya hobi yang biasa mereka lakukan di waktu senggang. Tidak terkecuali orang Indonesia. Di tengah keragaman budayanya, ternyata kebanyakan mereka memiliki hobi seragam yang bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok hobi yang sangat khas.

Berikut ini adalah hobi-hobi yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Dan sepertinya hanya orang Indonesia yang punya hobi seperti ini.

1. BATU AKIK
Batu Akik adalah salah satu jenis mineral alam dari 3,000 jenis mineral bumi. Batu yang merupakan hasil diferensiasi, metamorfosa, dan sedimentasi magma ini tiba-tiba naik daun di tahun 2015 dan diminati masyarakat Indonesia. Sebenarnya produk ini sudah pernah populer di tahun 1970-an, berkat Tessy - salah satu personel lawak Srimulat - yang selalu mengenakan cincin akik di seluruh jarinya setiap kali pentas. Meski demikian, harus diakui kalau booming Batu Akik di masa itu kalah heboh dengan tahun ini.

Tahun ini, Batu Akik meraih kejayaannya dan menjadi benda yang paling dicari dan diminati masyarakat Indonesia. Harganya pun melambung sangat tinggi, bahkan beberapa jenis dijual dengan harga yang sudah tidak rasional (mulai ratusan juta sampai milyaran). Uniknya, meski dijual dengan harga setinggi itu, Batu Akik tersebut tidak dilengkapi dengan Sertifikat Keaslian (yang dikeluarkan Dinas Terkait) yang mendukung keaslian dan keabsahan Batu Akik mahal itu. Wajar jika kemudian muncul batu akik palsu (dari bahan plastik) yang dijual dengan harga setinggi langit (dan bodohnya : Ada orang yang beli !!!).



2. BELANJA
Sejak dekade 1970-an hingga hari ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang yang hobi belanja. Tidak perduli di mana pun di seluruh bagian dunia, kalau Anda masuk ke sebuah mal besar, pasti akan melihat (minimal) satu keluarga berasal dari Indonesia yang sedang "kalap" berbelanja. Sepertinya bagi orang Indonesia, belanja sudah menjadi tradisi yang hukumnya wajib, terutama jika mereka sedang ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.

Kalau ditelusuri dari budaya asli orang Indonesia, hobi belanja berakar dari kebiasaan kekeluargaan untuk selalu membawa "buah tangan" saat berkunjung ke sanak saudara yang tinggal jauh. Biasanya ketika bertamu ke rumah kerabat, kita selalu membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada kerabat tersebut. Nah, berangkat dari kebiasaan memberi itu, maka kemudian orang Indonesia "rajin" berbelanja saat sedang ke luar kota atau ke luar negeri. Setiap belanja, mereka pasti memikirkan untuk memberikan barang yang dibelinya ke si ini atau si itu.

Parahnya, Hobi Belanja ini tidak mengenal kondisi. Seperti informasi yang saya peroleh, pada tahun 2008, saat Krisis Moneter menghantam dunia secara keseluruhan, orang Indonesia justru menduduki peringkat pertama di Singapura sebagai Turis dengan Pengeluaran Terbanyak di masa itu.

Hobi ini semakin dipermudah dengan adanya kartu kredit yang proses aplikasinya sangat mudah dan cepat. Bagi masyarakat Indonesia, Kartu Kredit adalah "Kartu Sakti Dana Hibah" yang diberikan cuma-cuma buat mereka. Jadi wajar saja jika mereka mengejar penyedia fasilitas kartu kredit yang bisa memberikan plafon kartu kredit tertinggi. So, tidak heran kalau belakangan ini banyak orang Indonesia yang tiba-tiba jatuh miskin, bunuh diri, bersembunyi ketakutan dari Debt Collector karena tidak bisa membayar tagihan kartu kreditnya.



3. GONTA-GANTI GADGET
Untuk urusan perkembangan gadget, boleh tanya orang Indonesia karena mereka sangat update jika sudah bicara soal Gadget. Jangan kira kaum intelek seperti mahasiswa atau orang berduit saja yang tahu perkembangan gadget, bahkan sampai Tukang Becak dan pedagang asongan pun fasih bicara soal fitur gadget keluaran terbaru.

Wajar saja karena perkembangan teknologi masa kini, dibarengi dengan kemudahan untuk mendapatkan informasi di internet, dan dipermudah dengan murahnya perangkat gadget serta biaya berselancar di internet. Jadi tidak heran jika hampir semua orang Indonesia - terutama yang tinggal di daerah perkotaan - sangat melek teknologi.

Perkembangan teknologi ini juga dibarengi dengan hasrat keingintahuan yang sangat besar dan juga dorongan eksistensi yang sangat tinggi. Jadi buat sebagian besar masyarakat Indonesia, punya gadget terbaru itu rasanya "sesuatu banget". Tidak hanya akan dianggap sebagai orang "Paling Gaul Se-Indonesia", tetapi punya gadget terbaru dapat mempengaruhi status, wibawa, dan gengsi seseorang di lingkungan pergaulannya.



4. GOSIP
Meski pun gosip bukan komoditi yang mutlak punya orang Indonesia (toh di seluruh dunia juga orang senang bergosip), tapi rasanya tidak ada orang di negara mana pun yang menanggapi gosip sedemikian intens seperti di Indonesia. Hal ini mungkin bisa dimaklumi, mengingat budaya di Indonesia adalah "budaya kekeluargaan", di mana pada zaman dulu, ketika ada keluarga kesusahan, maka informasi tersebut akan disampaikan dari mulut-ke-mulut, sehingga kerabat keluarga yang tinggal nun jauh di sana bisa tahu dan segera membantu.

Tapi kini, budaya "berita dari mulut ke mulut" tersebut telah menjadi kebiasaan bahkan hobi yang "rutin" dilakukan banyak orang, tidak perduli pria maupun wanita. Hingga akhirnya muncul sebutan "Mulut Ember" buat orang-orang yang senang bergosip, dan istilah "Makin di-GO-sok, Makin SIP" yang merupakan kepanjangan dari kata Go-Sip dan cibiran buat orang yang hobi bergosip.

Hebatnya, Gosip versi orang Indonesia sangat inovatif dan kreatif, karena dari satu cerita yang didengar, mereka bisa mengembangkan cerita tersebut menjadi cerita yang sama sekali berbeda, dan jauh lebih seru dibandingkan versi aslinya.

Karena kemampuan mengembangkan cerita ini, harus diakui kalau imajinasi dan kreativitas orang Indonesia jauh lebih hebat daripada Penulis Skenario Hollywood. Jadi, kalau ada Penulis Skenario yang ingin belajar cara membuat Skenario Film yang keren banget (terutama yang mengusung konsep "Rashomon Effect"), belajarlah dengan orang Indonesia. Mereka jagonya ....

BTW, apa itu "Rashomon Effect"? Saya pernah mengulasnya dalam blog saya yang lain (kunjungi link berikut ini : http://funtertainment-facts.blogspot.com/2015/06/10-film-berkonsep-rashomon-effect.html).



5. PECINTA ALAM
Dengan luasnya wilayah hutan dan banyaknya daerah pegunungan di Indonesia, sangat wajar jika kemudian banyak orang Indonesia yang menyukai hobi dan aktivitas. Berbeda dengan aktivitas pecinta alam yang dilakukan orang di luar negeri, kegiatan Pecinta Alam di Indonesia bisa dibilang benar-benar "membumi" dan "mengalam", di mana aktivis kegiatan ini tidak hanya sekedar melakukan aktivitas keluar-masuk hutan, tetapi juga melakukan reboisasi hutan, seperti penanaman pohon, dan pembersihan sampah yang ditinggalkan orang-orang tidak bertanggung jawab.

Ada banyak komunitas pecinta alam yang berdiri di Indonsia (khususnya di Pulau Jawa), di mana aktivitas mereka banyak ditujukan untuk memperkenalkan alam-budaya Indonesia kepada masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk mencintai alam Indonesia. Program-program seperti Panjat Gunung, Eksplorasi Hutan Belantara, serta Penanaman Sejuta Pohon menjadi beberapa bukti akan kecintaan dan keseriusan mereka pada hobi pelestarian alam yang sudah mendarah-daging dalam jiwa masyarakat Indonesia ini.



6. EKSIS DI SOSMED & TELEVISI
Kalau bicara eksis, sepertinya sudah bukan lagi hobi, tapi bagian hidup dari orang Indonesia.

Di Sosmed, orang Indonesia duduk di peringkat pertama sebagai Pengguna Sosmed Terbanyak di Dunia". Tidak hanya itu, mereka pun berada di posisi teratas "Pengguna Sosmed Paling Aktif di Dunia". Bahkan orang Indonesia sempat dijuluki "Pengguna Sosmed Paling Berisik" saat Piala Dunia Sepakbola 2014 silam, karena sangat rajin nge-twit di Twitter sepanjang pertandingan berlangsung.

Sosmed sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Dan sepertinya orang Indonesia sangat paham bagaimana memanfaatkan kecangihan sosmed, sehingga tidak saja menggunakannya sebagai alat unjuk diri, tapi juga hal lain seperti berjualan, memasarkan produk, hingga modus penipuan.

Selain hobi eksis di sosmed, orang Indonesia pun punya hobi "unjuk bakat" di televisi. Mereka tahu bagaimana caranya dikenal masyarakat lewat "bakat" yang mereka miliki. Sejak 10 tahun terakhir, banyak stasiun televisi yang menggelar acara "live performance" di dalam studio dengan mengajak banyak remaja Alay untuk mendukung acara tersebut. Acara itu sangat mereka manfaatkan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat, mulai dari menari, bergaya, menyanyi, atau bahkan berakting (Anda lihat bagaimana mereka begitu menghayati sebuah lagu saat seorang penyanyi menyanyikan lagu tersebut...).

Jadi sangat tidak mengherankan jika saat ini stasiun televisi banyak mengadakan "live performance" di luar pangung dan sudah jarang melibatkan remaja Alay. Karena tanpa dibayar pun, sudah banyak orang berjibun untuk datang menonton acara tersebut. Bukan hanya sekedar nonton aksi panggung artis favoritnya, tapi juga punya tujuan utama : Biar masuk tipi.



7. BIKIN MEME
Keeksisan orang Indonesia di sosmed tidak saja hanya sebatas rajin posting, tetapi juga kreatif dalam membuat Meme. Ya, menurut Ana Larue - Manager Pemasaran PATH - Meme buatan orang Indonesia menduduki peringkat pertama di arus komunikasi sosmed di Path sebagai Meme paling banyak. Memang negara lain juga ada yang membuat Meme, tapi tidak sederas dan sekencang Meme produk orang Indonesia.

Tidak hanya Path, tapi di sosmed lain pun Meme orang Indonesia sangat mendominasi. Kreativitas - ditambah dengan selera humor masyarakat Indonesia yang sangat tinggi - membuat mereka dengan mudah membuat Meme yang lucu dan bikin orang ngakak hingga sakit perut.



8. NONTON SINETRON
Sinetron sebenarnya bukan hanya konsumsi Indonesia, tetapi juga konsumsi masyarakat dunia, dan mereka mengenalnya dengan nama yang berbeda. Amerika Serikat mengenalnya dengan istilah Soap Opera, Meksiko mengenalnya dengan sebutan Telenovela, dan China menyebutnya Dien She Ci (drama televisi). Meski demikian, ada perbedaan budaya hobi menonton sinetron Indonesia dengan masyarakat dunia.

Dalam menonton serian televisi, masyarakat dunia sesekali juga akan dihinggapi rasa bosan, sehingga mereka dengan mudah pindah jaringan televisi atau bahkan nonton serian televisi dari negara lain (lewat televisi kabel). Tapi jangan harap Anda bisa menerapkan hal yang sama dengan penonton Indonesia. Mereka punya dedikasi yang luar biasa terhadap tontonan Sinetron yang mereka tonton. Kalau sudah sreg dengan satu serial, mereka akan menonton serial itu hingga tuntas (meski tuntasnya tidak jelas kapan).

Nonton sinetron pun sudah menjadi budaya, hobi, dan tradisi yang sangat melekat di masyarakat Indonesia. Jika dulu serial sinetron mulai tayang di seluruh jaringan televisi sejak pukul 19.00 hingga 21.00, maka kini telah merambah dari pukul 18.00 hingga 22.00. Nonton sinetron juga digunakan sebagai sarana mengumpulkan anggota keluarga dan menikmati suasana kekeluargaan bersama. Jadi jangan heran jika Anda bisa melihat (terutama di daerah pinggiran kota) ada sebuah keluarga yang berkumpul bersama dan nonton sinetron tanpa jedah sejak usai maghrib sampai larut malam. Dan jangan heran pula kalau mereka sangat hebat dalam mengomentari bahkan berdiskusi seputar Sinetron yang sedang tayang.



9. MEROKOK
Meski budaya dan hobi merokok tidak hanya dimonopoli masyarakat Indonesia, tapi sepertinya hanya orang Indonesia yang saat ini paling sulit diatur soal merokok. Jika Anda ke luar negeri, pasti akan melihat bagaimana tertibnya para perokok. Ada waktu dan tempat tertentu bagi mereka untuk merokok. Dan mereka bisa menahan diri untuk tidak merokok di tempat keramaian yang tidak menyediakan tempat merokok buat mereka.

Parahnya di Indonesia, para perokok bisa merokok di mana saja dan kapan saja. Bahkan di tempat yang ada tanda "Dilarang Merokok" sekalipun mereka tetap bisa merokok. Pemerintah pernah menggelontorkan Aturan Denda bagi para perokok, tetapi tetap saja tidak membuat para perokok merubah kebiasaannya, dan mereka tetap asyik merokok seenaknya di mana pun mereka mau.

Beberapa waktu silam, televisi menayangkan iklan tentang bahaya merokok, di mana ditunjukkan adegan seorang wanita yang bercerita mengalami Kanker Pita Suara karena menjadi korban Perokok Pasif. Sebenarnya iklan itu sangat menyentuh. Hanya saja : Apakah para perokok di Indonesia terketuk hatinya untuk merubah hobi berbahaya mereka ini, agar tidak timbul korban-korban lain?



10. MENDENGAR MUSIK SEBELUM TIDUR
Saya baru tahu kalau ternyata banyak orang Indonesia yang punya hobi mendengarkan musik sebelum tidur. Mungkin ini disebabkan budaya sejak kecil, di mana banyak anak-anak yang senang "dikeloni" Ibunya saat tidur. Ketika akan tidur, Ibu biasanya bersenandung, menenangkan sang Anak. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah hobi yang turun-temurun dilakukan oleh banyak orang Indonesia, terutama yang tinggal di daerah Urban (Perkotaan).

Orang luar negeri dulu juga pernah melakukan kebiasaan ini, karena menurut mereka musik dapat menenangkan jiwa mereka saat sedang tidur. Hanya saja, berdasarkan penelitian belakangan ini, ternyata tidur sambil mendengarkan musik justru kurang baik, karena meski tubuh sudah dalam kondisi istirahat, tapi otak masih terus bekerja menerjemahkan suara musik yang diterima telinga. Akibatnya otak tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat seperti bagian tubuh yang lain, sehingga dapat membuat orang tersebut merasa kelelahan di pagi hari, meski sebenarnya sudah tidur sangat cukup di malam hari. Karena itulah, kebiasaan ini sudah ditinggalkan banyak orang.

Namun justru di Indonesia, kebiasaan ini masih dilakukan. Alasannya, ya itu tadi... karena ingin "mengenang masa kecil yang bahagia". Selain itu, musik bagi mereka adalah penenang. Dan yang terutama : Koneksi Internet di malam hari biasanya sangat stabil, sehingga paling enak untuk streaming lagu. Halah....!!!


No comments:

Post a Comment