Showing posts with label anak. Show all posts
Showing posts with label anak. Show all posts

Wednesday, 14 January 2015

7 Wanita Perkasa Indonesia dengan Profesi Tidak Biasa

Di beberapa negara, masih saja ada orang yang membedakan "kasta" pria dan wanita. Umumnya, apa yang dilakukan pria, tidak boleh dilakukan oleh wanita. Hal ini sebenarnya masih terjadi di Indonesia. Meski tidak kasat mata, perbedaan itu masih ada. Meski demikian, wanita Indonesia patut bersyukur karena emansipasi wanita berjalan cukup baik di Negeri Tercinta kita ini.

Dalam hal pekerjaan, jika dulu ada beberapa pekerjaan yang hanya boleh dikerjakan pria, kin wanita pun sudah bisa melakukannya. Mulai dari pekerjaan kantoran, hingga pekerjaan kasar sekalipun pun, banyak wanita yang sudah melakoninya.

Bicara pekerjaan kasar yang membutuhkan kekuatan fisik, meski wanita tidak dilarang mengerjakan, namun secara nalar karena beratnya pekerjaan itu, hanya pria yang sebenarnya bisa melakukannya. Namun fakta menunjukkan kalau banyak wanita Indonesia yang juga bisa melakukan pekerjaan fisik itu. Meski risiko terluka, kecelakaan, hingga kematian mengancam, mereka tidak sungkan untuk menjalani profesi itu. Bukan karena cari masalah, tapi faktor ekonomi - ditambah lagi kurangnya akses untuk dapat mengenyam pendidikan yang mamadai - menjadi latar belakang mereka pada akhirnya memutuskan terjun ke lapangan pekerja sekeras ini.

Sebagai penghormatan saya terhadap para wanita perkasa yang bekerja di bidang pekerjaan kasar dan keras untuk menghidupi keluarganya tersebut, berikut ini saya rangkum profil para wanita perkasa Indonesia tersebut ....


1.  NANIK FRANSISKA DEWI
Wanita cantik yang tinggal di Desa Telogosari, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang ini beberapa bulan terakhir ramai dibicarakan di Sosial Media, setelah ada orang yang meng-upload foto dan profilnya. Gadis berusia 19 tahun ini dikenal sebagai gadis yang berprofesi sebagai penambal ban. Pekerjaan yang biasa dilakoni para pria karena berat dan tidak mudah ini, ternyata sudah menjadi profesi yang cukup lama digeluti Nanik.

Keterlibatan Nanik dalam profesi keras ini dimulai sekitar dua tahun silam, setelah dia menikah dengan suaminya, Hari Wibowo. Kala itu usia Nanik baru 17 tahun dan suaminya 20 tahun. Sang suami yang aslinya berprofesi sebagai penambal ban, awalnya mengajari istrinya teknik menambal ban hanya sekedar untuk pengetahuan istri saja. Tidak disangka, Nanik justru menekuni pengetahuan itu, dan kini bahkan telah menguasai dengan baik semua teknik menambal ban yang dikuasai suaminya.

Meski orang tuanya melarang, tapi Nanik tetap nekat bekerja sebagai penambal ban untuk membantu suaminya. Meski pendapatan yang diperolehnya hanya sekitar Rp 15.000 - 40.000 sehari, Nanik sudah merasa bersyukur karena mampu membantu perekonomian keluarganya.



2. SULEHA
Mengemudikan becak bukanlah hal mudah. Dalam kondisi kosong saja, transportasi darat beroda tiga yang beratnya nyaris 100 kg ini saja sudah sangat berat untuk dikemudikan, apalagi jika diisi penumpang yang beratnya bisa mencapai 100 kg juga. Jelas ini bukan pekerjaan mudah, bahkan untuk pria sekali pun yang belum terlatih. Tapi tidak bagi Suleha.

Wanita berusia 40 tahun kelahiran Palu, Sulawesi Tengah, ini melakoni profesi sebagai tukang becak demi menafkahi dirinya dan putrinya yang kini berusia 18 tahun. Suleha yang saat ini tinggal di Surabaya mulai bekerja sebagai tukang becak sejak tahun 2000 silam. Awalnya dia bekerja sebagai pemulung demi menghidupi dirinya setelah ditinggal pergi suaminya yang menikah lagi dengan wanita lain pada tahun 1985.

Suleha mengayuh becak sejak pukul 6 pagi hingga 5 sore setiap hari. Para pelanggannya kebanyakan adalah anak-anak TK dan SD yang bersekolah di daerah Tanjung Balai, dekat tempat tinggalnya. Sesekali dia menerima pekerjaan sampingan seperti mencuci dan menyeterika. Sesekali dia mengumpulkan kertas, koran, majalah, dan barang bekas untuk dijual kembali. Dengan penghasilan rata-rata Rp 30.000 setiap hari, Suleha berusaha mencukupkan untuk kebutuhan sehari-hari, meski penghasilan itu harus dibagi buat dirinya, anak tunggalnya, menantunya, serta cucu semata wayangnya.


3. RADIAH
Wanita berusia 38 tahun yang tinggal di Pontianak ini adalah wanita yang luar biasa. Bersama 12 orang rekannya sesama wanita, mereka bekerja sebagai kuli bangunan. Banyak proyek bangunan yang pernah mereka kerjakan. Beberapa diantaranya adalah pembangunan rumah toko (ruko) di Jalan Perdana depan Bali Agung III, Bandara Supadio, serta perumahan di Vila Gading Sepakat, Pontianak. Meski secara fisik mereka bukanlah wanita bertubuh atletis dan besar, namun mereka mampu melakoni pekerjaan kasar penuh risiko ini. Mengangkat batu bata dan besi baja, mengaduk semen, dan pekerjaan keras lain bisa mereka lakukan sebaik pria.

Radiah mengakui kalau ini bukan pekerjaan yang dia - maupun banyak wanita - idamkan. Tapi setelah dia berpisah dengan suaminya dan punya tanggungan 7 anak yang harus dihidupinya, mau tidak mau dia terpaksa melakoni pekerjaan berat ini. Bekerja dari pagi hingga sore setiap hari, Radiah menerima upah harian sebesar Rp 50,000. Cukup untuk kebutuhan sehari-hari? Anda yang menilai.



4. SARMINI
Wanita bertubuh kurus dan bungkuk ini adalah salah satu wanita buruh angkut atau buruh gendong yang bekerja di Pasar Legi, Solo. Para buruh ini biasanya mengangkut atau mengendong hasil bumi yang akan dijual para pedagang di pasar tersebut. Sarmini tidak sendiri menjadi buruh angkut. Ada sekitar 18 orang wanita lain yang berprofesi sama dengannya di pasar itu.

Rata-rata sekali angkut, mereka biasa membawa hasil bumi tersebut sekitar 1 kuintal (100 kilogram). Upah sekali angkut sampai lantai dua bangunan pasar adalah Rp 4,000. Jika sedang ramai, Sarmini bisa meraup penghasilan hingga Rp 50,000 perhari. Kerja keras yang dilakoninya ini sebagai upayanya untk membantu ekonomi keluarga serta menyekolahkan anak-anaknya.



5. SAYANTI
Mengemudikan bis - apalagi bis antar kota yang biasa berjalan malam hari -  bukanlah pekerjaan mudah. Selain membutuhkan stamina yang prima karena mengemudikan tanpa henti untuk waktu yang panjang, juga insting tajam dan kesigapan dalam berkendara karena melewati jalan yang gelap. Meski pekerjaan berat ini banyak dilakoni pria, namun terbukti ada wanita yang bisa juga melakoninya.

Adalah Suyanti, wanita berusia 43 tahun, yang berprofesi sebagai pengemudi bis malam jurusan Wonogiri - Jakarta. Karena desakan ekonomi, setelah suaminya meninggal dunia dan harus menghidupi dua anak angkatnya (Panji dan Heri), mau tidak mau dia memaksa dirinya untuk menjalani hidup di jalanan sebagai pengemudi bis malam. Dalam menjalankan tugasnya, Yanti bertugas mengemudikan bisnya dua kali : Dari Wonogiri ke Geringsing, Batang, Jawa Tengah, kemudian dar Cirebon ke Jakarta. Total waktu tempuh perjalanan itu memakan waktu 15 jam.

Untuk pekerjaannya ini, Yanti menerima upah Rp 50.000 sekali trip (pulang-pergi Wonogiri - Jakarta). Jika bis penuh, Yanti menerima bonus yang harus dibaginya dengan supir cadangan dan kernet. Meski upah yang diterimanya tidak sebanding dengan risiko kerjaan, tapi Yanti tetap menjalani pekerjaannya dengan suka cita. Dalam menjalani hidup yang serba sulit seperti sekarang, dia tidak menjadikan kewanitaannya sebagai alasan untuk tidak berjuang. Dan semuanya dia lakukan demi membesarkan kedua anak angkatnya.



6. JERO
Hal yang memprihatinkan dari Jero - wanita 40 tahun yang tinggal di Denpasar, Bali - ini bukan lantaran pekerjaannya sebagai pengangkut sampah, tapi karena dia adalah salah satu wanita yang positif HIV. Penyakit ini dideritanya setelah tertular suaminya yang meninggal lima tahun silam.

Wanita yang tidak bisa berbahasa Indonesia dan hanya mengerti bahasa Bali ini menuturkan kalau sejak diketahui mengidap HIV, dia disingkirkan keluarganya. Hidup sendirian dan terkucil, tidak membuat hidup Jero berakhir. Dia berusaha bangkit dan berjuang untuk tetap bisa hidup. Demi menghidupi dirinya sendiri, Jero bekerja sebagai pengangkut sampai di area Denpasar Timur. Berbekal gerobak sampah, Jero setiap hari berjalan dari rumah ke rumah membersihkan sampah. Untuk usahanya, Jero mendapatkan upah Rp 500,000 perbulan. Selain itu, Jero juga mendapatkan konselor pendampingan bagi penderita HIV serta mendapatkan pemeriksaan viral load dan obat anti retro viral (ARV).



7. RUSI SARYUNI
Wanita 30 tahun yang tinggal di Nagari Pasia Laweh, Sumatera Utara, ini merupakan salah satu wanita ulet yang sangat luar biasa. Wanita ini adalah seorang "pengusaha" produksi batu bata. Meski disebut "Pengusaha", Anda jangan kira tugasnya hanya memonitor pekerjaan bawahan dan memerintah sana-sini. Justru 90% proses pengerjaan batu bata, mulai dari mengeruk tanah, membentuk bata, hingga menyusun bata di tungku dilakukannya sendiri. Proses pengerjaan batu batanya memang masih sangat tradisional.

Meski melakukan semua pekerjaan itu sendiri secara manual, Rusi mampu memproduksi 28,000 bata setiap bulannya. Rusi punya etos kerja dan keyakinan bahwa apapun yang bisa dikerjakan pria, dia pun bisa. Karena itu dia tidak sungkan mengerjakan semua pekerjaan berat itu bersama pekerjanya.

Tuesday, 16 September 2014

10 Kasus Kekerasan Anak Paling Memilukan di Indonesia

Kasus kekerasan pada anak di Indonesia sudah mencapai tingkat yang sangat mengerikan dan berada di tahap darurat. Ini penegasan Ketua Umum Komisi Nasional Perlindungan Anak Arist Merdeka Sirait kepada media Kompas.com bulan Mei silam. Berdasarkan laporan yang diterima Komnas PA, kekerasan anak yang terjadi di Jabodetabek saja pada tahun 2010 mencapai 2,046 kasus. Laporan kekerasan ini meningkat pada tahun 2011 di mana menjadi 2,462 kasus (naik 20.33%). Pada tahun 2012 naik lagi menjadi 2,626 kasus dan tahun 2013 sudah mencapai 3,339 kasus (naik 61% dibandingkan 2010). Bahkan tiga bulan pertama tahun 2014 saja, Komnas PA sudah menerima 252 laporan.

Hal ini menunjukkan bahwa anak Indonesia sangat rentan kekerasan. Kasus kekerasan pada anak umumnya terjadi di rumah dan sekolah. Yang membuat hati miris: pelaku kekerasan seringkali adalah orang-orang terdekat, bahkan keluarga anak itu sendiri, yang seharusnya menjadi pelindung bagi anak itu sendiri.

Dari sekian banyak kasus kekerasan anak, berikut ini saya pilihkan 10 kasus kekerasan anak yang paling memilukan dan terjadi di Indonesia. Tujuan penulisan artikel ini adalah sebagai renungan bagi kita semua - terutama para orang tua - untuk bisa berperan sebagai pelindung bagi anak-anak kita yang lemah itu. Jika pelaku penganiayaan adalah Anda sendiri selaku orang tua anak Anda sendiri, maka terkutuklah ...!!!!


1.  ARIE HANGGARA
Arie Hanggara merupakan kasus terbesar sepanjang sejarah Kekerasan Anak di Indonesia yang melegenda dan dikenang banyak orang hingga hari ini.


Lahir tahun 1976, Arie Hanggara harus tewas mengenaskan di tangan kedua orang tua kandungnya, Machtino bin Eddiwan dan Santi binti Cece. Pada saat meninggal, Arie beusia 8 tahun (meninggal : 8 November 1984).  Arie adalah anak yang dianggap sering bikin ulah. Karena kenakalannya, Arie sering kali mengalami pukulan dan siksaan dari kedua orang tuanya. Karena sering disiksa, Arie akhirnya tewas.

Atas tindakan kedua orang tua Arie Hanggara tersebut, mereka akhirnya dihukum mati dan tidak menerima grasi dari Presiden.



2. PENGANIAYAAN BAYI DI PERTAMINA BABY CARE
Tanggal 4 September 2014, sebuah kasus mengemparkan terjadi di Highreach Baby Care yang terletak di lantai dasar gedung Pertamina, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat. Lewat rekaman CCTV, seorang karyawan Pertamina bernama Lisa melihat bagaimana anaknya yang berusia 14 bulan dan dititipkan di baby care tersebut disiksa dengan sangat biadab. Tubuh anak itu ditimpa kasur busa, dilempar ke kasur, digendong dengan kasar, diayun dengan kencang pada ayunan hingga kepalanya terpentok dinding. Rekaman CCTV selama 8 jam itu memperlihatkan aksi penyiksaan biadab para pengasuh baby-care tersebut. 

Aksi biadab ini diketahui setelah Lisa mempertanyakan wajah anaknya yang legam. Pengasuh baby-care menjelaskan kalau anak itu terjatuh sehingga wajahnya legam. Tidak terima dengan penjelasan sang pengasuh, Lisa mengecek rekaman CCTV dan menyaksikan adegan brutal dan biadab itu.

Lisa kemudian melaporkan kasus ini ke pihak berwajib. Sebagai tindak lanjut laporan tersebut, kini baby care itu sudah ditutup.



3.  RENGGO KHADAFI
Sebuah kasus kekerasan anak di sekolah yang cukup menghebohkan terjadi pada tanggal 28 April 2014 silam. Korbannya bernama Renggo Khadafi, anak berusia 11 tahun, siswa kelas V SDN Makasar 09 Pagi, Jakarta Timur. Pelaku penganiayaan adalah kakak kelas Renggo, berinisial SY (12 tahun).

Kejadiannya berawal dari masalah yang sangat sederhana. Saat istirahat, tanpa sengaja Renggo menjatuhkan air es seharga Rp 1,000 yang dibeli sang kakak kelas. Tidak terima air esnya dijatuhkan, SY kemudian memukuli Renggo seperti kesetanan. Renggo tewas keesokan harinya setelah pada malam harinya muntah darah.

Atas kejadian ini, pada tanggal 16 Mei 2014, Kepala Sekolah SDN 09 Makasar Sri Hartini dicopot jabatannya oleh Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta karena dinilai lalai dalam mengawasi anak-anak sehingga timbul kasus kematian anak didik sekolah tesebut. Sementara SY tidak dipenjara dan hanya dititipkan ke Panti Sosial, mengingat usianya yang masih belia.



4. VINKER BELLE
Sungguh tragis nasib Vinker Belle, remaja berusia 16 tahun. Sejak kedua orang tuanya meninggal, Vinker dirawat oleh ibu tirinya, berinisial ML. Sejak itu, hidupnya bagai di neraka. Selain diperlakukan sebagai pembantu, Vinker banyak mengalami pukulan dan siksaan yang nyaris tanpa perikemanusiaan. Akibat siksaan itu, telinga Vinker menjadi tuli dan terus-menerus mengeluarkan cairan. Diduga cairan tersebut merupakan infeksi akibat luka di gendang telinga Vinker.

Setelah disiksa, pada tanggal 12 September 2014, Vinker ditinggalkan begitu saja di jalan oleh ibu tirinya. Sang anak yang bingung dibiarkan terlunta-lunta di jalan, dan kemudian ditolong oleh warga di Kaliburu, Cilincing, Jakarta Utara.

Saat ini Vinker yang masih trauma dirawat dan didampingi oleh petugas Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Suku Dinas Sosial Jakarta Utara dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).



5. IQBAL AMARULLAH
Kasus miris terjadi pada tahun 2013 silam di Jakarta. Seorang anak berusia 3.5 tahun bernama Iqbal Amarullah diculik mantan kekasih ibunya, Dadang Supriatna. Penculikan tersebut terjadi bulan Desember 2013 di Atrium Senen.

Selama diculik dan disekap Dadang, Iqbal banyak mengalami kekerasan fisik yang luar biasa sadis. Berdasarkan hasil visum ditemukan dada Iqbal ditusuk paku panas sebanyak 15 kali, kulit kemaluannya digunting, dan kemaluannya bengkak serta bernanah akibat infeksi setelah ditendang Dadang.Selain disiksa, Iqbal juga dimanfaatkan Dadang untuk mencari uang dengan mengemis.

Iqbal berhasil diselamatkan setelah ditemukan saksi dalam keadaan terluka di wilayah Pademangan, Jakarta, tanggal 14 Maret 2014 silam.

Dadang saat ini sudah ditahan dan divonis hukuman penjara 13 tahun dengan dakwaan penculikan dan penganiayaan (Pasal 80 dan UU RI No. 23 tahun 2012 tentang perlindungan anak).



6. ANAK-ANAK PANTI ASUHAN SAMUEL
Awal Februari 2014 silam, mencuat kasus yang cukup memilukan dan bikin miris. Sebuah panti asuhan di Jakarta yang dikenal dengan sebutan Panti Asuhan Samuel ditengarai melakukan penganiayaan dan penyekapan terhadap anak asuhnya sendiri. Hal ini bermula dari kaburnya beberapa anak asuh di panti asuhan tersebut dan mengadukan nasib mereka kepada beberapa orang donatur. Saat menemui para donatur, kondisi anak-anak tersebut lusuh, tidak terawat, dan ada bekas luka.

Tanggal 10 Februari 2014, kejadian tersebut dilaporkan ke Mabes Polri yang kemudian ditindaklanjuti Polda Metro Jaya pada 19 Februari 2014. Pada saat diperiksa, ditemukan para anak tinggal dalam kondisi yang menggenaskan dan rumah panti asuhan berada dalam kondisi tidak layak tinggal. Pada saat itu, ditemukan ada dua bayi dalam kondisi demam. Melalui visum, ditemukan bayi tersebut mengalami pelecehan seksual dengan bekas gigitan di hidung, pipi, dan kemaluan. Selain itu, juga ditemukan adanya bayi yang pernah meninggal saat dirawat di panti tersebut. Beberapa anak juga ditemukan dalam kondisi luka di kepala yang diduga karena mengalami tindakan kekerasan.

Dengan banyaknya bukti-bukti tersebut, tanggal 24 Februari 2014, rombongan Komnas PA yang diwakili Arist Merdekat Sirait memutuskan untuk mengevakuasi semua anak di panti asuhan yang terletak di Cluster Michelia, Summarecon Gading Serpong, Tangerang tersebut.



7.  BABE (ALIAS BAEKUNI)
Baekuni - atau yang dikenal dengan nama Babe - merupakan sosok yang melegenda di Indonesia. Bukan karena prestasinya yang membanggakan, tapi kekejiannya terhadap anak-anak jalanan yang bikin miris. 

Babe (alias Baekuni)
Sejak tahun 1993, Babe telah melakukan sodomi terhadap anak-anak jalanan dengan rentan usia 4 - 14 tahun. Selain menyodomi, Babe juga membunuh dengan kejam dan memutilasi anak yang disodominya.

Kasus mutilasi yang dilakukannya terungkap setelah Ardiansyah (9 tahun) yang pada tanggal 8 Januari 2010 ditemukan dalam kondisi terpotong-potong tanpa kepala. Kepala Ardiansyah sendiri baru ditemukan di tempat terpisah sehari kemudian.  Setelah ditangkap, Babe memberikan pengakuan mengejutkan, kalau dirinya juga pernah melakukan pembunuhan dan mutilasi terhadap anak lain, yaitu Adi, Arif, dan Teguh. Anak tersebut dibunuhnya antara tahun 2007 - 2008. Setidaknya ada 8 anak yang dihabisi Babe, baik dengan dimutilasi atau hanya dijerat lehernya.

Kini Babe sedang menjalani peradilan dengan ancaman hukuman mati.



8. ARIN & AYEN
Tanggal 18 April 2012 silam, hidup dua orang balita bernama Arin (5 tahun) dan Ayen (3 tahun) yang tinggal di Tulungagung, Jawa Timur, harus berakhir tragis. Keduanya digorok ibunya sendiri, Yahmi. Sang ibu diduga mengalami gangguan kejiwaan sehingga sempat dirawat di Ruang Tahanan Rumah Sakit Bhayangkara Tulungagung.
Yahmi, ibu dari Arin dan Ayen

Yahmi adalah mantan TKW di Singapura yang diduga stres karena beban ekonomi yang berat setelah diceraikan suaminya setahun sebelumnya, dan menelantarkan dirinya. Kepada polisi, Yahmi mengaku kalau pembunuhan tersebut telah direncanakannya tiga hari sebelumnya. Kedua anaknya digorok dengan menggunakan sabit. 



9. AISYAH FUNI
Satu lagi kasus mencengangkan tentang ibu yang membunuh anaknya. Kali ini terjadi di Jawa Barat, tepatnya di Kampung Cijeunjin, Desa Kertamulya Kecamatan Padalarang, Bandung Barat. Tanggal 12 Maret 2014 silam,

Adalah DUF, ibu beranak tiga ini yang melakukan pembunuhan. Dari pengakuannya, secara mengejutkan DUF mengatakan kalau dia tadinya berniat membunuh ketiga anaknya. Namun karena anak pertama dan kedua sudah cukup besar serta melakukan perlawanan, hanya Aisyah yang berusia 3.5 tahun sajalah yang dihabisinya. Anak bungsunya tersebut dibunuh dengan cara ditenggelamkan ke dalam bak penampungan air berukuran 1,000 liter. Tidak ada perasaan bersalah dalam diri DUF saat menghabisi anaknya. Dia bahkan puas karena "berhasil mempercepat kehidupannya biar masuk surga, biar anak-anak saya tidak menderita di masa hidupnya", demikian ungkapan DUF saat membeberkan alasannya melakukan pembunuhan.



10.  NUR AINA
Juni 2014 silam, seorang balita bernama Nur Aina (4 tahun) tewas di tangan ayahnya, Tarmizi, warga yang tinggal di Blok C Tiban I, Kelurahan Tiban Indah, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Alasan pembunuhan yang dilakukannya lantaran alasan yang sangat sederhana : karena Nur Aina sering berkelahi dengan kakaknya, Khairil (6 tahun).

Saat pulang dari bekerja sebagai tukang cukur rambut, Tarmizi mendapati Aina dan Khairil sedang bertengkar di rumah. Kesal - karena kelelahan bekerja - dan entah karena setan apa yang sedang merasuk dirinya, Tarmizi langsung mengangkat dan membanting Aina ke lantai bagaikan boneka. Kontan Aina langsung tewas.

Dalam pemeriksaan forensik, ditemukan tubuh Nur Aina penuh dengan luka-luka. Sejumlah luka di kepala tampak jelas, bahkan beberapa bagian kepala tidak tumbuh rambut lagi karena penganiayaan berat. Di pundak kiri terdapat luka lebar yang membengkak. Selain itu, di tubuh Aina juga ada bekas siraman air panas dan sayatan benda tajam.

Dari penyidikan selanjutnya, ditemukan ibu Nur Aina - Erlinawati - ternyata juga sering menganiaya anaknya tersebut. Erlinawati sering memukul dan menyiksa korban menggunakan kayu rotan dan ikat pinggang. Selain itu, Erlinawati mengakui pernah menyiram Aina dengan air panas. Hal ini dilakukan Erlinawati karena kesal anaknya itu bandel dan nakal sekali. Tapi apakah anak yang nakal harus disiksa sampai demikian kejam ?????