Banyak negara - terutama di Asia - yang masih mengenal budaya "pantangan" atau pamali. Budaya ini melarang orang melakukan hal tertentu di suatu lingkungan atau kondisi tertentu. Sering kali alasannya berkonotasi mistis, padahal alasan sebenarnya hanyalah etika saja.
Di Indonesia, budaya Pamali sudah dikenal masyarakat sejak masa Nenek Moyang kita. Awalnya Pamali hanya dikenal dan dilakukan masyarakat pedesaan dan perkampungan saja. Namun seiring dengan banyaknya orang yang bermigrasi dan urbanisasi, budaya ini menyebar juga ke kota.
Meski pun di masa kini sudah jamannya gadget dan teknologi canggih, masih saja banyak orang - terlebih orang kota - yang masih memegang teguh budaya Pamali. Lucunya, pamali tersebut dituruti lebih karena alasan mistis dan supranatural. Ya... orang Kota yang Melek Teknologi kok masih percaya hal-hal gak jelas kayak gitu.
Berikut ini adalah beberapa Pantangan Paling Populer dan Paling Aneh yang hingga hari ini masih dipraktekkan di Indonesia. Praktek pantangan ini lebih didasarkan pada alasan mistis. Padahal di balik itu, ada penjelasan ilmiah yang bisa menjelaskan mengapa Pantangan itu harus ditaati.
1. ANAK GADIS TIDAK BOLEH MAKAN DI DEPAN PINTU
Salah satu pantangan paling populer di masyarakat masa kini adalah "Anak Gadis / Anak Perawan tidak boleh makan di depan pintu karena akan menghambat datangnya jodoh". Jika dipikir-pikir, alasan ini sebenarnya tidak ada dasar dan tidak bisa diterima nalar. Apa berarti ada jaminan untuk mendapatkan jodoh bagi para Anak Gadis yang tidak makan di depan pintu? Tidak juga kan?
Alasan sebenarnya dari dibuatnya pantangan ini lebih karena alasan estitika. Pantangan ini muncul karena di masa lalu - di kampung dan desa - rumah para penduduk terbuat dari kayu dan batu bata, serta tidak ada penerangan di dalam rumah. Karena itu, anggota keluarga, termasuk juga anak gadis keluarga itu memilih makan malam di luar rumah. Selain lebih terang, juga tidak pengap dan gelap (karena mereka biasa makan waktu sore hari). Masalahnya, makan paling enak adalah duduk di depan pintu masuk rumah karena anginnya paling sejuk di tempat itu. Jadi banyak orang - termasuk anak gadis - yang makan sambil duduk di pintu masuk rumah.
Yang jadi masalah adalah sebagian anak gadis itu makan dengan gaya yang agak "brutal" karena mencontoh ayah atau ibunya, seperti mengangkat kaki, makan dengan wajah belepotan makanan, dan makan sambil berkecap (mulut mengeluarkan suara). Pada sore hari, biasanya akan banyak petani yang pulang bersawah dan melewati rumah-rumah. Bisa dibayangkan bagaimana "jijiknya" para petani itu melihat ada anak gadis yang makannya "sejorok" itu (meski mereka pun makan dengan cara yang sama). Karena itu, guna mencegah agar anak gadis mereka tidak "turun harga" karena cara makannya dilihat banyak orang, maka para orang tua "memunculkan" pantangan seperti itu.
Pada akhirnya Pantangan itu berhasil mencegah anak-anak gadis penduduk kampung dan desa itu terhindar dari "malu" karena kepergok makan dengan gaya yang "kasar" di depan pintu.
2. MALAM JUMAT KLIWON WAKTUNYA HANTU GENTAYANGAN
Pantangan paling keliru yang pernah dibuat orang Indonesia adalah pantangan ini. Disebutkan bahwa "Anak-anak tidak boleh bermain pada waktu Malam Jumat Kliwon, karena pada waktu itu adalah waktunya hantu-hantu gentayangan". Kesalahan fatal ini ternyata mengakar dan menyebar pada anak-anak masa kini. Tidak heran banyak orang di masa kini yang mengkonotasikan Malam Jumat Kliwon sebagai Malamnya Setan. Hal ini terbukti dari banyaknya orang yang takut dengan Malam Jumat Kliwon. Lebih parahnya lagi : banyak film bertema horor yang dibuat dengan tema Malam Jumat Kliwon.
Faktanya : Dalam ajaran Islam, Malam Jumat Kliwon adalah Malam yang Paling Baik bagi umat Muslim untuk belajar Al-Qur'an dan lebih mendekatkan diri pada Gusti Allah. Dalam perhitungan Tanggalan Jawa, Malam Jumat Kliwon berarti "Malam Agung / Malam Suci", sehingga wajib bagi umat Muslim untuk lebih khusyuk sembahyang.
Mengapa kemudian muncul "dongeng" tentang hantu di Malam Jumat Kliwon? Itu tidak lepas karena budaya di kampung pada masa lalu. Sejak jaman dulu, masyarakat sudah tahu kalau Malam Jumat Kliwon adalah malam yang baik untuk beribadah. Masalahnya anak-anak seringkali sulit diajak untuk ikut ke musholla di malam itu. Mereka sering asyik bermain hingga larut malam. Agar anak-anak mau beribadah bersama orang tuanya, maka banyak orang tua yang kemudian membuat cerita tentang "hantu di Malam Jumat Kliwon". Cerita ini bisa diterima anak-anak karena waktu itu semua keluarga tinggal di desa yang dekat hutan. Ditambah kondisi desa yang gelap (tidak ada penerangan), cerita tentang hantu itu lebih mudah masuk dan diterima anak-anak, sehingga mereka rajin dan kusyuk sembahyang di Malam Jumat Kliwon.
Parahnya, cerita "hantu di Malam Jumat Kliwon" justru beredar secara turun-temurun hingga hari ini. Bukannya tujuan mulia untuk sholat yang ditonjolkan, justru ketakutan pada hantulah yang kemudian mendominasi cerita tersebut. Parah ... !!!
3. DILARANG BERSIUL SAAT TENGAH MALAM
Pantangan gokil lain adalah "Jangan bersiul waktu tengah malam, karena nanti akan dikuntit Setan". Memang cukup aneh kedengarannya, karena seolah-olah Setan hanya muncul dan menguntiti manusia waktu tengah malam saja.
Pantangan bersiul saat tengah malam ini bermula pada jaman dulu. Di masa itu, tembok rumah-rumah penduduk di kampung dan desa terbuat dari anyaman bambu yang sangat tipis. Sehingga sangat wajar tembok itu tidak mampu menahan suara. Nah, tengah malam adalah waktu di mana semua orang desa sudah tertidur dengan sangat lelap. Meski sudah tengah malam, tapi ada saja remaja yang tidak bisa tidur. Kadang untuk mengusir sepi di tengah malam, mereka mendendangkan lagu dengan bersiul. Suara siulan jelas akan sangat mengganggu, karena suaranya yang melengking dan mengganggu telinga.
4. TIDAK BOLEH MEMOTONG KUKU DI MALAM HARI
Ini adalah pantangan yang cukup ekstrim karena jika melanggar aturan ini akan mati dan menjadi batu. Uniknya, pantangan ini "diajarkan" orang tua kepada anak-anaknya yang notabene berusia di bawah 10 tahun. Bisa dibayangkan, bagaimana "trauma"-nya anak tersebut mendengar pantangan seperti itu.
Munculnya pantangan ini juga karena kondisi di masa lalu. Waktu itu, orang-orang yang tinggal di desa atau perkampungan belum banyak yang mendapatkan penerangan dan listrik. Sementara itu, banyak kegiatan yang dilakukan di malam hari. Salah satunya adalah menggunting kuku.
Menggunting kuku di malam hari jelas-jelas merupakan kegiatan yang sangat berbahaya, karena menggunting dalam kegelapan dapat melukai orang yang menggunting kuku itu. Karena hal itulah, maka muncul pantangan tentang tidak boleh menggunting kuku di malam hari. Well... Andai saja orang tua cukup "jujur" menjelaskan anaknya akan bahaya menggunting kuku dalam kegelapan, tentu tidak perlu capek-capek mengarang cerita seram yang membuat trauma anak-cucunya sampai beberapa keturunan.
5. DILARANG BERENANG MENGGUNAKAN BAJU HIJAU
Pantangan ini sangat populer di kalangan masyarakat yang tinggal di pantai, terutama Pantai Selatan Jawa seperti Pangandaran dan Parangtritis. Pantangan ini dikaitkan dengan alasan supranatural di mana Nyi Roro Kidul - penguasa Lantai Selatan - suka mengambil orang-orang berpakaian hijau untuk dijadikan budaknya.
Faktanya bukan begitu. Pantai Selatan Jawa merupakan pantai yang cukup luas, membentang dari timur ke barat Pulau Jawa. Pantai di sana berwarna hijau karena banyak ditumbuhi ganggang laut. Nah, ini akan jadi masalah kalau ada orang yang pakai baju hijau, lalu terbawa arus. Tim SAR akan sangat kesulitan menemukan orang itu, terlebih jika dari udara karena pakaian yang dikenakan orang itu sama dengan warna air laut.
Untuk mencegah timbul korban yang terbawa arus saat berenang di daerah tersebut, para pengunjung justru dihimbau untuk mengenakan pakaian dengan warna yang mencolok, seperti merah terang, kuning, biru cerah, dan lain-lain.
Jadi alasan pelarangan menggunakan baju hijau tidak ada kaitannya dengan hal supranatural.
6. JANGAN MEMAKAI PAYUNG DI DALAM RUMAH
Pantangan ini sedikit konyol, karena jika ada orang yang memakai atau membuka payung di dalam rumah, maka hidupnya akan mengalami kesukaran atau berat jodoh.
Payung biasanya digunakan untuk melindungi orang dari panas dan hujan. Karena fungsinya ini, banyak orang kemudian mengaitkannya dengan hal supranatural, di mana aura buruk dari hujan dan panas (penderitaan dan kesialan) akan masuk ke rumah saat payung dibuka di dalam rumah. Faktanya bukan itu.
Saat dipakai, banyak debu yang menempel di payung. Apalagi jika payung dipakai saat hujan, maka partikel debu yang bercampur dengan air hujan akan lebih menempel ke payung. Jadi bisa Anda bayangkan, ketika payung yang penuh debu itu dibuka di dalam rumah, tentu saja debunya akan berserakan di dalam rumah.
Kesimpulannya : Memakai Payung di dalam rumah tidak akan membuat hidup orang yang memakai payung sengsara, tapi pemilik rumahlah yang akan sengsara karena harus membersihkan rumahnya dari debu yang menempel di payung.
7. JANGAN BERFOTO DENGAN JUMLAH GANJIL
Di beberapa negara - Jepang, Malaysia, dan Singapura - saya dengar juga ada pantangan seperti ini, di mana kita dilarang berfoto dengan jumlah ganjil, karena disebutkan orang yang di tengah-tengah akan cepat mati. Padahal bukan itu alasan sebenarnya dari pantangan ini.
Dalam konteks Etika, Posisi Tengah adalah Posisi Superioritas, sehingga siapapun yang berada di posisi tengah sudah dipastikan merupakan orang yang punya jabatan atau wewenang yang lebih daripada orang-orang di samping kiri-kanannya. Posisi Tengah biasanya hanya untuk seorang Pemimpin, Raja, Penguasa, Panglima Tertinggi, dan siapapun yang dihormati.
Siapapun tahu aturan dan etika itu. Tentu saja, jika hal ini diaplikasikan saat berfoto, tentu orang yang berada di posisi tengah akan jadi "besar kepala" karena akan menganggap dirinya sebagai sosok yang Paling Dihormati. Apalagi foto sifatnya permanen, tentu saja bisa menimbulkan kecemburuan sosial.
Berfoto dengan jumlah orang genap akan menghilangkan "posisi superioritas" dan menjadikan semua orang sederajat tanpa ada perbedaan. Karena itulah muncullah pantangan yang "melarang" orang berfoto dengan jumlah ganjil.
8. JANGAN TIDUR SORE MENJELANG MAGHRIB
Ada pantangan yang mengajarkan kita untuk tidak tidur sore menjelang maghrib. Tidak ada alasan mengapa, namun akibat dari tidur sore tersebut adalah kita bisa gila. Ada orang menyebutkan kalau Maghrib adalah saat Setan dan Iblis kembali ke alamnya, dan saatnya kaum Muslim untuk sholat agar dijauhkan dari Setan dan Iblis yang sedang kembali. Jika sampai Setan dan Iblis menemukan ada orang sedang tidur saat maghrib, maka mereka akan mengambil alih tubuh orang tersebut sehingga dia akan jadi gila.
Well.... alasan sebenarnya lebih pada dorongan agar Umat Muslim rajin melakukan sholat maghrib, dan tidak menggunakan waktu sore untuk tidur dan bermalas-malasan. Hanya saja caranya mungkin bisa dilakukan dengan lebih mendidik ....
9. TIDAK BOLEH MENGANGKAT KAKI KE ATAS SAAT TIDURAN
"Kalo mengangkat kaki ke atas saat tiduran, itu artinya mendoakan Ibumu cepat mati." Mungkin pantangan ini pernah Anda dengar. Pantangan yang cukup ekstrim dan tentu saja mengerikan bagi sebagian besar orang Indonesia, yang kebanyakan dekat dengan Ibunya.
Bagi sebagian dari Anda, mungkin pantangan ini terdengar aneh dan tidak masuk akal. Mari saya jelaskan : Setiap manusia punya jempol kaki, yang disebut juga dengan "Ibu" Jari Kaki. Nah, apabila saat tiduran kita mengangkat kaki, maka Ibu Jari Kaki itu akan terbalik. Jika diasosiasikan dengan manusia, maka tindakan itu sama saja dengan membalik Ibu kita sendiri dan mengharapkan beliau "mati".
Tidak ada alasan ilmiah yang bisa dijelaskan dari pantangan ini, selain penjelasan di atas.
Melalui perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, mengangkat kaki ke atas saat tiduran justru terbukti baik bagi kesehatan tubuh, karena dapat melancarkan peredaran darah.
10. JANGAN BERLAMA-LAMA DI KAMAR MANDI ATAU TOILET
Baru-baru ini di sebuah tayangan televisi, disebutkan kalau banyak orang yang meninggal di dalam kamar mandi karena terlalu lama di dalamnya. Kasus kematian tersebut kemudian dikaitkan dengan alasan mistis di mana kamar mandi atau toilet disebutkan sebagai tempat tinggalnya para jin. Kemudian kasus kematian itu juga membenarkan mitos dan pantangan agar orang tidak berlama-lama di kamar mandi atau toilet.
Secara ilmiah, sebenarnya bisa dijelaskan kalau kamar mandi dan toilet adalah tempat yang licin karena sering ada sisa air di lantai. Hal ini sangat berbahaya, terutama bagi orang tua yang menggunakan ruang tersebut. Selain itu karena pertimbangan estetika, banyak pernak-pernik yang ditempatkan di kamar mandi, yang menyebabkan tempat tersebut menjadi makin berbahaya untuk digunakan oleh orang tua, seperti penggunakan pijakan bertrap, dinding kaca, sudut tembok yang lancip, serta asesoris kamar mandi (tempat sabun, shampoo, dan lain-lain) yang terbuat dari aluminium atau besi dengan sudut yang tajam.
Jadi tidak ada peran jin yang dapat membuat seseorang mati di kamar mandi. Hanya saja, jika kamar mandi yang Anda pakai adalah kamar mandi atau toilet umum, maka sangat wajar jika Anda tidak berlama-lama di dalam. Banyak orang ngantri di luar menunggu giliran ....
Monday, 29 June 2015
Wednesday, 24 June 2015
10 Bakso Paling Unik Khas Indonesia
Bakso adalah salah satu makanan favorit masyarakat Indonesia. Ya, masyarakat di hampir seluruh wilayah Indonesia pasti suka dengan bakso. Bakso dijajakan mulai dari bakso gerobakan, hingga restoran di mal berkelas.
Secara umum, bakso Indonesia terbuat dari daging sapi yang dicampur dengan tepung tapioka dan dibuat bulat. Meski demikian, ada ratusan varian bakso yang kini beredar di Indonesia. Perbedaan masing-masing bakso tersebut ada pada bahan bakunya yang tidak selalu daging sapi (beberapa pengusaha bakso membuat bakso dari daging ayam, ikan, dan udang), serta isian bakso yang beragam (daging cincang, keju, cumi, hati-ampela ayam, dan lain-lain). Cara penyajiannya pun bervariasi, membuat ragam bakso makin banyak.
Secara umum, bakso biasanya dimasak bersama sup kaldu, dan dihidangkan bersama dengan mie, bihun, dan sayuran. Penyajian seperti ini dikenal dengan sebutan Mie Bakso. Tapi ada juga yang hanya menyajikan berbagai jenis bakso dalam kuah kaldu. Dan ada juga yang menyajikan bakso dalam kondisi kering atau digoreng.
Di berbagai wilayah Indonesia, ada berbagai jenis bakso yang menjadi ciri khas suatu wilayah tertentu. Berikut ini saya sajikan 10 jenis bakso paling unik yang hanya ada di Indonesia.
1. BATAGOR (JAWA BARAT)
Batagor (Baso Tahu Goreng) adalah salah satu bentuk penyajian baso yang terbilang cukup unik. Produk yang berasal dari Bandung, Jawa Barat ini mengadaptasi cara makan bakso dari Daratan Tiongkok. Meski namanya "bakso", tapi tidak berbentuk bulat.
Baso-Tahu Goreng merupakan tahu yang diisi adonan ikan tenggiri dan tepung tapioka, kemudian digoreng di minyak panas. Setelah matang, tahu isi tersebut ditiris, kemudian dipotong kecil-kecil. Saat mengonsumsi batagor, biasanya ditambahkan bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan jeruk nipis.
2. BAKSO MALANG (JAWA TIMUR)
Penyajian bakso ini sama dengan penyajian bakso pada umumnya di Indonesia : Bakso dalam kuah kaldu. Hanya bedanya bakso yang disajikan bervariasi : Bakso urat, bakso daging sapi, bakso goreng, siomay, pangsit goreng, dan lain-lain.
Beberapa penjual juga memberikan varian berupa bakso bakar dan mie kuning. Kuah kaldu yang digunakan adalah kuah bening kaldu sapi atau ayam.
3. BAKSO BAKAR BUMBU SATE (MADURA)
Sebenarnya bisa dikatakan panganan ini adalah Sate Bakso, di mana beberapa bakso ditusuk ke Tusuk Sate lalu dibakar. Dari informasi yang saya dapatkan, Bakso Tusuk yang dibakar layaknya sate seperti ini aslinya berasal dari Malang.
Namun berbeda dengan Bakso Bakar di Madura, bakso tersebut dibumbui dengan bumbu sate layaknya sate daging ayam atau sapi pada umumnya. Hal ini membuat Bakso tersebut menjadi lebih harum, gurih, dan lezat karena tambahan bumbu kacang untuk sate.
Sama seperti sate pada umumnya, Bakso Bakar Bumbu Sate dimakan tanpa kuah kaldu bening. Biasanya dimakan dengan nasi putih hangat.
4. BAKSO BALUNGAN (JAWA TENGAH)
Bakso jenis ini pertama kali populer di daerah Demak, kemudian meluas ke Kudus, Pati, dan sekitarnya. Sebenarnya Bakso Balungan merupakan pengembangan dari Soto Kerbau yang menjadi ciri khas Demak.
Sama seperti bakso lainnya, komposisi Bakso Bulungan terdiri dari bakso kuah dan mie. Yang menjadi ciri khasnya adalah pada tambahan potongan tulang sapi serta irisan kecil daging sapi. Tulang sapi yang besar itu tidak saja memiliki serpihan daging yang masih melekat di beberapa bagian tulang, namun juga memiliki sungsum dalam tulang yang sangat lezat. Banyak orang senang menyeruput sumsum tulang tersebut, usai menyantap mie baksonya. Hmm... lezat sekali....
5. BAKSO TENIS (JAWA BARAT)
Sesuai namanya, bakso ini memiliki ukuran yang sangat besar bak bola tenis. Ya, produk yang pertama kali populer di Bandung ini terbilang cukup unik karena ukurannya yang sangat besar. Biasanya bakso itu merupakan bakso berisi daging cincang.
Penyajiannya mirip seperti penyajian Mie Bakso pada umumnya : Mie dan sayuran dalam kuah kaldu. Bedanya pada baksonya yang tidak dicampur dalam kuah kaldu itu, namun diletakkan di piring terpisah. Bakso tersebut kemudian dibelah empat, sehingga daging cincang di dalam bakso menyembul keluar.
Produk bakso lain yang mirip dengan Bakso Tenis adalah Bakso Setan, di mana Bakso tersebut memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada Bakso Tenis (sebesar bola basket), dengan isi yang sama (daging cincang).
6. CELIMPUNGAN (SUMATERA SELATAN)
Meski namanya bukan "bakso" namun secara penampilan, panganan ini bisa terbilang satu "keluarga" dengan Bakso.
Terbuat dari adonan daging ikan dan sagu, Celimpungan dibuat dalam ukuran bulat kemudian dimasak dengan kuah santan, dan dimakan dengan tambahan sambal goreng. Celimpungan merupakan makanan tradisional Sumatera Selatan yang masih banyak dijumpai hingga hari ini.
7. BAKSO HERBAL (D.I. ACEH)
Jika bakso yang umum menggunakan bahan dasar daging, maka Bakso Herbal menggunakan bahan sayur-sayuran dan buah-buahan. Bakso Herbal ini adanya di Kabupaten Aceh Tamiang, D.I. Aceh.
Penyajiannya sama seperti Mie Bakso pada umumnya. Hanya yang membedakannya terletak dari bahan baksonya yang terbuat dari daging sapi yang dicampur dengan buah dan sayur-mayur yang sudha digiling halus. Ada Bakso Bayam, Bakso Wortel, Bakso Buah Bit. Kuahnya sendiri merupakan rebusan tulang sapi dan wortel, sehingga terasa segar.
Selain itu, ada tambahan suwiran daging ayam goreng, daun seledri, bawang goreng, dan kerupuk pada Mie Bakso Herbal ini, menjadikannya berbeda dari mie bakso umum yang ada di Indonesia.
8. BAKSO MUTIARA (KALIMANTAN)
Makanan akulturasi budaya Tionghua-Indonesia ini kini disebut sebagai makanan khas Banjarmasin. Penyajiannya cukup berbeda dengan bakso pada umumnya, karena tidak disajikan layaknya Mie Bakso pada umumnya.
Bakso Mutiara biasanya disajikan dalam bentuk bakso dalam kuah kaldu gurih yang terbuat dari bahan susu, bawang merah, bawah putih, dan pala yang dihaluskan, sehingga warnanya agak putih. Baksonya sendiri mengunakan daging ayam yang digiling, dicampung dengan kentang, bawang putih yang dihaluskan, serta tambahan susu. Hal ini membuat tekstur baksonya menjadi halus, meski tidak sehalus bakso ikan. Baksonya dibuat dalam ukuran kecil sehingga sekilas tampak seperti Mutiara.
9. BAKSO KOJEK (SUMATERA UTARA)
Di Medan, Sumatera Utara, Bakso Kojek adalah salah satu makanan yang cukup terkenal. Penyajiannya sama seperti Mie Bakso pada umumnya yang ada di Indonesia. Namun perbedaannya terletak pada bakso dan kuahnya.
Bakso yang digunakan pada Bakso Kojek adalah bakso ikan tenggiri. Sedangkan kuahnya sendiri merupakan kuah bening kaldu ikan yang kaya rempah, sehingga aroma kuahnya sangat harum dan memikat. Biasanya ada tambahan bihun atau mie, membuat Bakso Kojek terasa enak banget.
10. BAKSO MERCON (GARUT)
Garut punya Mie Bakso khas mereka sendiri yang dikenal dengan nama Bakso Mercon. Meski namanya "seram" tapi tidak berarti bakso ini menggunakan bahan mesiu yang berbahaya. Sebaliknya, bakso ini menggunakan bahan super pedas mantap yang menjadikan makanan ini sangat "mengerikan" dan "berbahaya".
Dari penampilan, Bakso Mercon sama saja dengan Mie Bakso kebanyakan yang beredar di Indonesia. Perbedaannya terletak pada baksonya sendiri yang pada terbuat dari tepung tapioka, merica, daging sapi, urat sapi, dan cabe rawit yang dicampur, kemudian dibentuk bulatan besar. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya. Bakso ini super pedas karena menggunakan cabe rawit.
Secara umum, bakso Indonesia terbuat dari daging sapi yang dicampur dengan tepung tapioka dan dibuat bulat. Meski demikian, ada ratusan varian bakso yang kini beredar di Indonesia. Perbedaan masing-masing bakso tersebut ada pada bahan bakunya yang tidak selalu daging sapi (beberapa pengusaha bakso membuat bakso dari daging ayam, ikan, dan udang), serta isian bakso yang beragam (daging cincang, keju, cumi, hati-ampela ayam, dan lain-lain). Cara penyajiannya pun bervariasi, membuat ragam bakso makin banyak.
![]() |
Mie Bakso Indonesia |
Secara umum, bakso biasanya dimasak bersama sup kaldu, dan dihidangkan bersama dengan mie, bihun, dan sayuran. Penyajian seperti ini dikenal dengan sebutan Mie Bakso. Tapi ada juga yang hanya menyajikan berbagai jenis bakso dalam kuah kaldu. Dan ada juga yang menyajikan bakso dalam kondisi kering atau digoreng.
Di berbagai wilayah Indonesia, ada berbagai jenis bakso yang menjadi ciri khas suatu wilayah tertentu. Berikut ini saya sajikan 10 jenis bakso paling unik yang hanya ada di Indonesia.
1. BATAGOR (JAWA BARAT)
Batagor (Baso Tahu Goreng) adalah salah satu bentuk penyajian baso yang terbilang cukup unik. Produk yang berasal dari Bandung, Jawa Barat ini mengadaptasi cara makan bakso dari Daratan Tiongkok. Meski namanya "bakso", tapi tidak berbentuk bulat.
Baso-Tahu Goreng merupakan tahu yang diisi adonan ikan tenggiri dan tepung tapioka, kemudian digoreng di minyak panas. Setelah matang, tahu isi tersebut ditiris, kemudian dipotong kecil-kecil. Saat mengonsumsi batagor, biasanya ditambahkan bumbu kacang, kecap manis, sambal, dan air perasan jeruk nipis.
2. BAKSO MALANG (JAWA TIMUR)
Penyajian bakso ini sama dengan penyajian bakso pada umumnya di Indonesia : Bakso dalam kuah kaldu. Hanya bedanya bakso yang disajikan bervariasi : Bakso urat, bakso daging sapi, bakso goreng, siomay, pangsit goreng, dan lain-lain.
Beberapa penjual juga memberikan varian berupa bakso bakar dan mie kuning. Kuah kaldu yang digunakan adalah kuah bening kaldu sapi atau ayam.
3. BAKSO BAKAR BUMBU SATE (MADURA)
Sebenarnya bisa dikatakan panganan ini adalah Sate Bakso, di mana beberapa bakso ditusuk ke Tusuk Sate lalu dibakar. Dari informasi yang saya dapatkan, Bakso Tusuk yang dibakar layaknya sate seperti ini aslinya berasal dari Malang.
Namun berbeda dengan Bakso Bakar di Madura, bakso tersebut dibumbui dengan bumbu sate layaknya sate daging ayam atau sapi pada umumnya. Hal ini membuat Bakso tersebut menjadi lebih harum, gurih, dan lezat karena tambahan bumbu kacang untuk sate.
Sama seperti sate pada umumnya, Bakso Bakar Bumbu Sate dimakan tanpa kuah kaldu bening. Biasanya dimakan dengan nasi putih hangat.
4. BAKSO BALUNGAN (JAWA TENGAH)
Bakso jenis ini pertama kali populer di daerah Demak, kemudian meluas ke Kudus, Pati, dan sekitarnya. Sebenarnya Bakso Balungan merupakan pengembangan dari Soto Kerbau yang menjadi ciri khas Demak.
Sama seperti bakso lainnya, komposisi Bakso Bulungan terdiri dari bakso kuah dan mie. Yang menjadi ciri khasnya adalah pada tambahan potongan tulang sapi serta irisan kecil daging sapi. Tulang sapi yang besar itu tidak saja memiliki serpihan daging yang masih melekat di beberapa bagian tulang, namun juga memiliki sungsum dalam tulang yang sangat lezat. Banyak orang senang menyeruput sumsum tulang tersebut, usai menyantap mie baksonya. Hmm... lezat sekali....
5. BAKSO TENIS (JAWA BARAT)
Sesuai namanya, bakso ini memiliki ukuran yang sangat besar bak bola tenis. Ya, produk yang pertama kali populer di Bandung ini terbilang cukup unik karena ukurannya yang sangat besar. Biasanya bakso itu merupakan bakso berisi daging cincang.
Penyajiannya mirip seperti penyajian Mie Bakso pada umumnya : Mie dan sayuran dalam kuah kaldu. Bedanya pada baksonya yang tidak dicampur dalam kuah kaldu itu, namun diletakkan di piring terpisah. Bakso tersebut kemudian dibelah empat, sehingga daging cincang di dalam bakso menyembul keluar.
Produk bakso lain yang mirip dengan Bakso Tenis adalah Bakso Setan, di mana Bakso tersebut memiliki ukuran yang jauh lebih besar daripada Bakso Tenis (sebesar bola basket), dengan isi yang sama (daging cincang).
6. CELIMPUNGAN (SUMATERA SELATAN)
Meski namanya bukan "bakso" namun secara penampilan, panganan ini bisa terbilang satu "keluarga" dengan Bakso.
Terbuat dari adonan daging ikan dan sagu, Celimpungan dibuat dalam ukuran bulat kemudian dimasak dengan kuah santan, dan dimakan dengan tambahan sambal goreng. Celimpungan merupakan makanan tradisional Sumatera Selatan yang masih banyak dijumpai hingga hari ini.
7. BAKSO HERBAL (D.I. ACEH)
Jika bakso yang umum menggunakan bahan dasar daging, maka Bakso Herbal menggunakan bahan sayur-sayuran dan buah-buahan. Bakso Herbal ini adanya di Kabupaten Aceh Tamiang, D.I. Aceh.
Penyajiannya sama seperti Mie Bakso pada umumnya. Hanya yang membedakannya terletak dari bahan baksonya yang terbuat dari daging sapi yang dicampur dengan buah dan sayur-mayur yang sudha digiling halus. Ada Bakso Bayam, Bakso Wortel, Bakso Buah Bit. Kuahnya sendiri merupakan rebusan tulang sapi dan wortel, sehingga terasa segar.
Selain itu, ada tambahan suwiran daging ayam goreng, daun seledri, bawang goreng, dan kerupuk pada Mie Bakso Herbal ini, menjadikannya berbeda dari mie bakso umum yang ada di Indonesia.
8. BAKSO MUTIARA (KALIMANTAN)
Makanan akulturasi budaya Tionghua-Indonesia ini kini disebut sebagai makanan khas Banjarmasin. Penyajiannya cukup berbeda dengan bakso pada umumnya, karena tidak disajikan layaknya Mie Bakso pada umumnya.
Bakso Mutiara biasanya disajikan dalam bentuk bakso dalam kuah kaldu gurih yang terbuat dari bahan susu, bawang merah, bawah putih, dan pala yang dihaluskan, sehingga warnanya agak putih. Baksonya sendiri mengunakan daging ayam yang digiling, dicampung dengan kentang, bawang putih yang dihaluskan, serta tambahan susu. Hal ini membuat tekstur baksonya menjadi halus, meski tidak sehalus bakso ikan. Baksonya dibuat dalam ukuran kecil sehingga sekilas tampak seperti Mutiara.
9. BAKSO KOJEK (SUMATERA UTARA)
Di Medan, Sumatera Utara, Bakso Kojek adalah salah satu makanan yang cukup terkenal. Penyajiannya sama seperti Mie Bakso pada umumnya yang ada di Indonesia. Namun perbedaannya terletak pada bakso dan kuahnya.
Bakso yang digunakan pada Bakso Kojek adalah bakso ikan tenggiri. Sedangkan kuahnya sendiri merupakan kuah bening kaldu ikan yang kaya rempah, sehingga aroma kuahnya sangat harum dan memikat. Biasanya ada tambahan bihun atau mie, membuat Bakso Kojek terasa enak banget.
10. BAKSO MERCON (GARUT)
Garut punya Mie Bakso khas mereka sendiri yang dikenal dengan nama Bakso Mercon. Meski namanya "seram" tapi tidak berarti bakso ini menggunakan bahan mesiu yang berbahaya. Sebaliknya, bakso ini menggunakan bahan super pedas mantap yang menjadikan makanan ini sangat "mengerikan" dan "berbahaya".
Dari penampilan, Bakso Mercon sama saja dengan Mie Bakso kebanyakan yang beredar di Indonesia. Perbedaannya terletak pada baksonya sendiri yang pada terbuat dari tepung tapioka, merica, daging sapi, urat sapi, dan cabe rawit yang dicampur, kemudian dibentuk bulatan besar. Bisa dibayangkan bagaimana rasanya. Bakso ini super pedas karena menggunakan cabe rawit.
Tuesday, 16 June 2015
10 Komunitas Unik yang Cuma Ada di Indonesia
Komunitas adalah sebuah kelompok yang didirikan oleh orang-orang yang memiliki kesamaan dalam hal tertentu (hobi, latar-belakang budaya, marga, dan lain-lain). Tujuan pendirian komunitas ini adalah untuk menjadi wadah berkumpul dan bertukar pengetahuan, yang nantinya dapat memperkaya ilmu masing-masing anggotanya.
Di Indonesia, ada banyak komunitas yang berdiri dan secara aktif melakukan banyak kegiatan. Dari sekian banyak komunitas, saya mengumpulkan 10 Komunitas di Indonesia yang menurut saya unik, dan benar-benar khas Indonesia (tidak ada di negara lain). Kesepuluh komunitas ini bisa dikatakan sebagai komunitas yang benar-benar mewakili keunikan budaya dan beragaman yang ada di Indonesia, serta menjawab bagaimana pengejawantahan makna "Bhinneka Tunggal Ika" di Bumi Pertiwi ini. Komunitas apa sajakah itu?
1. KOMUNITAS SEPEDA ONTEL
Sepeda ontel sangat populer di Indonesia tahun 1910-1970. Setelah keberadaannya digantikan sepeda jengki, Sepeda Ontel sempat menjadi barang usang dan nyaris terlupakan. Namun pada tahun 2000, beberapa orang mencoba menghidupkan sepeda ontel, kini, Sepeda Ontel meraih kepopulerannya kembali.
Di Indonesia, peminat dan penggemar sepeda ontel cukup banyak dan tersebar merataa. di seluruh Indonesia. Banyak komunitas pecinta sepeda ontel yang bermunculan sejak tahun 2004 hingga hari ini, seperti Paguyuban Sepedah Bauela (PSB), Jogja Onthel Community (JOC), Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo (PORY), Paguyuban Onthel Djokja (POJOK), dan lain-lain adalah sebagian dari ratusan komunitas onthel yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian besar komunitas itu bernaung di bawah organisasi KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia).
Anggota komunitas biasanya berkumpul di waktu dan tempat tertentu, kemudian beramai-ramai melakukan perjalanan keliling kota. Kadang mereka mengenakan pakaian era tahun 1920-an untuk menyesuaikan dengan sepeda yang mereka bawa. Selain berkumpul dan berkeliling, para anggota biasanya juga berdiskusi dan bertukar informasi seputar suku cadang sepeda mereka, yang terbilang cukup sulit didapat di masa kini karena sudah tidak diproduksi lagi.
2. KOMUNITAS PECINTA BATU AKIK
Saya tidak menemukan kapan pertama kali Komunitas Pecinta Batu Akik berdiri. Tapi saya meyakini kalau komunitas ini telah ada sejak tahun 1970-an. Kala itu, Batu Akik meraih kepopulerannya ketika Tessy - salah seorang anggota grup lawak Srimulat - selalu tampil dengan jari-jarinya yang "ramai" dengan batu akik. Memang jauh sebelum Tessy populer, Batu Akik sudah disukai namun hanya kalangan terbatas saja. Barulah setelah Tessy sering muncul di televisi, batu akik mulai dikenal masyarkat luas dan digemari di berbagai daerah di Indonesia.
Kepopulerannya sempat turun di awal tahun 2000-an, namun naik kembali popularitasnya di akhir tahun 2014. Kini penggemar akik sudah meluas ke seluruh kalangan masyarakat, mulai dari kelas rendah hingga tinggi.
Seiring dengan meningkatkanya penggembar Batu Akik, maka bermunculan pula Komunitas Pecinta Batu Akik di Indonesia. Berbeda dengan komunitas yang ada, Komunitas Pecinta Batu Akik tidak secara konkret "mengikrarkan" keberadaan mereka. Komunitas itu hanyalah seperti ajang kumpul-kumpul para pecinta batu akik yang dilakukan secara sporadis (biasanya ditempat penjualan batu akik). Mereka biasanya berbagi ilmu soal jenis batu akik, metode mengecekan keaslian batu akik, membahas model jenis batu yang lagi tren, dan lain-lain.
3. KOMUNITAS PECINTA SEJARAH INDONESIA
Panjangnya sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, didukung dengan masih banyaknya gedung-gedung kuno bersejarah yang masih berdiri kokoh di beberapa kota, mendorong banyak orang untuk membentuk komunitas pecinta sejarah. Komunitas ini terdiri dari sekelompok orang yang memiliki kecintaan pada cerita sejarah. Kegiatan mereka biasa adalah dengan melakukan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia, sekaligus mempelajari latar belakang sebuah kejadian yang terjadi di tempat itu.
Beberapa komunitas yang cukup populer adalah Komunitas Jejak Petjinan yang berada di Surabaya. Komunitas ini berdiri sejak tahun 2010, yang kegiatannya menelusuri jejak kehidupan masyarakat Tionghoa di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda hingga hari ini. Kegiatan yang mereka lakukan biasanya berupa wisaya budaya ke tempat-tempat bersejarah yang dikenal dengan sebutan MPS (Melantjong Petjinan Soerabaia).
Selain itu di Bandung, ada pula Komunitas Aleuit (bahasa Sunda yang berarti "Jalan Beriringan") yang didirikan mahasiswa Universitas Padjajaran tahun 2006. Komunitas ini didirikan untuk mengapresiasi sejarah, wisaja, dan lingkungan kota Bandung. Kegiatan yang mereka lakukan adalah mengunjungi objek sejarah, menonton film bersejarah, makan di tempat kuliner bersejarah, sekaligus melakukan diskusi berkenaan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kejadian bersejarah di Bandung.
Yang paling ekstrim adalah kelompok Reenactors atau Komunitas Indonesia Reenactors, yang terdiri dari orang-orang pecinta sejarah Indonesia yang senang membuat permainan reka ulang sejarah. Permainan interaktif itu mereka buat sebagai upaya untuk membantu masyarakat masa kini agar lebih memahami sejarah Indonesia. Komunitas tersebut memiliki anggota lebih ari 1,345 orang dengan latar belakang yang cukup beragam : pengusaha, pekerja swasta, mahasiswa, politikus, dan lain-lain.
4. KOMUNITAS PERMAINAN TRADISIONAL
Indonesia sangat kaya dengan ragam budaya permainan tradisional. Setidaknya ada 2,500 buah permainan tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia. Sayangnya, seiring dengan perkembangan teknologi, banyak anak yang lebih menyukai permainan digital dan modern daripada permainan tradisional. Dan tanpa kita sadari banyak permainan tersebut sudah nyaris "punah" dan hanya segelintir orang saja yang tahu permainan tersebut.
Hal ini menjadi keprihatinan banyak orang yang kemudian membentuk komunitas permainan tradisional guna mempertahankan keberadaan permainan tradisional tersebut. Komunitas ini tidak banyak, baik dari jumlah komunitas maupun anggotanya. Tapi usaha untuk melestarikan permainan tradisional ini patut diacungi jempol.
Saya menemukan ada 2 komunitas permainan tradisional yang cukup menonjol : Komunitas Hong dan Komunitas Anak Bawang.
Komunitas Hong didirikan oleh Mohammad Zaini Alif (Kang Zaini), seorang pemerhati budaya Sunda, yang pada tahun 2004 mendirikan komunitas ini (dan diresmikan pada tahun 2008). Beranggotakan 150 orang dengan rentang usia 6 hingga 90 tahun, komunitas ini mendokumentasikan 250 jenis permainan tradisional Sunda, 213 permainan tradisional Jawa Tengah dan Timur, serta 50 jenis permainan Lampung. Selain itu, komunitas ini juga membangun Kolecer, sebuah tempat untuk melatih permainan rakyat yang berlokasi di Kampung Bolang, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Setiap tahunnya mereka mengadakan Festical Kolecer (festival permainan rakyat dengan berbagai upacara adat).
Sedangkan Komunitas Anak Bawang didirikan di Solo, Jawa Tengah. Berawal dari Seminar Permainan Tradisional yang digagas mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada tahun 2011, timbul ide dari para peserta seminar untuk melestarikan permainan tradisional. Beberapa orang peserta kemudian mengadakan kegiatan pertemuan setiap Minggu Pagi di Car Free Day (Jalan Slamet Riadi, Solo) dengan membawa permainan tradisional mereka, lalu mengajak para pengunjung ikut bermain. Dari sekedar bermain bersama, akhirnya tercetus untuk mendirikan komunitas pecinta permainan tradisional yang mereka namai Komunitas Anak Bawang. Komunitas ini secara resmi berdiri tangal 10 November 2012. Kelompok ini berusaha melestarikan permainan tradisional Jawa Tengah yang sudah nyaris terlupakan, seperti Egrang, Catur Solo, Engklek, Dakon, dan lain-lain.
5. KOMUNITAS PECINTA BATIK
Sejak Batik ditetapkan sebagai Cagar Budaya Dunia oleh UNESCO, banyak orang Indonesia yang tergerak untuk melestarikan kebudayaan batik ini agar bisa terus menjadi identitas khas bangsa Indonesia. Karena itu, bermunculannya berbagai komunitas pecinta batik yang tersebar (mayoritas) di Pulau Jawa.
Beberapa di antaranya yang cukup terkenal adalah Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Bokor Kencono, Komunitas Batik Bergaya Klasik (KIBAS), Komunitas Pecinta Batik Sekar Jagad (SJ), dan lain-lain. Kegiatan komunitas ini tidak saja hanya kumpul-kumpul, tetapi juga menginventarisir produk batik Indonesia (motif, bahan, teknik batik, dan para ahli batik) agar tidak diklaim pihak luar negeri, melakukan pelatihan membatik kepada masyarakat umum, hingga pelestarian batik melalui forum diskusi, seminar, pengenalan produk, kunjungan ke sentra pengrajin batik, lomba berpakaian batik, dan lain-lain.
6. KOMUNITAS PECINTA KERIS
Keris juga adalah salah satu cagar budaya dunia asal Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia - terutama masyarakat Jawa - keris sudah menjadi bagian budaya dan kehidupan mereka. Bahkan tidak sedikit yang mengaitkan keris dengan kepercayaan manusia pada hal-hal yang bersifat mistik dan gaib.
Banyaknya penggemar keris, mendorong mereka untuk kemudian membentuk komunitas pecinta keris. Ada banyak komunitas pecinta keris di Indonesia. Salah satunya adalah Komunitas Panji Nusantara yang berdiri pada tahun 2005. Dengan anggota 600 orang (20% diantaranya adalah masyarakat luar negeri, seperti Perancis, Jerman, Belanda, Singapura, Hawaii, dan Brunei Darusallam), komunitas ini adalah komunitas pecinta keris yang ingin menyosialisasikan fungsi dan jenis keris kepada generasi muda.
Selain itu, ada pula Komunitas Pecinta Keris dan Tosan Aji (KPKTJ) yang merupakan komunitas pecinta keris yang bertujual melestarikan keris serta memberikan pengetahuan tentang perawatan serta pengenalan jenis-jenis keris.
Juga ada Komunitas Pemerhati Tosan Aji Yogyakarta (Mertikarta), yaitu komunitas pecinta benda pusaka keris yang ingin melestarikan keris sebaga bagian penting dari kebudayaan Indonesia.
7. KOMUNITAS PECINTA KERETA API
Meski perkembangan kereta api terbilang sangat lambat di Indonesia, tetapi tidak disangka kalau ternyata pemerhati dan pecinta kereta api di negara ini terbilang cukup banyak. Komunitas ini terbentuk lebih banyak karena keprihatinan mereka terhadap perkembangan kereta api di Indonesia yang - sejak jaman Belanda hingga hari ini - masih begitu-begitu saja. Selain itu, ada juga yang membentuk komunitas ini sebagai wujud keperdulian mereka terhadap perkereta-apian Indonesia dan berharap masyarakat lebih banyak lagi yang mencintai alat transportasi umum ini.
Ada banyak komunitas pecinta kereta api yang berkembang di Indonesia. Yang cukup populer adalah Komunitas Edan Sepur yang ada di Jakarta. Komunitas yang berdiri di Stasiun Jatinegara, Jakarta, tahun 2009 dengan beranggotakan 800 orang anak muda (dan 4,500 anggota di Facebook) ini merupakan komunitas penggemar kereta api dan segala hal yang berkaitan dengan Si Ular Besi ini, mulai dari pernak-pernik, jenis tiket, masinis, hingga gerbong. Mereka bahkan bisa membedakan jenis lokomotif dan suara mesinnya.
Selain itu, ada juga komunitas pecinta kereta api lain yang cukup populer, seperti Komunitas Indonesia RailFans, Komuter (Komunitas Peduli dan Pecinta Kereta Api), Komunitas Penggemar Kereta Api Indonesia, Paguyuban Pecinta Kereta Api (PPKA), Komunitas Railfans Daop Empat (KRDE), dan lain-lain.
8. KOMUNITAS KRETEK
Rokok kretek adalah rokok khas Indonesia yang sudah dikenal sejak abad ke-19, merupakan rokok berbahan tembakau asli dan cengkeh kering, yang dipadu saus cengkeh. Saat dinyalakan, rokok ini akan menimbulkan suara kretek-kretek daun tembakau dan cengkeh yang terbakar. Rokok ini sudah menjadi rokok yang umum dihisap oleh para pekerja pabrik rokok di kota Kudus.Awalnya, rokok ini dibuat dengan cara dilinting, dan menjadi kebiasaan kaum pria di wilayah Jawa Tengah, yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Kini rokok kretek beredar sudah dalam bentuk batangan dan tidak perlu lagi dilinting.
Meski kini telah banyak bermunculan rokok filter atau "rokok putih", namun rokok kretek tidak pernah hilang ditelan jaman. Bahkan hingga hari ini, rokok kretek masih diminati oleh masyarakat Indonesia. Untuk tetap menjaga serta melestarikan rokok kretek sebagai rokok asli Indonesia, beberapa kelompok penggembar rokok kretek mendirikan Komunitas Kretek. Komunitas ini berisikan orang-orang penggemar rokok kretek. Mereka tidak saja berkumpul untuk menikmati rokok kretek, tetapi juga bertukar informasi seputar rokok kretek, seperti jenis-jenis cengkeh, teknik pencampuran bahan rokok kretek untuk menciptakan sensasi rasa kretek yang baru, pembudayaan rokok kretek, dan lain-lain.
9. KOMUNITAS WAYANG INDONESIA
Wayang merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang juga telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya. Menilik dari sejarahnya, Wayang sudah menjadi pertunjukan hiburan di Indonesia sejak tahun 1500 Sebelum Masehi, jauh sebelum budaya dan agama dari luar masuk Indonesia. Meski kemudian banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu, namun identitas Wayang sebagai salah satu bentuk kesenian Indonesia tidak pernah hilang.
Di Indonesia, perkembangan wayang tidak lepas dari dukungan masyarakat lewat lembaga-lembaga swadaya masyarakat dengan membuka sanggar, lembaga pendidikan, dan paguyuban. Selain itu, ada juga komunitas-komunitas pecinta Wayang yang dibuat oleh masyarakat yang perduli dengan keberadaan wayang sebagai cagar budaya asli Indonesia. Salah satunya yang cukup unik adalah Komunitas Wayang Beber Metropolitan yang dibentuk di Jakarta tahun 2009. Komunitas ini beranggotakan orang-orang yang senang mengambar wayang di atas kain. Tidak saja menggambar cerita pewayangan di atas kain, mereka juga merupakan kumpulan orang-orang yang suka di bidang seni pertunjukan wayang, dan mengaplikasikan budaya pewayangan itu ke dalam keseharian masyarakat Metropolitan masa kini.
Selain itu, ada pula beberapa Komunitas Wayang lain seperti Komunitas Wayang Pring (Tegal), Komunitas Wayang UI (Universitas Indonesia), Komunitas Wayang Suket, Komunitas Sangkakala (Ciamis), Komunitas Wang Cepak (Indramayu), Komunitas Wayang Sampah / Wangsa (Solo), dan lain-lain.
10. KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN
Bencana alam - banjir, longsor, kebakaran hutan, dan sebagainya - ternyata mengusik rasa kepedulian masyarakat Indonesia, sehingga mereka berpikir bagaimana caranya ikut berperan dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari bencara alam yang lebih besar. Berangkat dari keprihatinan akan alam itulah, maka bermunculan komunitas-komunitas peduli lingkungan yang belakangan ini cukup marak berkembang di seluruh Indonesia.
Dari sejarahnya, sebenarnya komunitas ini berakar dan berawal dari Komunitas Pecinta Alam. Komunitas tersebut banyak melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan alam, seperti penanaman pohon, penghijauan, dan pembersihan sampah non-organik yang ditinggalkan para pengunjung hutan lindung. Semenjak sering terjadinya banjir di beberapa wilayah perkotaan, komunitas peduli lingkungan pun bermunculan, dan banyak melakukan kegiatan sosial untuk mencegah banjir. Mulai dari pembersihan sampah di selokan, hingga pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai banjir.
Di berbagai kota di Indonesia, komunitas ini berdiri dan bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota serta jajaran Pemerintah Kota untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran air di selokan dan sungai. Beberapa komunitas tersebut antara lain : Komunitas BersihNyok Jakarta, Komunitas Orang Muda Peduli Sampah, Gropesh (Gerakan Orang Mudah Peduli Sampah), Gerakan Diet Kantong Plastik, Gerakan Bali Cantik Tanpa Sampah Plastik, Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL), dan lain-lain.
Di Indonesia, ada banyak komunitas yang berdiri dan secara aktif melakukan banyak kegiatan. Dari sekian banyak komunitas, saya mengumpulkan 10 Komunitas di Indonesia yang menurut saya unik, dan benar-benar khas Indonesia (tidak ada di negara lain). Kesepuluh komunitas ini bisa dikatakan sebagai komunitas yang benar-benar mewakili keunikan budaya dan beragaman yang ada di Indonesia, serta menjawab bagaimana pengejawantahan makna "Bhinneka Tunggal Ika" di Bumi Pertiwi ini. Komunitas apa sajakah itu?
1. KOMUNITAS SEPEDA ONTEL
Sepeda ontel sangat populer di Indonesia tahun 1910-1970. Setelah keberadaannya digantikan sepeda jengki, Sepeda Ontel sempat menjadi barang usang dan nyaris terlupakan. Namun pada tahun 2000, beberapa orang mencoba menghidupkan sepeda ontel, kini, Sepeda Ontel meraih kepopulerannya kembali.
Di Indonesia, peminat dan penggemar sepeda ontel cukup banyak dan tersebar merataa. di seluruh Indonesia. Banyak komunitas pecinta sepeda ontel yang bermunculan sejak tahun 2004 hingga hari ini, seperti Paguyuban Sepedah Bauela (PSB), Jogja Onthel Community (JOC), Paguyuban Onthel Rabuk Yuswo (PORY), Paguyuban Onthel Djokja (POJOK), dan lain-lain adalah sebagian dari ratusan komunitas onthel yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebagian besar komunitas itu bernaung di bawah organisasi KOSTI (Komunitas Sepeda Tua Indonesia).
Anggota komunitas biasanya berkumpul di waktu dan tempat tertentu, kemudian beramai-ramai melakukan perjalanan keliling kota. Kadang mereka mengenakan pakaian era tahun 1920-an untuk menyesuaikan dengan sepeda yang mereka bawa. Selain berkumpul dan berkeliling, para anggota biasanya juga berdiskusi dan bertukar informasi seputar suku cadang sepeda mereka, yang terbilang cukup sulit didapat di masa kini karena sudah tidak diproduksi lagi.
2. KOMUNITAS PECINTA BATU AKIK
Saya tidak menemukan kapan pertama kali Komunitas Pecinta Batu Akik berdiri. Tapi saya meyakini kalau komunitas ini telah ada sejak tahun 1970-an. Kala itu, Batu Akik meraih kepopulerannya ketika Tessy - salah seorang anggota grup lawak Srimulat - selalu tampil dengan jari-jarinya yang "ramai" dengan batu akik. Memang jauh sebelum Tessy populer, Batu Akik sudah disukai namun hanya kalangan terbatas saja. Barulah setelah Tessy sering muncul di televisi, batu akik mulai dikenal masyarkat luas dan digemari di berbagai daerah di Indonesia.
Kepopulerannya sempat turun di awal tahun 2000-an, namun naik kembali popularitasnya di akhir tahun 2014. Kini penggemar akik sudah meluas ke seluruh kalangan masyarakat, mulai dari kelas rendah hingga tinggi.
Seiring dengan meningkatkanya penggembar Batu Akik, maka bermunculan pula Komunitas Pecinta Batu Akik di Indonesia. Berbeda dengan komunitas yang ada, Komunitas Pecinta Batu Akik tidak secara konkret "mengikrarkan" keberadaan mereka. Komunitas itu hanyalah seperti ajang kumpul-kumpul para pecinta batu akik yang dilakukan secara sporadis (biasanya ditempat penjualan batu akik). Mereka biasanya berbagi ilmu soal jenis batu akik, metode mengecekan keaslian batu akik, membahas model jenis batu yang lagi tren, dan lain-lain.
3. KOMUNITAS PECINTA SEJARAH INDONESIA
Panjangnya sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia, didukung dengan masih banyaknya gedung-gedung kuno bersejarah yang masih berdiri kokoh di beberapa kota, mendorong banyak orang untuk membentuk komunitas pecinta sejarah. Komunitas ini terdiri dari sekelompok orang yang memiliki kecintaan pada cerita sejarah. Kegiatan mereka biasa adalah dengan melakukan napak tilas ke tempat-tempat bersejarah di Indonesia, sekaligus mempelajari latar belakang sebuah kejadian yang terjadi di tempat itu.
Beberapa komunitas yang cukup populer adalah Komunitas Jejak Petjinan yang berada di Surabaya. Komunitas ini berdiri sejak tahun 2010, yang kegiatannya menelusuri jejak kehidupan masyarakat Tionghoa di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda hingga hari ini. Kegiatan yang mereka lakukan biasanya berupa wisaya budaya ke tempat-tempat bersejarah yang dikenal dengan sebutan MPS (Melantjong Petjinan Soerabaia).
Selain itu di Bandung, ada pula Komunitas Aleuit (bahasa Sunda yang berarti "Jalan Beriringan") yang didirikan mahasiswa Universitas Padjajaran tahun 2006. Komunitas ini didirikan untuk mengapresiasi sejarah, wisaja, dan lingkungan kota Bandung. Kegiatan yang mereka lakukan adalah mengunjungi objek sejarah, menonton film bersejarah, makan di tempat kuliner bersejarah, sekaligus melakukan diskusi berkenaan dengan hal-hal yang berhubungan dengan kejadian bersejarah di Bandung.
Yang paling ekstrim adalah kelompok Reenactors atau Komunitas Indonesia Reenactors, yang terdiri dari orang-orang pecinta sejarah Indonesia yang senang membuat permainan reka ulang sejarah. Permainan interaktif itu mereka buat sebagai upaya untuk membantu masyarakat masa kini agar lebih memahami sejarah Indonesia. Komunitas tersebut memiliki anggota lebih ari 1,345 orang dengan latar belakang yang cukup beragam : pengusaha, pekerja swasta, mahasiswa, politikus, dan lain-lain.
4. KOMUNITAS PERMAINAN TRADISIONAL
Indonesia sangat kaya dengan ragam budaya permainan tradisional. Setidaknya ada 2,500 buah permainan tradisional yang tersebar di seluruh Indonesia. Sayangnya, seiring dengan perkembangan teknologi, banyak anak yang lebih menyukai permainan digital dan modern daripada permainan tradisional. Dan tanpa kita sadari banyak permainan tersebut sudah nyaris "punah" dan hanya segelintir orang saja yang tahu permainan tersebut.
Hal ini menjadi keprihatinan banyak orang yang kemudian membentuk komunitas permainan tradisional guna mempertahankan keberadaan permainan tradisional tersebut. Komunitas ini tidak banyak, baik dari jumlah komunitas maupun anggotanya. Tapi usaha untuk melestarikan permainan tradisional ini patut diacungi jempol.
Saya menemukan ada 2 komunitas permainan tradisional yang cukup menonjol : Komunitas Hong dan Komunitas Anak Bawang.
Komunitas Hong didirikan oleh Mohammad Zaini Alif (Kang Zaini), seorang pemerhati budaya Sunda, yang pada tahun 2004 mendirikan komunitas ini (dan diresmikan pada tahun 2008). Beranggotakan 150 orang dengan rentang usia 6 hingga 90 tahun, komunitas ini mendokumentasikan 250 jenis permainan tradisional Sunda, 213 permainan tradisional Jawa Tengah dan Timur, serta 50 jenis permainan Lampung. Selain itu, komunitas ini juga membangun Kolecer, sebuah tempat untuk melatih permainan rakyat yang berlokasi di Kampung Bolang, Desa Cibuluh, Kecamatan Tanjungsiang, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Setiap tahunnya mereka mengadakan Festical Kolecer (festival permainan rakyat dengan berbagai upacara adat).
Sedangkan Komunitas Anak Bawang didirikan di Solo, Jawa Tengah. Berawal dari Seminar Permainan Tradisional yang digagas mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Sebelas Maret, Surakarta, pada tahun 2011, timbul ide dari para peserta seminar untuk melestarikan permainan tradisional. Beberapa orang peserta kemudian mengadakan kegiatan pertemuan setiap Minggu Pagi di Car Free Day (Jalan Slamet Riadi, Solo) dengan membawa permainan tradisional mereka, lalu mengajak para pengunjung ikut bermain. Dari sekedar bermain bersama, akhirnya tercetus untuk mendirikan komunitas pecinta permainan tradisional yang mereka namai Komunitas Anak Bawang. Komunitas ini secara resmi berdiri tangal 10 November 2012. Kelompok ini berusaha melestarikan permainan tradisional Jawa Tengah yang sudah nyaris terlupakan, seperti Egrang, Catur Solo, Engklek, Dakon, dan lain-lain.
5. KOMUNITAS PECINTA BATIK
Sejak Batik ditetapkan sebagai Cagar Budaya Dunia oleh UNESCO, banyak orang Indonesia yang tergerak untuk melestarikan kebudayaan batik ini agar bisa terus menjadi identitas khas bangsa Indonesia. Karena itu, bermunculannya berbagai komunitas pecinta batik yang tersebar (mayoritas) di Pulau Jawa.
Beberapa di antaranya yang cukup terkenal adalah Paguyuban Pecinta Batik Indonesia Bokor Kencono, Komunitas Batik Bergaya Klasik (KIBAS), Komunitas Pecinta Batik Sekar Jagad (SJ), dan lain-lain. Kegiatan komunitas ini tidak saja hanya kumpul-kumpul, tetapi juga menginventarisir produk batik Indonesia (motif, bahan, teknik batik, dan para ahli batik) agar tidak diklaim pihak luar negeri, melakukan pelatihan membatik kepada masyarakat umum, hingga pelestarian batik melalui forum diskusi, seminar, pengenalan produk, kunjungan ke sentra pengrajin batik, lomba berpakaian batik, dan lain-lain.
6. KOMUNITAS PECINTA KERIS
Keris juga adalah salah satu cagar budaya dunia asal Indonesia yang sudah mendapatkan pengakuan dari UNESCO. Dalam kehidupan masyarakat Indonesia - terutama masyarakat Jawa - keris sudah menjadi bagian budaya dan kehidupan mereka. Bahkan tidak sedikit yang mengaitkan keris dengan kepercayaan manusia pada hal-hal yang bersifat mistik dan gaib.
Banyaknya penggemar keris, mendorong mereka untuk kemudian membentuk komunitas pecinta keris. Ada banyak komunitas pecinta keris di Indonesia. Salah satunya adalah Komunitas Panji Nusantara yang berdiri pada tahun 2005. Dengan anggota 600 orang (20% diantaranya adalah masyarakat luar negeri, seperti Perancis, Jerman, Belanda, Singapura, Hawaii, dan Brunei Darusallam), komunitas ini adalah komunitas pecinta keris yang ingin menyosialisasikan fungsi dan jenis keris kepada generasi muda.
Selain itu, ada pula Komunitas Pecinta Keris dan Tosan Aji (KPKTJ) yang merupakan komunitas pecinta keris yang bertujual melestarikan keris serta memberikan pengetahuan tentang perawatan serta pengenalan jenis-jenis keris.
Juga ada Komunitas Pemerhati Tosan Aji Yogyakarta (Mertikarta), yaitu komunitas pecinta benda pusaka keris yang ingin melestarikan keris sebaga bagian penting dari kebudayaan Indonesia.
7. KOMUNITAS PECINTA KERETA API
Meski perkembangan kereta api terbilang sangat lambat di Indonesia, tetapi tidak disangka kalau ternyata pemerhati dan pecinta kereta api di negara ini terbilang cukup banyak. Komunitas ini terbentuk lebih banyak karena keprihatinan mereka terhadap perkembangan kereta api di Indonesia yang - sejak jaman Belanda hingga hari ini - masih begitu-begitu saja. Selain itu, ada juga yang membentuk komunitas ini sebagai wujud keperdulian mereka terhadap perkereta-apian Indonesia dan berharap masyarakat lebih banyak lagi yang mencintai alat transportasi umum ini.
Ada banyak komunitas pecinta kereta api yang berkembang di Indonesia. Yang cukup populer adalah Komunitas Edan Sepur yang ada di Jakarta. Komunitas yang berdiri di Stasiun Jatinegara, Jakarta, tahun 2009 dengan beranggotakan 800 orang anak muda (dan 4,500 anggota di Facebook) ini merupakan komunitas penggemar kereta api dan segala hal yang berkaitan dengan Si Ular Besi ini, mulai dari pernak-pernik, jenis tiket, masinis, hingga gerbong. Mereka bahkan bisa membedakan jenis lokomotif dan suara mesinnya.
Selain itu, ada juga komunitas pecinta kereta api lain yang cukup populer, seperti Komunitas Indonesia RailFans, Komuter (Komunitas Peduli dan Pecinta Kereta Api), Komunitas Penggemar Kereta Api Indonesia, Paguyuban Pecinta Kereta Api (PPKA), Komunitas Railfans Daop Empat (KRDE), dan lain-lain.
8. KOMUNITAS KRETEK
Rokok kretek adalah rokok khas Indonesia yang sudah dikenal sejak abad ke-19, merupakan rokok berbahan tembakau asli dan cengkeh kering, yang dipadu saus cengkeh. Saat dinyalakan, rokok ini akan menimbulkan suara kretek-kretek daun tembakau dan cengkeh yang terbakar. Rokok ini sudah menjadi rokok yang umum dihisap oleh para pekerja pabrik rokok di kota Kudus.Awalnya, rokok ini dibuat dengan cara dilinting, dan menjadi kebiasaan kaum pria di wilayah Jawa Tengah, yang kemudian menyebar ke seluruh Indonesia. Kini rokok kretek beredar sudah dalam bentuk batangan dan tidak perlu lagi dilinting.
Meski kini telah banyak bermunculan rokok filter atau "rokok putih", namun rokok kretek tidak pernah hilang ditelan jaman. Bahkan hingga hari ini, rokok kretek masih diminati oleh masyarakat Indonesia. Untuk tetap menjaga serta melestarikan rokok kretek sebagai rokok asli Indonesia, beberapa kelompok penggembar rokok kretek mendirikan Komunitas Kretek. Komunitas ini berisikan orang-orang penggemar rokok kretek. Mereka tidak saja berkumpul untuk menikmati rokok kretek, tetapi juga bertukar informasi seputar rokok kretek, seperti jenis-jenis cengkeh, teknik pencampuran bahan rokok kretek untuk menciptakan sensasi rasa kretek yang baru, pembudayaan rokok kretek, dan lain-lain.
9. KOMUNITAS WAYANG INDONESIA
Wayang merupakan salah satu kesenian khas Indonesia yang juga telah ditetapkan UNESCO sebagai cagar budaya. Menilik dari sejarahnya, Wayang sudah menjadi pertunjukan hiburan di Indonesia sejak tahun 1500 Sebelum Masehi, jauh sebelum budaya dan agama dari luar masuk Indonesia. Meski kemudian banyak dipengaruhi oleh budaya Hindu, namun identitas Wayang sebagai salah satu bentuk kesenian Indonesia tidak pernah hilang.
Di Indonesia, perkembangan wayang tidak lepas dari dukungan masyarakat lewat lembaga-lembaga swadaya masyarakat dengan membuka sanggar, lembaga pendidikan, dan paguyuban. Selain itu, ada juga komunitas-komunitas pecinta Wayang yang dibuat oleh masyarakat yang perduli dengan keberadaan wayang sebagai cagar budaya asli Indonesia. Salah satunya yang cukup unik adalah Komunitas Wayang Beber Metropolitan yang dibentuk di Jakarta tahun 2009. Komunitas ini beranggotakan orang-orang yang senang mengambar wayang di atas kain. Tidak saja menggambar cerita pewayangan di atas kain, mereka juga merupakan kumpulan orang-orang yang suka di bidang seni pertunjukan wayang, dan mengaplikasikan budaya pewayangan itu ke dalam keseharian masyarakat Metropolitan masa kini.
Selain itu, ada pula beberapa Komunitas Wayang lain seperti Komunitas Wayang Pring (Tegal), Komunitas Wayang UI (Universitas Indonesia), Komunitas Wayang Suket, Komunitas Sangkakala (Ciamis), Komunitas Wang Cepak (Indramayu), Komunitas Wayang Sampah / Wangsa (Solo), dan lain-lain.
10. KOMUNITAS PEDULI LINGKUNGAN
Bencana alam - banjir, longsor, kebakaran hutan, dan sebagainya - ternyata mengusik rasa kepedulian masyarakat Indonesia, sehingga mereka berpikir bagaimana caranya ikut berperan dalam menjaga lingkungan agar terhindar dari bencara alam yang lebih besar. Berangkat dari keprihatinan akan alam itulah, maka bermunculan komunitas-komunitas peduli lingkungan yang belakangan ini cukup marak berkembang di seluruh Indonesia.
Dari sejarahnya, sebenarnya komunitas ini berakar dan berawal dari Komunitas Pecinta Alam. Komunitas tersebut banyak melakukan kegiatan sosial yang berhubungan dengan alam, seperti penanaman pohon, penghijauan, dan pembersihan sampah non-organik yang ditinggalkan para pengunjung hutan lindung. Semenjak sering terjadinya banjir di beberapa wilayah perkotaan, komunitas peduli lingkungan pun bermunculan, dan banyak melakukan kegiatan sosial untuk mencegah banjir. Mulai dari pembersihan sampah di selokan, hingga pemberian edukasi kepada masyarakat mengenai banjir.
Di berbagai kota di Indonesia, komunitas ini berdiri dan bekerja sama dengan Dinas Kebersihan Kota serta jajaran Pemerintah Kota untuk membersihkan sampah yang menyumbat aliran air di selokan dan sungai. Beberapa komunitas tersebut antara lain : Komunitas BersihNyok Jakarta, Komunitas Orang Muda Peduli Sampah, Gropesh (Gerakan Orang Mudah Peduli Sampah), Gerakan Diet Kantong Plastik, Gerakan Bali Cantik Tanpa Sampah Plastik, Komunitas Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL), dan lain-lain.
Labels:
akik,
bandung,
banjir,
indonesia,
jakarta,
keris,
khas,
komunitas,
kuliner,
lingkungan,
wayang,
wisata
Wednesday, 10 June 2015
10 Hobi Khas Orang Indonesia
Setiap orang punya hobi yang biasa mereka lakukan di waktu senggang. Tidak terkecuali orang Indonesia. Di tengah keragaman budayanya, ternyata kebanyakan mereka memiliki hobi seragam yang bisa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok hobi yang sangat khas.
Berikut ini adalah hobi-hobi yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Dan sepertinya hanya orang Indonesia yang punya hobi seperti ini.
1. BATU AKIK
Batu Akik adalah salah satu jenis mineral alam dari 3,000 jenis mineral bumi. Batu yang merupakan hasil diferensiasi, metamorfosa, dan sedimentasi magma ini tiba-tiba naik daun di tahun 2015 dan diminati masyarakat Indonesia. Sebenarnya produk ini sudah pernah populer di tahun 1970-an, berkat Tessy - salah satu personel lawak Srimulat - yang selalu mengenakan cincin akik di seluruh jarinya setiap kali pentas. Meski demikian, harus diakui kalau booming Batu Akik di masa itu kalah heboh dengan tahun ini.
Tahun ini, Batu Akik meraih kejayaannya dan menjadi benda yang paling dicari dan diminati masyarakat Indonesia. Harganya pun melambung sangat tinggi, bahkan beberapa jenis dijual dengan harga yang sudah tidak rasional (mulai ratusan juta sampai milyaran). Uniknya, meski dijual dengan harga setinggi itu, Batu Akik tersebut tidak dilengkapi dengan Sertifikat Keaslian (yang dikeluarkan Dinas Terkait) yang mendukung keaslian dan keabsahan Batu Akik mahal itu. Wajar jika kemudian muncul batu akik palsu (dari bahan plastik) yang dijual dengan harga setinggi langit (dan bodohnya : Ada orang yang beli !!!).
2. BELANJA
Sejak dekade 1970-an hingga hari ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang yang hobi belanja. Tidak perduli di mana pun di seluruh bagian dunia, kalau Anda masuk ke sebuah mal besar, pasti akan melihat (minimal) satu keluarga berasal dari Indonesia yang sedang "kalap" berbelanja. Sepertinya bagi orang Indonesia, belanja sudah menjadi tradisi yang hukumnya wajib, terutama jika mereka sedang ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.
Kalau ditelusuri dari budaya asli orang Indonesia, hobi belanja berakar dari kebiasaan kekeluargaan untuk selalu membawa "buah tangan" saat berkunjung ke sanak saudara yang tinggal jauh. Biasanya ketika bertamu ke rumah kerabat, kita selalu membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada kerabat tersebut. Nah, berangkat dari kebiasaan memberi itu, maka kemudian orang Indonesia "rajin" berbelanja saat sedang ke luar kota atau ke luar negeri. Setiap belanja, mereka pasti memikirkan untuk memberikan barang yang dibelinya ke si ini atau si itu.
Parahnya, Hobi Belanja ini tidak mengenal kondisi. Seperti informasi yang saya peroleh, pada tahun 2008, saat Krisis Moneter menghantam dunia secara keseluruhan, orang Indonesia justru menduduki peringkat pertama di Singapura sebagai Turis dengan Pengeluaran Terbanyak di masa itu.
Hobi ini semakin dipermudah dengan adanya kartu kredit yang proses aplikasinya sangat mudah dan cepat. Bagi masyarakat Indonesia, Kartu Kredit adalah "Kartu Sakti Dana Hibah" yang diberikan cuma-cuma buat mereka. Jadi wajar saja jika mereka mengejar penyedia fasilitas kartu kredit yang bisa memberikan plafon kartu kredit tertinggi. So, tidak heran kalau belakangan ini banyak orang Indonesia yang tiba-tiba jatuh miskin, bunuh diri, bersembunyi ketakutan dari Debt Collector karena tidak bisa membayar tagihan kartu kreditnya.
3. GONTA-GANTI GADGET
Untuk urusan perkembangan gadget, boleh tanya orang Indonesia karena mereka sangat update jika sudah bicara soal Gadget. Jangan kira kaum intelek seperti mahasiswa atau orang berduit saja yang tahu perkembangan gadget, bahkan sampai Tukang Becak dan pedagang asongan pun fasih bicara soal fitur gadget keluaran terbaru.
Wajar saja karena perkembangan teknologi masa kini, dibarengi dengan kemudahan untuk mendapatkan informasi di internet, dan dipermudah dengan murahnya perangkat gadget serta biaya berselancar di internet. Jadi tidak heran jika hampir semua orang Indonesia - terutama yang tinggal di daerah perkotaan - sangat melek teknologi.
Perkembangan teknologi ini juga dibarengi dengan hasrat keingintahuan yang sangat besar dan juga dorongan eksistensi yang sangat tinggi. Jadi buat sebagian besar masyarakat Indonesia, punya gadget terbaru itu rasanya "sesuatu banget". Tidak hanya akan dianggap sebagai orang "Paling Gaul Se-Indonesia", tetapi punya gadget terbaru dapat mempengaruhi status, wibawa, dan gengsi seseorang di lingkungan pergaulannya.
4. GOSIP
Meski pun gosip bukan komoditi yang mutlak punya orang Indonesia (toh di seluruh dunia juga orang senang bergosip), tapi rasanya tidak ada orang di negara mana pun yang menanggapi gosip sedemikian intens seperti di Indonesia. Hal ini mungkin bisa dimaklumi, mengingat budaya di Indonesia adalah "budaya kekeluargaan", di mana pada zaman dulu, ketika ada keluarga kesusahan, maka informasi tersebut akan disampaikan dari mulut-ke-mulut, sehingga kerabat keluarga yang tinggal nun jauh di sana bisa tahu dan segera membantu.
Tapi kini, budaya "berita dari mulut ke mulut" tersebut telah menjadi kebiasaan bahkan hobi yang "rutin" dilakukan banyak orang, tidak perduli pria maupun wanita. Hingga akhirnya muncul sebutan "Mulut Ember" buat orang-orang yang senang bergosip, dan istilah "Makin di-GO-sok, Makin SIP" yang merupakan kepanjangan dari kata Go-Sip dan cibiran buat orang yang hobi bergosip.
Hebatnya, Gosip versi orang Indonesia sangat inovatif dan kreatif, karena dari satu cerita yang didengar, mereka bisa mengembangkan cerita tersebut menjadi cerita yang sama sekali berbeda, dan jauh lebih seru dibandingkan versi aslinya.
Karena kemampuan mengembangkan cerita ini, harus diakui kalau imajinasi dan kreativitas orang Indonesia jauh lebih hebat daripada Penulis Skenario Hollywood. Jadi, kalau ada Penulis Skenario yang ingin belajar cara membuat Skenario Film yang keren banget (terutama yang mengusung konsep "Rashomon Effect"), belajarlah dengan orang Indonesia. Mereka jagonya ....
BTW, apa itu "Rashomon Effect"? Saya pernah mengulasnya dalam blog saya yang lain (kunjungi link berikut ini : http://funtertainment-facts.blogspot.com/2015/06/10-film-berkonsep-rashomon-effect.html).
5. PECINTA ALAM
Dengan luasnya wilayah hutan dan banyaknya daerah pegunungan di Indonesia, sangat wajar jika kemudian banyak orang Indonesia yang menyukai hobi dan aktivitas. Berbeda dengan aktivitas pecinta alam yang dilakukan orang di luar negeri, kegiatan Pecinta Alam di Indonesia bisa dibilang benar-benar "membumi" dan "mengalam", di mana aktivis kegiatan ini tidak hanya sekedar melakukan aktivitas keluar-masuk hutan, tetapi juga melakukan reboisasi hutan, seperti penanaman pohon, dan pembersihan sampah yang ditinggalkan orang-orang tidak bertanggung jawab.
Ada banyak komunitas pecinta alam yang berdiri di Indonsia (khususnya di Pulau Jawa), di mana aktivitas mereka banyak ditujukan untuk memperkenalkan alam-budaya Indonesia kepada masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk mencintai alam Indonesia. Program-program seperti Panjat Gunung, Eksplorasi Hutan Belantara, serta Penanaman Sejuta Pohon menjadi beberapa bukti akan kecintaan dan keseriusan mereka pada hobi pelestarian alam yang sudah mendarah-daging dalam jiwa masyarakat Indonesia ini.
6. EKSIS DI SOSMED & TELEVISI
Kalau bicara eksis, sepertinya sudah bukan lagi hobi, tapi bagian hidup dari orang Indonesia.
Di Sosmed, orang Indonesia duduk di peringkat pertama sebagai Pengguna Sosmed Terbanyak di Dunia". Tidak hanya itu, mereka pun berada di posisi teratas "Pengguna Sosmed Paling Aktif di Dunia". Bahkan orang Indonesia sempat dijuluki "Pengguna Sosmed Paling Berisik" saat Piala Dunia Sepakbola 2014 silam, karena sangat rajin nge-twit di Twitter sepanjang pertandingan berlangsung.
Sosmed sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Dan sepertinya orang Indonesia sangat paham bagaimana memanfaatkan kecangihan sosmed, sehingga tidak saja menggunakannya sebagai alat unjuk diri, tapi juga hal lain seperti berjualan, memasarkan produk, hingga modus penipuan.
Selain hobi eksis di sosmed, orang Indonesia pun punya hobi "unjuk bakat" di televisi. Mereka tahu bagaimana caranya dikenal masyarakat lewat "bakat" yang mereka miliki. Sejak 10 tahun terakhir, banyak stasiun televisi yang menggelar acara "live performance" di dalam studio dengan mengajak banyak remaja Alay untuk mendukung acara tersebut. Acara itu sangat mereka manfaatkan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat, mulai dari menari, bergaya, menyanyi, atau bahkan berakting (Anda lihat bagaimana mereka begitu menghayati sebuah lagu saat seorang penyanyi menyanyikan lagu tersebut...).
Jadi sangat tidak mengherankan jika saat ini stasiun televisi banyak mengadakan "live performance" di luar pangung dan sudah jarang melibatkan remaja Alay. Karena tanpa dibayar pun, sudah banyak orang berjibun untuk datang menonton acara tersebut. Bukan hanya sekedar nonton aksi panggung artis favoritnya, tapi juga punya tujuan utama : Biar masuk tipi.
7. BIKIN MEME
Keeksisan orang Indonesia di sosmed tidak saja hanya sebatas rajin posting, tetapi juga kreatif dalam membuat Meme. Ya, menurut Ana Larue - Manager Pemasaran PATH - Meme buatan orang Indonesia menduduki peringkat pertama di arus komunikasi sosmed di Path sebagai Meme paling banyak. Memang negara lain juga ada yang membuat Meme, tapi tidak sederas dan sekencang Meme produk orang Indonesia.
Tidak hanya Path, tapi di sosmed lain pun Meme orang Indonesia sangat mendominasi. Kreativitas - ditambah dengan selera humor masyarakat Indonesia yang sangat tinggi - membuat mereka dengan mudah membuat Meme yang lucu dan bikin orang ngakak hingga sakit perut.
8. NONTON SINETRON
Sinetron sebenarnya bukan hanya konsumsi Indonesia, tetapi juga konsumsi masyarakat dunia, dan mereka mengenalnya dengan nama yang berbeda. Amerika Serikat mengenalnya dengan istilah Soap Opera, Meksiko mengenalnya dengan sebutan Telenovela, dan China menyebutnya Dien She Ci (drama televisi). Meski demikian, ada perbedaan budaya hobi menonton sinetron Indonesia dengan masyarakat dunia.
Dalam menonton serian televisi, masyarakat dunia sesekali juga akan dihinggapi rasa bosan, sehingga mereka dengan mudah pindah jaringan televisi atau bahkan nonton serian televisi dari negara lain (lewat televisi kabel). Tapi jangan harap Anda bisa menerapkan hal yang sama dengan penonton Indonesia. Mereka punya dedikasi yang luar biasa terhadap tontonan Sinetron yang mereka tonton. Kalau sudah sreg dengan satu serial, mereka akan menonton serial itu hingga tuntas (meski tuntasnya tidak jelas kapan).
Nonton sinetron pun sudah menjadi budaya, hobi, dan tradisi yang sangat melekat di masyarakat Indonesia. Jika dulu serial sinetron mulai tayang di seluruh jaringan televisi sejak pukul 19.00 hingga 21.00, maka kini telah merambah dari pukul 18.00 hingga 22.00. Nonton sinetron juga digunakan sebagai sarana mengumpulkan anggota keluarga dan menikmati suasana kekeluargaan bersama. Jadi jangan heran jika Anda bisa melihat (terutama di daerah pinggiran kota) ada sebuah keluarga yang berkumpul bersama dan nonton sinetron tanpa jedah sejak usai maghrib sampai larut malam. Dan jangan heran pula kalau mereka sangat hebat dalam mengomentari bahkan berdiskusi seputar Sinetron yang sedang tayang.
9. MEROKOK
Meski budaya dan hobi merokok tidak hanya dimonopoli masyarakat Indonesia, tapi sepertinya hanya orang Indonesia yang saat ini paling sulit diatur soal merokok. Jika Anda ke luar negeri, pasti akan melihat bagaimana tertibnya para perokok. Ada waktu dan tempat tertentu bagi mereka untuk merokok. Dan mereka bisa menahan diri untuk tidak merokok di tempat keramaian yang tidak menyediakan tempat merokok buat mereka.
Parahnya di Indonesia, para perokok bisa merokok di mana saja dan kapan saja. Bahkan di tempat yang ada tanda "Dilarang Merokok" sekalipun mereka tetap bisa merokok. Pemerintah pernah menggelontorkan Aturan Denda bagi para perokok, tetapi tetap saja tidak membuat para perokok merubah kebiasaannya, dan mereka tetap asyik merokok seenaknya di mana pun mereka mau.
Beberapa waktu silam, televisi menayangkan iklan tentang bahaya merokok, di mana ditunjukkan adegan seorang wanita yang bercerita mengalami Kanker Pita Suara karena menjadi korban Perokok Pasif. Sebenarnya iklan itu sangat menyentuh. Hanya saja : Apakah para perokok di Indonesia terketuk hatinya untuk merubah hobi berbahaya mereka ini, agar tidak timbul korban-korban lain?
10. MENDENGAR MUSIK SEBELUM TIDUR
Saya baru tahu kalau ternyata banyak orang Indonesia yang punya hobi mendengarkan musik sebelum tidur. Mungkin ini disebabkan budaya sejak kecil, di mana banyak anak-anak yang senang "dikeloni" Ibunya saat tidur. Ketika akan tidur, Ibu biasanya bersenandung, menenangkan sang Anak. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah hobi yang turun-temurun dilakukan oleh banyak orang Indonesia, terutama yang tinggal di daerah Urban (Perkotaan).
Orang luar negeri dulu juga pernah melakukan kebiasaan ini, karena menurut mereka musik dapat menenangkan jiwa mereka saat sedang tidur. Hanya saja, berdasarkan penelitian belakangan ini, ternyata tidur sambil mendengarkan musik justru kurang baik, karena meski tubuh sudah dalam kondisi istirahat, tapi otak masih terus bekerja menerjemahkan suara musik yang diterima telinga. Akibatnya otak tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat seperti bagian tubuh yang lain, sehingga dapat membuat orang tersebut merasa kelelahan di pagi hari, meski sebenarnya sudah tidur sangat cukup di malam hari. Karena itulah, kebiasaan ini sudah ditinggalkan banyak orang.
Namun justru di Indonesia, kebiasaan ini masih dilakukan. Alasannya, ya itu tadi... karena ingin "mengenang masa kecil yang bahagia". Selain itu, musik bagi mereka adalah penenang. Dan yang terutama : Koneksi Internet di malam hari biasanya sangat stabil, sehingga paling enak untuk streaming lagu. Halah....!!!
Berikut ini adalah hobi-hobi yang menjadi ciri khas orang Indonesia. Dan sepertinya hanya orang Indonesia yang punya hobi seperti ini.
1. BATU AKIK
Batu Akik adalah salah satu jenis mineral alam dari 3,000 jenis mineral bumi. Batu yang merupakan hasil diferensiasi, metamorfosa, dan sedimentasi magma ini tiba-tiba naik daun di tahun 2015 dan diminati masyarakat Indonesia. Sebenarnya produk ini sudah pernah populer di tahun 1970-an, berkat Tessy - salah satu personel lawak Srimulat - yang selalu mengenakan cincin akik di seluruh jarinya setiap kali pentas. Meski demikian, harus diakui kalau booming Batu Akik di masa itu kalah heboh dengan tahun ini.
Tahun ini, Batu Akik meraih kejayaannya dan menjadi benda yang paling dicari dan diminati masyarakat Indonesia. Harganya pun melambung sangat tinggi, bahkan beberapa jenis dijual dengan harga yang sudah tidak rasional (mulai ratusan juta sampai milyaran). Uniknya, meski dijual dengan harga setinggi itu, Batu Akik tersebut tidak dilengkapi dengan Sertifikat Keaslian (yang dikeluarkan Dinas Terkait) yang mendukung keaslian dan keabsahan Batu Akik mahal itu. Wajar jika kemudian muncul batu akik palsu (dari bahan plastik) yang dijual dengan harga setinggi langit (dan bodohnya : Ada orang yang beli !!!).
2. BELANJA
Sejak dekade 1970-an hingga hari ini, masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang yang hobi belanja. Tidak perduli di mana pun di seluruh bagian dunia, kalau Anda masuk ke sebuah mal besar, pasti akan melihat (minimal) satu keluarga berasal dari Indonesia yang sedang "kalap" berbelanja. Sepertinya bagi orang Indonesia, belanja sudah menjadi tradisi yang hukumnya wajib, terutama jika mereka sedang ke luar kota atau bahkan ke luar negeri.
Kalau ditelusuri dari budaya asli orang Indonesia, hobi belanja berakar dari kebiasaan kekeluargaan untuk selalu membawa "buah tangan" saat berkunjung ke sanak saudara yang tinggal jauh. Biasanya ketika bertamu ke rumah kerabat, kita selalu membawa oleh-oleh untuk diberikan kepada kerabat tersebut. Nah, berangkat dari kebiasaan memberi itu, maka kemudian orang Indonesia "rajin" berbelanja saat sedang ke luar kota atau ke luar negeri. Setiap belanja, mereka pasti memikirkan untuk memberikan barang yang dibelinya ke si ini atau si itu.
Parahnya, Hobi Belanja ini tidak mengenal kondisi. Seperti informasi yang saya peroleh, pada tahun 2008, saat Krisis Moneter menghantam dunia secara keseluruhan, orang Indonesia justru menduduki peringkat pertama di Singapura sebagai Turis dengan Pengeluaran Terbanyak di masa itu.
Hobi ini semakin dipermudah dengan adanya kartu kredit yang proses aplikasinya sangat mudah dan cepat. Bagi masyarakat Indonesia, Kartu Kredit adalah "Kartu Sakti Dana Hibah" yang diberikan cuma-cuma buat mereka. Jadi wajar saja jika mereka mengejar penyedia fasilitas kartu kredit yang bisa memberikan plafon kartu kredit tertinggi. So, tidak heran kalau belakangan ini banyak orang Indonesia yang tiba-tiba jatuh miskin, bunuh diri, bersembunyi ketakutan dari Debt Collector karena tidak bisa membayar tagihan kartu kreditnya.
3. GONTA-GANTI GADGET
Untuk urusan perkembangan gadget, boleh tanya orang Indonesia karena mereka sangat update jika sudah bicara soal Gadget. Jangan kira kaum intelek seperti mahasiswa atau orang berduit saja yang tahu perkembangan gadget, bahkan sampai Tukang Becak dan pedagang asongan pun fasih bicara soal fitur gadget keluaran terbaru.
Wajar saja karena perkembangan teknologi masa kini, dibarengi dengan kemudahan untuk mendapatkan informasi di internet, dan dipermudah dengan murahnya perangkat gadget serta biaya berselancar di internet. Jadi tidak heran jika hampir semua orang Indonesia - terutama yang tinggal di daerah perkotaan - sangat melek teknologi.
Perkembangan teknologi ini juga dibarengi dengan hasrat keingintahuan yang sangat besar dan juga dorongan eksistensi yang sangat tinggi. Jadi buat sebagian besar masyarakat Indonesia, punya gadget terbaru itu rasanya "sesuatu banget". Tidak hanya akan dianggap sebagai orang "Paling Gaul Se-Indonesia", tetapi punya gadget terbaru dapat mempengaruhi status, wibawa, dan gengsi seseorang di lingkungan pergaulannya.
4. GOSIP
Meski pun gosip bukan komoditi yang mutlak punya orang Indonesia (toh di seluruh dunia juga orang senang bergosip), tapi rasanya tidak ada orang di negara mana pun yang menanggapi gosip sedemikian intens seperti di Indonesia. Hal ini mungkin bisa dimaklumi, mengingat budaya di Indonesia adalah "budaya kekeluargaan", di mana pada zaman dulu, ketika ada keluarga kesusahan, maka informasi tersebut akan disampaikan dari mulut-ke-mulut, sehingga kerabat keluarga yang tinggal nun jauh di sana bisa tahu dan segera membantu.
Tapi kini, budaya "berita dari mulut ke mulut" tersebut telah menjadi kebiasaan bahkan hobi yang "rutin" dilakukan banyak orang, tidak perduli pria maupun wanita. Hingga akhirnya muncul sebutan "Mulut Ember" buat orang-orang yang senang bergosip, dan istilah "Makin di-GO-sok, Makin SIP" yang merupakan kepanjangan dari kata Go-Sip dan cibiran buat orang yang hobi bergosip.
Hebatnya, Gosip versi orang Indonesia sangat inovatif dan kreatif, karena dari satu cerita yang didengar, mereka bisa mengembangkan cerita tersebut menjadi cerita yang sama sekali berbeda, dan jauh lebih seru dibandingkan versi aslinya.
Karena kemampuan mengembangkan cerita ini, harus diakui kalau imajinasi dan kreativitas orang Indonesia jauh lebih hebat daripada Penulis Skenario Hollywood. Jadi, kalau ada Penulis Skenario yang ingin belajar cara membuat Skenario Film yang keren banget (terutama yang mengusung konsep "Rashomon Effect"), belajarlah dengan orang Indonesia. Mereka jagonya ....
BTW, apa itu "Rashomon Effect"? Saya pernah mengulasnya dalam blog saya yang lain (kunjungi link berikut ini : http://funtertainment-facts.blogspot.com/2015/06/10-film-berkonsep-rashomon-effect.html).
5. PECINTA ALAM
Dengan luasnya wilayah hutan dan banyaknya daerah pegunungan di Indonesia, sangat wajar jika kemudian banyak orang Indonesia yang menyukai hobi dan aktivitas. Berbeda dengan aktivitas pecinta alam yang dilakukan orang di luar negeri, kegiatan Pecinta Alam di Indonesia bisa dibilang benar-benar "membumi" dan "mengalam", di mana aktivis kegiatan ini tidak hanya sekedar melakukan aktivitas keluar-masuk hutan, tetapi juga melakukan reboisasi hutan, seperti penanaman pohon, dan pembersihan sampah yang ditinggalkan orang-orang tidak bertanggung jawab.
Ada banyak komunitas pecinta alam yang berdiri di Indonsia (khususnya di Pulau Jawa), di mana aktivitas mereka banyak ditujukan untuk memperkenalkan alam-budaya Indonesia kepada masyarakat, serta mendorong masyarakat untuk mencintai alam Indonesia. Program-program seperti Panjat Gunung, Eksplorasi Hutan Belantara, serta Penanaman Sejuta Pohon menjadi beberapa bukti akan kecintaan dan keseriusan mereka pada hobi pelestarian alam yang sudah mendarah-daging dalam jiwa masyarakat Indonesia ini.
6. EKSIS DI SOSMED & TELEVISI
Kalau bicara eksis, sepertinya sudah bukan lagi hobi, tapi bagian hidup dari orang Indonesia.
Di Sosmed, orang Indonesia duduk di peringkat pertama sebagai Pengguna Sosmed Terbanyak di Dunia". Tidak hanya itu, mereka pun berada di posisi teratas "Pengguna Sosmed Paling Aktif di Dunia". Bahkan orang Indonesia sempat dijuluki "Pengguna Sosmed Paling Berisik" saat Piala Dunia Sepakbola 2014 silam, karena sangat rajin nge-twit di Twitter sepanjang pertandingan berlangsung.
Sosmed sudah menjadi bagian hidup masyarakat Indonesia. Dan sepertinya orang Indonesia sangat paham bagaimana memanfaatkan kecangihan sosmed, sehingga tidak saja menggunakannya sebagai alat unjuk diri, tapi juga hal lain seperti berjualan, memasarkan produk, hingga modus penipuan.
Selain hobi eksis di sosmed, orang Indonesia pun punya hobi "unjuk bakat" di televisi. Mereka tahu bagaimana caranya dikenal masyarakat lewat "bakat" yang mereka miliki. Sejak 10 tahun terakhir, banyak stasiun televisi yang menggelar acara "live performance" di dalam studio dengan mengajak banyak remaja Alay untuk mendukung acara tersebut. Acara itu sangat mereka manfaatkan untuk menunjukkan kemampuan dan bakat, mulai dari menari, bergaya, menyanyi, atau bahkan berakting (Anda lihat bagaimana mereka begitu menghayati sebuah lagu saat seorang penyanyi menyanyikan lagu tersebut...).
Jadi sangat tidak mengherankan jika saat ini stasiun televisi banyak mengadakan "live performance" di luar pangung dan sudah jarang melibatkan remaja Alay. Karena tanpa dibayar pun, sudah banyak orang berjibun untuk datang menonton acara tersebut. Bukan hanya sekedar nonton aksi panggung artis favoritnya, tapi juga punya tujuan utama : Biar masuk tipi.
7. BIKIN MEME
Keeksisan orang Indonesia di sosmed tidak saja hanya sebatas rajin posting, tetapi juga kreatif dalam membuat Meme. Ya, menurut Ana Larue - Manager Pemasaran PATH - Meme buatan orang Indonesia menduduki peringkat pertama di arus komunikasi sosmed di Path sebagai Meme paling banyak. Memang negara lain juga ada yang membuat Meme, tapi tidak sederas dan sekencang Meme produk orang Indonesia.
Tidak hanya Path, tapi di sosmed lain pun Meme orang Indonesia sangat mendominasi. Kreativitas - ditambah dengan selera humor masyarakat Indonesia yang sangat tinggi - membuat mereka dengan mudah membuat Meme yang lucu dan bikin orang ngakak hingga sakit perut.
8. NONTON SINETRON
Sinetron sebenarnya bukan hanya konsumsi Indonesia, tetapi juga konsumsi masyarakat dunia, dan mereka mengenalnya dengan nama yang berbeda. Amerika Serikat mengenalnya dengan istilah Soap Opera, Meksiko mengenalnya dengan sebutan Telenovela, dan China menyebutnya Dien She Ci (drama televisi). Meski demikian, ada perbedaan budaya hobi menonton sinetron Indonesia dengan masyarakat dunia.
Dalam menonton serian televisi, masyarakat dunia sesekali juga akan dihinggapi rasa bosan, sehingga mereka dengan mudah pindah jaringan televisi atau bahkan nonton serian televisi dari negara lain (lewat televisi kabel). Tapi jangan harap Anda bisa menerapkan hal yang sama dengan penonton Indonesia. Mereka punya dedikasi yang luar biasa terhadap tontonan Sinetron yang mereka tonton. Kalau sudah sreg dengan satu serial, mereka akan menonton serial itu hingga tuntas (meski tuntasnya tidak jelas kapan).
Nonton sinetron pun sudah menjadi budaya, hobi, dan tradisi yang sangat melekat di masyarakat Indonesia. Jika dulu serial sinetron mulai tayang di seluruh jaringan televisi sejak pukul 19.00 hingga 21.00, maka kini telah merambah dari pukul 18.00 hingga 22.00. Nonton sinetron juga digunakan sebagai sarana mengumpulkan anggota keluarga dan menikmati suasana kekeluargaan bersama. Jadi jangan heran jika Anda bisa melihat (terutama di daerah pinggiran kota) ada sebuah keluarga yang berkumpul bersama dan nonton sinetron tanpa jedah sejak usai maghrib sampai larut malam. Dan jangan heran pula kalau mereka sangat hebat dalam mengomentari bahkan berdiskusi seputar Sinetron yang sedang tayang.
9. MEROKOK
Meski budaya dan hobi merokok tidak hanya dimonopoli masyarakat Indonesia, tapi sepertinya hanya orang Indonesia yang saat ini paling sulit diatur soal merokok. Jika Anda ke luar negeri, pasti akan melihat bagaimana tertibnya para perokok. Ada waktu dan tempat tertentu bagi mereka untuk merokok. Dan mereka bisa menahan diri untuk tidak merokok di tempat keramaian yang tidak menyediakan tempat merokok buat mereka.
Parahnya di Indonesia, para perokok bisa merokok di mana saja dan kapan saja. Bahkan di tempat yang ada tanda "Dilarang Merokok" sekalipun mereka tetap bisa merokok. Pemerintah pernah menggelontorkan Aturan Denda bagi para perokok, tetapi tetap saja tidak membuat para perokok merubah kebiasaannya, dan mereka tetap asyik merokok seenaknya di mana pun mereka mau.
Beberapa waktu silam, televisi menayangkan iklan tentang bahaya merokok, di mana ditunjukkan adegan seorang wanita yang bercerita mengalami Kanker Pita Suara karena menjadi korban Perokok Pasif. Sebenarnya iklan itu sangat menyentuh. Hanya saja : Apakah para perokok di Indonesia terketuk hatinya untuk merubah hobi berbahaya mereka ini, agar tidak timbul korban-korban lain?
10. MENDENGAR MUSIK SEBELUM TIDUR
Saya baru tahu kalau ternyata banyak orang Indonesia yang punya hobi mendengarkan musik sebelum tidur. Mungkin ini disebabkan budaya sejak kecil, di mana banyak anak-anak yang senang "dikeloni" Ibunya saat tidur. Ketika akan tidur, Ibu biasanya bersenandung, menenangkan sang Anak. Hal inilah yang kemudian menjadi sebuah hobi yang turun-temurun dilakukan oleh banyak orang Indonesia, terutama yang tinggal di daerah Urban (Perkotaan).
Orang luar negeri dulu juga pernah melakukan kebiasaan ini, karena menurut mereka musik dapat menenangkan jiwa mereka saat sedang tidur. Hanya saja, berdasarkan penelitian belakangan ini, ternyata tidur sambil mendengarkan musik justru kurang baik, karena meski tubuh sudah dalam kondisi istirahat, tapi otak masih terus bekerja menerjemahkan suara musik yang diterima telinga. Akibatnya otak tidak mendapatkan kesempatan untuk beristirahat seperti bagian tubuh yang lain, sehingga dapat membuat orang tersebut merasa kelelahan di pagi hari, meski sebenarnya sudah tidur sangat cukup di malam hari. Karena itulah, kebiasaan ini sudah ditinggalkan banyak orang.
Namun justru di Indonesia, kebiasaan ini masih dilakukan. Alasannya, ya itu tadi... karena ingin "mengenang masa kecil yang bahagia". Selain itu, musik bagi mereka adalah penenang. Dan yang terutama : Koneksi Internet di malam hari biasanya sangat stabil, sehingga paling enak untuk streaming lagu. Halah....!!!
Thursday, 28 May 2015
10 Makanan Indonesia Hasil Adaptasi Makanan Luar Negeri
Selain kaya akan ragam budaya, Indonesia juga kaya akan ragam kulinernya. Di setiap daerah di Indonesia pasti ada makanan yang menjadi ciri khas dari daerah tersebut. Meski demikian, tidak bisa kita pungkiri bahwa ada beberapa makanan yang - meskipun secara bentuk sangat kental dengan budaya Indonesia, namun - tidak sepenuhnya asli Indonesia. Makanan tersebut merupakan adaptasi dari makanan luar negeri dan disajikan dengan cita-rasa Indonesia agar lebih bisa diterima.
Hal ini sah-sah saja karena merupakan wujud kreativitas dan yang diadaptasi adalah idenya. Toh bentuk akhir dan rasanya jauh berbeda dengan makanan aslinya di luar negeri. Ada banyak sekali makanan yang merupakan adaptasi makanan luar negeri. Dan berikut ini adalah 10 di antaranya :
1. GADO-GADO
Masyarakat luar negeri mengenalnya dengan sebutan "Indonesian Salad". Dan Salad sendiri aslinya merupakan makanan Perancis yang sudah dikonsumsi masyarakat di sana sejak abad 14. Pada awal kemunculannya, Salad merupakan makanan yang terdiri dari campuran sayur-sayuran segar, dan dikonsumsi mentah. Dengan berkembangkan teknologi dan kemampuan manusia dalam mengolah makanan, maka salad pun mulai dikonsumsi dengan menggunakan beberapa sayur matang, serta dengan tambahan bumbu (dressing) seperti Mayonnaise dan Thousand Island.
Di Indonesia sendiri, tidak jelas siapa yang memberikan inspirasi dan sejak kapan orang Indonesia mulai memakan gado-gado. Berdasarkan catatan yang saya temukan, gado-gado pertama kali diperkenalkan secara komersil pada tahun 1947 di Jakarta. Karena itu, bisa dikatakan pada waktu itulah masyarakat Indonesia pertama kali mengenal gado-gado.
Meski pun memiliki konsep mirip salad di luar negeri, gado-gado memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan salad. Pertama dari bahannya. Meski pun mayoritas sayuran, namun sayuran yang digunakan adalah sayuran yang sudah diolah, bukan sayur mentah. Selain itu, gado-gado menggunakan tambahan tahu, tempe, telor, dan krupuk, serta penggunaan bumbu kacang sebagai "dressing" yang membuat gado-gado memiliki identitas "Indonesia Banget" yang sama sekali berbeda dengan Salad pada umumnya.
2. SOTO
Meski makanan ini lahir di Semarang, namun menurut Dennys Lombard dalam bukunya "Nusa Jawa : Silang Budaya", makanan ini bukanlah produk asli Indonesia tapi merupakan asimilasi dari budaya India dan Tionghua.
Ide pembuatan sup kuning pekat ini adalah dari makanan India yang banyak menggunakan kuah kunyit bersantan. Pada waktu itu, masyarakat Tionghua di Semarang mencoba membuat sup ini dengan menambahkan daging dan sayuran ke dalamnya. Hasilnya menjadi sebuah sup sayur daging bersantan kental yang dikenal dengan sebutan Cauto / Caudo. Karena sulit dilafalkan masyarakat pribumi, penyebutannya pun diubah menjadi Soto. Seiring berjalannya waktu, Soto mengalami banyak perubahan dan muncullah berbagai variasi rasa Soto yang kelak menjadi ciri khas masing-masing daerah : Soto Betawi, Soto Semarang, Soto Madura, Coto Makasar, dan lain-lain.
3. BAKSO
Makanan Sejuta Umat di Indonesia ini sudah tidak asing lagi bagi Anda. Ya, bakso sudah bukan hal baru lagi dan sudah menjadi bagian terpenting dalam kuliner Indonesia. Hampir semua wilayah di Indonesia punya makanan yang menggunakan makanan berbentuk bola yang terbuat dari daging giling dan tapioka ini.
Meski sangat populer di Indonesia, bakso bukan makanan asli Indonesia. Bakso aslinya adalah makanan khas bangsa Romawi yang sudah dikenal sejak abad ke-4 (berdasarkan buku kumpulan resep masak Apicius). Namun berbeda dengan bakso yang kita kenal di masa kini, bakso Romawi berbentuk bola kasar berukuran besar.
Begitu lezatnya makanan itu, banyak negara yang kemudian mengadapsi dan menjadikan bakso sebagai makanan negara mereka. Tiongkok adalah salah satu negara yang mengadopsi resep bakso dari Romawi tersebut dan membuatnya menjadi bentuk yang lebih halus dan lebih kecil, agar penampilannya menggugah selera dan lebih mudah dikonsumsi.
Pada abad 17, pedagang Tiongkok melakukan perjalanan ke Indonesia. Dan pada waktu itulah mereka mengajarkan metode pengolahan bakso kepada masyarakat Indonesia. Pengetahuan itu kemudian diajarkan secara meluas, sehingga pada hari ini banyak orang Indonesia yang bisa membuat bakso, bahkan memunculkan berbagai varian rasa, bentuk, dan bahan yang digunakan.
Nama Bakso sendiri berasal dari bahasa Hokkian (Bak : Daging Babi; dan So : Masakan). Pada awalnya, Bakso memang diolah dari daging babi. Karena masyarakat Indonesia tidak bisa mengonsumsi daging babi, maka digantilah menjadi daging sapi.
4. MARTABAK
Meski Martabak Bangka adalah makanan yang sangat digemari dan ada di mana-mana, tapi percayalah kalau Martabak sendiri bukan makanan asli Indonesia.
Martabak aslinya adalah makanan asli India bernama Moortaba. Proses pembuatannya sama persis dengan proses pembuatan makanan khas India seperti Roti Cane, Mamosa, Chappaty, Nan, dan Purata, di mana Martabak dibentuk menjadi bentuk lingkaran besar, kemudian diisi daging dan sayuran, lalu digoreng.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, Martabak pertama kali dipopulerkan dan dijual di Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah. Martabak yang pertama kali dijual tersebut adalah martabak yang dikenal publik sekarang sebagai "Martabak Asin". Makanan itu diperkenalkan seorang pedagang asal India bernama Abdullah bin Hassan Almalibary asal India. Awalnya, makanan tersebut dikenal dengan nama Moortaba, sesuai nama aslinya di India. Tapi karena sulit dilafalkan, jadilah berganti nama menjadi Martabak.
5. SATE
Seperti yang kita ketahui, Sate adalah makanan tradisional Indonesia yang sangat terkenal. Meski sejarah menyebut Sate adalah makanan asli Indonesia, tapi sebenarnya sate bukanlah makanan asli Indonesia.
Sate merupakan adaptasi dari Daging Steak yang pertama kali dikenal masyarakat Scandinavia pada pertengahan abad 15. Proses mengolah daging dengan dibakar dan diberi bumbu ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Eropa.
Ketika Belanda menjajah Indonesia, budaya memasak Steak dibawa ke Indonesia. Ide membakar daging di atas bara api ini menjadi inspirasi orang Indonesia untuk membuat modifikasinya. Karena daging cukup mahal kala itu, maka masyarakat Indonesia mengakalinya dengan memotong daging itu kecil-kecil dan ditancapkan ke tusukan untuk kemudian dibakar. Dengan demikian, masaknya bisa lebih cepat matang, porsinya bisa lebih banyak, dan bisa dinikmati banyak orang.
Makanan ini kemudian dijual sebagai makanan kaki lima di awal abad ke-19 di Jawa. Nama "sate" atau "satai" sendiri diduga berasal dari bahasa Tamil. Tapi ada juga teori lain yang menyebutkan kalau Sate berasal dari bahasa Minnan, Tionghua yang menyebutkan daging yang dibakar dengan istilah Sa Tae Bak (Tiga Daging Bakar). Ada pula teori yang menyebutkan kalau "Sate" merupakan adaptasi dari kata "Steak" itu sendiri (apabila diucapkan dengan nada pelan, maka "Steak" akan terdengar mirip kata "Sate"/ "Sa Te Ik").
6. NASI GORENG
Nasi Goreng juga merupakan salah satu makanan "sejuta umat" di Indonesia, dan sudah dianggap sebagai makanan nasional. Namun faktanya, Nasi Goreng memang bukanlah makanan asli produk Indonesia, melainkan adaptasi (kalau tidak mau disebut "jiplakan") dari luar negeri.
Menurut catatan Sejarah, Nasi Goreng sudah ada sejak 4000 SM dan menjadi makanan tradisional masyarakat Tionghua. Pembuatan nasi goreng ini berawal dari sering adanya sisa nasi setiap kali usai santap malam. Karena di masa lalu belum ada teknologi kulkas yang bisa mengawetkan nasi, maka masyarakat Tionghua pun memasak sisa nasi tersebut. Proses ini akan membuat nasi menjadi tahan lebih lama, minimal 48 jam. Budaya ini kemudian dibawa oleh perantau Tionghua ke seluruh negara, termasuk Indonesia.
Nasi Goreng Indonesia mulai dikenal secara luas, termasuk ke luar negeri (waktu itu Belanda), pada tahun 1979 ketika Tante Lien - salah seorang penyanyi terkenal Indonesia di masa itu - menyanyikan lagu "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng Saja). Lagu berlirik kocak itu bercerita tentang kerinduan seorang penduduk Indonesia - yang tinggal Belanda - pada Nasi Goreng yang merupakan makanan favoritnya waktu masih di Indonesia. Dari sanalah, Nasi Goreng menjadi masyur dan dikenal dunia.
7. SEMUR
Masakan yang terbuat dari daging rebus yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala, dan cengkeh ini adalah masakan asli Belanda yang dikenal dengan nama "Smoor".
Aslinya, masakan itu adalah sup daging yang direbus dengan tomat dan bawang, yang dimasak pelan-pelan di atas api kecil. Diduga Belanda mulai memperkenalkan masakan ini ke Indonesia sekitar tahun 1600-an. Dengan banyaknya rempah dan bumbu khas di Indonesia yang tidak ada di Eropa, maka mulailah masyarakat Belanda yang tinggal di Indonesia melakukan pengembangan cita-rasa Smoor yang beragam. Salah satu buku resep tertua yang mendokumentasikan varian masakan ini adalah Goot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit tahun 1902 di Belanda. Buku ini memuat 6 resep Smoor (Smoor Ajam 1, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, dan Solosche Smoor van Kip).
Seiring berjalannya waktu, masakan Smoor itu kemudian diadaptasi menjadi masakan tradisional Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Semur". Dan Semur pun tidak hanya menjadi masakan di Jawa saja, tetapi telah diserap oleh daerah lain di Indonesia : Semur Betawi, Semur Manado, Semur Malbi (Palembang), Semur Lidah (Bali), Semur Aceh, Semur Goreng Samarinda, Semur Ikan Purwokerto, Semur Santan Maluku, dan Semur Ternate.
8. BUBUR AYAM
Salah satu makanan paling populer di Indonesia (terutama di Jakarta dan Jawa Barat) adalah Bubur Ayam. Uniknya, meski sudah sangat kental dengan budaya Tionghua-nya, banyak orang yang masih mengira Bubur Ayam adalah makanan asli produk Indonesia. Padahal bukan.
Bubur - dalam bahasa Inggris disebut "Congee" - adalah makanan tradisional masyarakat Tionghua sejak ribuan tahun yang lalu. Diduga pada zaman dulu, Bubur adalah makanan mewah bagi Raja. Dan berdasarkan catatan yang ada, Raja pertama yang mengonsumsi bubur adalah Raja Hsi Huang Ti (berkuasa pada tahun 2698 - 2598 Sebelum Masehi), Pendiri Tembok China. Aslinya, Congee dimakan polos dengan tambahan lauk seperti cakwe, asinan rebung, daging sapi, dan lain-lain.
Tidak jelas kapan Bubur Ayam pertama kali dijual di Indonesia. Tapi pastinya hingga hari ini Bubur Ayam menjadi makanan dan sarapan pagi yang cukup digemari masyarakat. Umumnya, Bubur Ayam menggunakan suwiran daging ayam, potongan cakwe, potongan daun bawang, bawang goreng, dan seledri. Ada juga tambahan telor dan potongan hati-ampela ayam. Sementara itu, beberapa daerah lain di Indonesia punya variasi bubur mereka sendiri :
Di Manado, buburnya diberi campuran sayuran dan biji jagung dan dikenal dengan nama Tinutuan (Bubur Manado).
Di Bali buburnya pedas, dengan campuran sayuran, bawang goreng, dan cabe yang disebut Bondalem.
Sementara itu di Maluku dan Papua, mereka menggunakan tepung Sago sebagai bahan dasar bubur. Bubur mereka disebut Papeda dan biasanya dimakan dengan campuran sup Ikan Tuna atau Mubara.
9. PEMPEK
Nah, ini adalah makanan tradisional khas Palembang yang sudah terkenal di seluruh Indonesia dan manca negara. Meski demikian, makanan ini bukan produk asli Indonesia, tapi adaptasi dari produk luar negeri.
Produk ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Bakso yang dibuat masyarakat Tiongkok. Meski Bakso sudah diperkenalkan ke masyarakat Indonesia abad 17, tapi Pempek sendiri baru mulai dibuat pada abad 18, setelah produk sagu mulai dikenal dan diproduksi massal di Indonesia pada tahun 1810. Pada awal kemunculannya, pempek dibuat dengan menggunakan Ikan Belida yang hanya hidup di Palembang. Namun karena makin langka dan mahalnya ikan tersebut, digunakanlah jenis ikan lain seperti Tenggiri, Kakap Merah, Ikan Sebelah, dan Ikan Ekor Kuning. Dalam perkembangan lebih lanjut, mulai muncul ikan lele yang dibuat dari Ikan Dencis, Ikan Lele, dan Ikan Tuna Putih.
Hingga hari ini, Pempek telah memiliki puluhan varian. Yang paling populer adalah Pempek Kapal Selam. Selain itu, ada juga Pempek Kulit, Pempek Lenjer, Pempek Keriting, Otak-Otak, dan lain-lain. Turunan dari pempek pun banyak : Laksan, Tekwan, Model, dan Celimpungan.
10. ONDE-ONDE
Ini adalah cemilan dan kue jajanan pasar paling populer di Indonesia. Terbuat dari tepung terigu yang diisi pasta kacang hijau, dibentuk bundar lalu digoreng, kemudian permukaannya ditaburi biji wijen. Dari catatan sejarah, Onde-onde sudah ada sejak jaman Majapahit (1293 - 1500 Masehi) dan Mojokerto merupakan penghasil Onde-onde yang sangat terkenal sejak masa itu hingga hari ini. Dengan melihat sejarahnya, banyak orang mengatakan makanan ini adalah cemilan khas Indonesia. Benarkah?
Faktanya, Onde-onde aslinya berasal dari Tiongkok dan sudah terkenal sejak Dinasti Tang (618 - 907 Masehi). Cemilan ini merupakan kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) dan disebut Ludeui. Makanan ini sangat populer di negara itu sehingga banyak daerah Tiongkok kemudian membuat variasi Onde-Onde mereka sendiri. Di Tiongkok Utara, Onde-Onde mereka disebut Matuan. Di Hainan disebut Zhen Dai atau Shi Ma Qiu. Dan di daerah Timur Laut Tiongkok disebut Ma Yuan.
Diperkirakan produk ini masuk ke Indonesia lewat pedagang Tiongkok sekitar abad 12.
Aslinya, Onde-Onde di Tiongkok berbentuk bulat dan lebih kenyal seperti kue moci. Namun saat diadaptasi menjadi cemilan Indonesia, Onde-Onde dibuat dengan tekstur yang lebih keras meski masih kenyal.
Hal ini sah-sah saja karena merupakan wujud kreativitas dan yang diadaptasi adalah idenya. Toh bentuk akhir dan rasanya jauh berbeda dengan makanan aslinya di luar negeri. Ada banyak sekali makanan yang merupakan adaptasi makanan luar negeri. Dan berikut ini adalah 10 di antaranya :
1. GADO-GADO
Masyarakat luar negeri mengenalnya dengan sebutan "Indonesian Salad". Dan Salad sendiri aslinya merupakan makanan Perancis yang sudah dikonsumsi masyarakat di sana sejak abad 14. Pada awal kemunculannya, Salad merupakan makanan yang terdiri dari campuran sayur-sayuran segar, dan dikonsumsi mentah. Dengan berkembangkan teknologi dan kemampuan manusia dalam mengolah makanan, maka salad pun mulai dikonsumsi dengan menggunakan beberapa sayur matang, serta dengan tambahan bumbu (dressing) seperti Mayonnaise dan Thousand Island.
Di Indonesia sendiri, tidak jelas siapa yang memberikan inspirasi dan sejak kapan orang Indonesia mulai memakan gado-gado. Berdasarkan catatan yang saya temukan, gado-gado pertama kali diperkenalkan secara komersil pada tahun 1947 di Jakarta. Karena itu, bisa dikatakan pada waktu itulah masyarakat Indonesia pertama kali mengenal gado-gado.
Meski pun memiliki konsep mirip salad di luar negeri, gado-gado memiliki perbedaan yang mencolok dibandingkan salad. Pertama dari bahannya. Meski pun mayoritas sayuran, namun sayuran yang digunakan adalah sayuran yang sudah diolah, bukan sayur mentah. Selain itu, gado-gado menggunakan tambahan tahu, tempe, telor, dan krupuk, serta penggunaan bumbu kacang sebagai "dressing" yang membuat gado-gado memiliki identitas "Indonesia Banget" yang sama sekali berbeda dengan Salad pada umumnya.
2. SOTO
Meski makanan ini lahir di Semarang, namun menurut Dennys Lombard dalam bukunya "Nusa Jawa : Silang Budaya", makanan ini bukanlah produk asli Indonesia tapi merupakan asimilasi dari budaya India dan Tionghua.
Ide pembuatan sup kuning pekat ini adalah dari makanan India yang banyak menggunakan kuah kunyit bersantan. Pada waktu itu, masyarakat Tionghua di Semarang mencoba membuat sup ini dengan menambahkan daging dan sayuran ke dalamnya. Hasilnya menjadi sebuah sup sayur daging bersantan kental yang dikenal dengan sebutan Cauto / Caudo. Karena sulit dilafalkan masyarakat pribumi, penyebutannya pun diubah menjadi Soto. Seiring berjalannya waktu, Soto mengalami banyak perubahan dan muncullah berbagai variasi rasa Soto yang kelak menjadi ciri khas masing-masing daerah : Soto Betawi, Soto Semarang, Soto Madura, Coto Makasar, dan lain-lain.
3. BAKSO
Makanan Sejuta Umat di Indonesia ini sudah tidak asing lagi bagi Anda. Ya, bakso sudah bukan hal baru lagi dan sudah menjadi bagian terpenting dalam kuliner Indonesia. Hampir semua wilayah di Indonesia punya makanan yang menggunakan makanan berbentuk bola yang terbuat dari daging giling dan tapioka ini.
Meski sangat populer di Indonesia, bakso bukan makanan asli Indonesia. Bakso aslinya adalah makanan khas bangsa Romawi yang sudah dikenal sejak abad ke-4 (berdasarkan buku kumpulan resep masak Apicius). Namun berbeda dengan bakso yang kita kenal di masa kini, bakso Romawi berbentuk bola kasar berukuran besar.
Begitu lezatnya makanan itu, banyak negara yang kemudian mengadapsi dan menjadikan bakso sebagai makanan negara mereka. Tiongkok adalah salah satu negara yang mengadopsi resep bakso dari Romawi tersebut dan membuatnya menjadi bentuk yang lebih halus dan lebih kecil, agar penampilannya menggugah selera dan lebih mudah dikonsumsi.
Pada abad 17, pedagang Tiongkok melakukan perjalanan ke Indonesia. Dan pada waktu itulah mereka mengajarkan metode pengolahan bakso kepada masyarakat Indonesia. Pengetahuan itu kemudian diajarkan secara meluas, sehingga pada hari ini banyak orang Indonesia yang bisa membuat bakso, bahkan memunculkan berbagai varian rasa, bentuk, dan bahan yang digunakan.
Nama Bakso sendiri berasal dari bahasa Hokkian (Bak : Daging Babi; dan So : Masakan). Pada awalnya, Bakso memang diolah dari daging babi. Karena masyarakat Indonesia tidak bisa mengonsumsi daging babi, maka digantilah menjadi daging sapi.
4. MARTABAK
Meski Martabak Bangka adalah makanan yang sangat digemari dan ada di mana-mana, tapi percayalah kalau Martabak sendiri bukan makanan asli Indonesia.
Martabak aslinya adalah makanan asli India bernama Moortaba. Proses pembuatannya sama persis dengan proses pembuatan makanan khas India seperti Roti Cane, Mamosa, Chappaty, Nan, dan Purata, di mana Martabak dibentuk menjadi bentuk lingkaran besar, kemudian diisi daging dan sayuran, lalu digoreng.
Berdasarkan informasi yang saya peroleh, Martabak pertama kali dipopulerkan dan dijual di Lebaksiu, Tegal, Jawa Tengah. Martabak yang pertama kali dijual tersebut adalah martabak yang dikenal publik sekarang sebagai "Martabak Asin". Makanan itu diperkenalkan seorang pedagang asal India bernama Abdullah bin Hassan Almalibary asal India. Awalnya, makanan tersebut dikenal dengan nama Moortaba, sesuai nama aslinya di India. Tapi karena sulit dilafalkan, jadilah berganti nama menjadi Martabak.
5. SATE
Seperti yang kita ketahui, Sate adalah makanan tradisional Indonesia yang sangat terkenal. Meski sejarah menyebut Sate adalah makanan asli Indonesia, tapi sebenarnya sate bukanlah makanan asli Indonesia.
Sate merupakan adaptasi dari Daging Steak yang pertama kali dikenal masyarakat Scandinavia pada pertengahan abad 15. Proses mengolah daging dengan dibakar dan diberi bumbu ini kemudian menyebar ke seluruh dunia, termasuk Eropa.
Ketika Belanda menjajah Indonesia, budaya memasak Steak dibawa ke Indonesia. Ide membakar daging di atas bara api ini menjadi inspirasi orang Indonesia untuk membuat modifikasinya. Karena daging cukup mahal kala itu, maka masyarakat Indonesia mengakalinya dengan memotong daging itu kecil-kecil dan ditancapkan ke tusukan untuk kemudian dibakar. Dengan demikian, masaknya bisa lebih cepat matang, porsinya bisa lebih banyak, dan bisa dinikmati banyak orang.
Makanan ini kemudian dijual sebagai makanan kaki lima di awal abad ke-19 di Jawa. Nama "sate" atau "satai" sendiri diduga berasal dari bahasa Tamil. Tapi ada juga teori lain yang menyebutkan kalau Sate berasal dari bahasa Minnan, Tionghua yang menyebutkan daging yang dibakar dengan istilah Sa Tae Bak (Tiga Daging Bakar). Ada pula teori yang menyebutkan kalau "Sate" merupakan adaptasi dari kata "Steak" itu sendiri (apabila diucapkan dengan nada pelan, maka "Steak" akan terdengar mirip kata "Sate"/ "Sa Te Ik").
6. NASI GORENG
Nasi Goreng juga merupakan salah satu makanan "sejuta umat" di Indonesia, dan sudah dianggap sebagai makanan nasional. Namun faktanya, Nasi Goreng memang bukanlah makanan asli produk Indonesia, melainkan adaptasi (kalau tidak mau disebut "jiplakan") dari luar negeri.
Menurut catatan Sejarah, Nasi Goreng sudah ada sejak 4000 SM dan menjadi makanan tradisional masyarakat Tionghua. Pembuatan nasi goreng ini berawal dari sering adanya sisa nasi setiap kali usai santap malam. Karena di masa lalu belum ada teknologi kulkas yang bisa mengawetkan nasi, maka masyarakat Tionghua pun memasak sisa nasi tersebut. Proses ini akan membuat nasi menjadi tahan lebih lama, minimal 48 jam. Budaya ini kemudian dibawa oleh perantau Tionghua ke seluruh negara, termasuk Indonesia.
Nasi Goreng Indonesia mulai dikenal secara luas, termasuk ke luar negeri (waktu itu Belanda), pada tahun 1979 ketika Tante Lien - salah seorang penyanyi terkenal Indonesia di masa itu - menyanyikan lagu "Geef Mij Maar Nasi Goreng" (Beri Aku Nasi Goreng Saja). Lagu berlirik kocak itu bercerita tentang kerinduan seorang penduduk Indonesia - yang tinggal Belanda - pada Nasi Goreng yang merupakan makanan favoritnya waktu masih di Indonesia. Dari sanalah, Nasi Goreng menjadi masyur dan dikenal dunia.
7. SEMUR
Masakan yang terbuat dari daging rebus yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala, dan cengkeh ini adalah masakan asli Belanda yang dikenal dengan nama "Smoor".
Aslinya, masakan itu adalah sup daging yang direbus dengan tomat dan bawang, yang dimasak pelan-pelan di atas api kecil. Diduga Belanda mulai memperkenalkan masakan ini ke Indonesia sekitar tahun 1600-an. Dengan banyaknya rempah dan bumbu khas di Indonesia yang tidak ada di Eropa, maka mulailah masyarakat Belanda yang tinggal di Indonesia melakukan pengembangan cita-rasa Smoor yang beragam. Salah satu buku resep tertua yang mendokumentasikan varian masakan ini adalah Goot Nieuw Volledig Oost-Indisch Kookboek yang terbit tahun 1902 di Belanda. Buku ini memuat 6 resep Smoor (Smoor Ajam 1, Smoor Ajam II, Smoor Ajam III, Smoor Bandjar van Kip, Smoor Banten van Kip, dan Solosche Smoor van Kip).
Seiring berjalannya waktu, masakan Smoor itu kemudian diadaptasi menjadi masakan tradisional Indonesia yang dikenal dengan sebutan "Semur". Dan Semur pun tidak hanya menjadi masakan di Jawa saja, tetapi telah diserap oleh daerah lain di Indonesia : Semur Betawi, Semur Manado, Semur Malbi (Palembang), Semur Lidah (Bali), Semur Aceh, Semur Goreng Samarinda, Semur Ikan Purwokerto, Semur Santan Maluku, dan Semur Ternate.
8. BUBUR AYAM
Salah satu makanan paling populer di Indonesia (terutama di Jakarta dan Jawa Barat) adalah Bubur Ayam. Uniknya, meski sudah sangat kental dengan budaya Tionghua-nya, banyak orang yang masih mengira Bubur Ayam adalah makanan asli produk Indonesia. Padahal bukan.
Bubur - dalam bahasa Inggris disebut "Congee" - adalah makanan tradisional masyarakat Tionghua sejak ribuan tahun yang lalu. Diduga pada zaman dulu, Bubur adalah makanan mewah bagi Raja. Dan berdasarkan catatan yang ada, Raja pertama yang mengonsumsi bubur adalah Raja Hsi Huang Ti (berkuasa pada tahun 2698 - 2598 Sebelum Masehi), Pendiri Tembok China. Aslinya, Congee dimakan polos dengan tambahan lauk seperti cakwe, asinan rebung, daging sapi, dan lain-lain.
Tidak jelas kapan Bubur Ayam pertama kali dijual di Indonesia. Tapi pastinya hingga hari ini Bubur Ayam menjadi makanan dan sarapan pagi yang cukup digemari masyarakat. Umumnya, Bubur Ayam menggunakan suwiran daging ayam, potongan cakwe, potongan daun bawang, bawang goreng, dan seledri. Ada juga tambahan telor dan potongan hati-ampela ayam. Sementara itu, beberapa daerah lain di Indonesia punya variasi bubur mereka sendiri :
Di Manado, buburnya diberi campuran sayuran dan biji jagung dan dikenal dengan nama Tinutuan (Bubur Manado).
Di Bali buburnya pedas, dengan campuran sayuran, bawang goreng, dan cabe yang disebut Bondalem.
Sementara itu di Maluku dan Papua, mereka menggunakan tepung Sago sebagai bahan dasar bubur. Bubur mereka disebut Papeda dan biasanya dimakan dengan campuran sup Ikan Tuna atau Mubara.
9. PEMPEK
Nah, ini adalah makanan tradisional khas Palembang yang sudah terkenal di seluruh Indonesia dan manca negara. Meski demikian, makanan ini bukan produk asli Indonesia, tapi adaptasi dari produk luar negeri.
Produk ini sebenarnya merupakan pengembangan dari Bakso yang dibuat masyarakat Tiongkok. Meski Bakso sudah diperkenalkan ke masyarakat Indonesia abad 17, tapi Pempek sendiri baru mulai dibuat pada abad 18, setelah produk sagu mulai dikenal dan diproduksi massal di Indonesia pada tahun 1810. Pada awal kemunculannya, pempek dibuat dengan menggunakan Ikan Belida yang hanya hidup di Palembang. Namun karena makin langka dan mahalnya ikan tersebut, digunakanlah jenis ikan lain seperti Tenggiri, Kakap Merah, Ikan Sebelah, dan Ikan Ekor Kuning. Dalam perkembangan lebih lanjut, mulai muncul ikan lele yang dibuat dari Ikan Dencis, Ikan Lele, dan Ikan Tuna Putih.
Hingga hari ini, Pempek telah memiliki puluhan varian. Yang paling populer adalah Pempek Kapal Selam. Selain itu, ada juga Pempek Kulit, Pempek Lenjer, Pempek Keriting, Otak-Otak, dan lain-lain. Turunan dari pempek pun banyak : Laksan, Tekwan, Model, dan Celimpungan.
10. ONDE-ONDE
Ini adalah cemilan dan kue jajanan pasar paling populer di Indonesia. Terbuat dari tepung terigu yang diisi pasta kacang hijau, dibentuk bundar lalu digoreng, kemudian permukaannya ditaburi biji wijen. Dari catatan sejarah, Onde-onde sudah ada sejak jaman Majapahit (1293 - 1500 Masehi) dan Mojokerto merupakan penghasil Onde-onde yang sangat terkenal sejak masa itu hingga hari ini. Dengan melihat sejarahnya, banyak orang mengatakan makanan ini adalah cemilan khas Indonesia. Benarkah?
Faktanya, Onde-onde aslinya berasal dari Tiongkok dan sudah terkenal sejak Dinasti Tang (618 - 907 Masehi). Cemilan ini merupakan kue resmi daerah Changan (sekarang Xian) dan disebut Ludeui. Makanan ini sangat populer di negara itu sehingga banyak daerah Tiongkok kemudian membuat variasi Onde-Onde mereka sendiri. Di Tiongkok Utara, Onde-Onde mereka disebut Matuan. Di Hainan disebut Zhen Dai atau Shi Ma Qiu. Dan di daerah Timur Laut Tiongkok disebut Ma Yuan.
Diperkirakan produk ini masuk ke Indonesia lewat pedagang Tiongkok sekitar abad 12.
Aslinya, Onde-Onde di Tiongkok berbentuk bulat dan lebih kenyal seperti kue moci. Namun saat diadaptasi menjadi cemilan Indonesia, Onde-Onde dibuat dengan tekstur yang lebih keras meski masih kenyal.
Wednesday, 27 May 2015
10 Jenis Sambal Indonesia Paling Mantap untuk Disantap
Ada 2 hal yang tampaknya tidak bisa lepas dari budaya makan masyarakat Indonesia : Nasi dan Sambal. Sebagai makanan pokok, nasi sudah menjadi barang wajib yang harus ada. Kalau belum makan nasi, orang Indonesia rasanya belum makan dan akan terserang penyakit "lapar akut". Sedangkan Sambal adalah kondimen yang wajib harus ada di setiap acara makan. Banyak orang Indonesia bahkan mengatakan, "Meski lauknya biasa, tapi kalau sambalnya dasyat, makan apapun jadi luar biasa."
Mengonsumsi Sambal sudah menjadi budaya dari masyarakat Indonesia. Meski masyarakat di beberapa daerah kurang suka pedas, tapi daerah itu pasti punya sambal khas daerahnya yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat tersebut.
Di Indonesia, Sambal tidak melulu hanya pedas saja, tetapi punya kekhasan pada rasa karena penggunaan tambahan bumbu dan rempah daerah setempat. Hal ini menyebabkan setiap daerah di Indonesia punya sambal khas masing-masing yang tidak dimiliki daerah lain. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia punya bermacam-macam jenis sambal khas dan unik yang siap menggoyang lidah penikmat sambal.
Dari sekian banyak sambal yang ada, saya memilih 10 Jenis Sambal khas Indonesia yang pernah saya coba dan - menurut saya - merupakan sambal paling lezat dan mantap yang wajib untuk disantap. Sambal apa sajakah itu?
1. SAMBAL TERASI
Sambal ini sudah terkenal seantero Nusantara sebagai sambal paling mantap. Sebenarnya setiap wilayah Indonesia punya sambal terasi dan semuanya memiliki ciri khas yang berbeda. Karena saya tinggal di Jawa, dan istri saya orang Jawa Tengah (Solo), maka Sambal Terasi Jawa Tengah-lah yang menjadi favorit saya.
Sama seperti sambal terasi pada umumnya, sambal terasi terbuat dari terasi udang rebon. Mungkin yang membedakannya adalah pada saat sebelum diproses, terasi tersebut dibakar terlebih dahulu hingga menimbulkan aroma sedap. Baru setelah itu, terasi diuleg bersama cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan garam. Pedasnya cukup keras namun berpadu sempurna dengan aroma harum terasi udang dan bawang putih serta merah.
2. SAMBAL DABU-DABU
Sambal khas Manado ini adalah sambal yang seger banget. Berbahan utama cabe merah, bawang meah, kemangi, cabe hijau, tomat, jeruk nipis, garam dan air jeruk nipis ini memang menawarkan sensasi kesegaran yang tidak terlupakan.
Semua bahan di atas dipotong kecil-kecil dan dijadikan satu.
Sambal Dabu-dabu paling nikmat dimana dengan ikan bakar. Apapun ikan bakar yang kita makan, paling afdol dan wajib pake Sambal Dabu-Dabu. Segarnya pas, pedasnya mantap....
3. SAMBAL LADO IJO ATAU LADO MUDO
Sambal khas Padang ini menawarkan sensasi yang luar biasa. Dibuat menggunakan cabe hijau, gula, dan garam (kadang ditambahi dengan ikan teri), sambal uleg yang digoreng ini sebenarnya tidak pedas-pedas amat. Hal ini dikarenakan sambal ini menggunakan Cabe Hijau yang masih muda (sesuai namanya Lado Mudo) dan tidak pedas, sehingga fungsinya menjadi pelengkap lauk.
Sambal ini adalah favorit saya karena rasanya yang gurih dan nikmat. Dengan naturnya yang tidak terlalu pedas, sambal ini sangat pas untuk dipadukan dengan lauk lain yang kering, seperti ayam goreng, ikan goreng, limpa goreng, dan lain-lain.
4. SAMBAL KECAP
Entah dari mana asal sambal ini, yang pastinya sambal ini merupakan sambal yang cukup sederhana tapi ampuh untuk membuat makanan yang tidak enak sekali pun jadi enaknya luar biasa.
Cara pembuatannya sangat mudah sekali. Cabe merah atau cabe rawit dipotong kecil-kecil kemudian dituangi kecap manis. Untuk menimbulkan sensasi asam-manis nan gurih yang lebih mantap, beberapa orang menambahinya dengan potongan bawang merah mentah dan tomat segar. Untuk makan makanan lauk seperti ikan bakar, sambal ini bisa ditambahkan jeruk nipis yang memberikan sensasi asam kecut, dan menghilangkan bau amis.
Sambal ini bisa dikatakan "Sambal Sejuta Umat" karena ada di banyak wilayah di Indonesia, dan proses pembuatannya pun sangat mudah, tanpa proses pengolahan apapun. Sambal ini paling pas digunakan sebagai campuran sup, terutama sup sayuran.
5. SAMBAL CIBIUK
Cibiuk adalah nama salah satu daaerah di Garut, dan diyakini sebagai daerah asal sambal segar alami nan nikmat ini.
Sambal ini terbuat dari tomat hijau, cabe rawit hijau, kencur, terasi, dan daun kemangi sebagai penyedap. Kesemua bahan itu diuleg dan disajikan dalam ulegan. Rasanya? Pedasnya mantap dan segar sekali. Hal ini dikarenakan perpaduan kencur, terasi, dan daun kemangi yang sangat pas dan membuat sambal ini memiliki rasa yang unik dan segar. Meski pun pedas, tapi justru bikin orang yang memakannya makin lahap makan. Mungkin karena pengaruh kencurnya yang memang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan ya?
6. SAMBAL BAJAK
Merupakan jenis sambal yang paling "bersahabat" dengan Anda yang suka makan pedas dengan kadar yang ringan. Ya, dari penampilan, Sambal Bajak terlihat sangat "garang" : Merah membara. Tapi yakinlah, pada saat Anda makan, justru yang terasa adalah gurih dan manisnya. Pedasnya malah kalah dengan kegurihan sambal ini.
Sambal ini merupakan sambal yang sangat populer di Jawa Tengah. Kunci kenikmatan sambal ini adalah pada kombinasi cabe dan tomatnya yang harus pas. Cabenya tidak boleh dari jenis yang pedas, dan tomatnya tidak boleh dari jenis yang terlalu asam. Kombinasi keduanya menghasilkan sambal yang "sangar di muka, tapi lembut di dalam".
7. SAMBAL BAWANG
Merupakan Sambal khasnya orang Arek Suroboyo atau Jawa Timur. Seperti namanya, sambal ini merupakan perpaduan antara cabe, bawang putih, dan bawang merah. Kunci kelezatan sambal ini adalah pada prosesnya yang berbeda dari sambal lain, di mana cabe dan bawang justru ditumis lebih dulu sebelum diuleg. Cara ini berkebalikan dengan proses pembuatan cabe goreng pada umumnya.
Keunggulan Sambal Bawang adalah aromanya yang sangat harum karena perpaduan bawang merah dan bawang putih yang digoreng bersama cabe merah. Meski cocok sebagai pendamping segala jenis masakan, tapi banyak orang setuju kalau Sambal Bawang paling klop jika menjadi teman makan bebek atau ayam goreng. Apalagi kalau makannya dengan nasi hangat dan teh manis hangat. Wuih... Mantap tenan..... !!!!
8. SAMBAL TOMAT
Nah.... ini nih... Sambal Tergurih yang hanya ada di Indonesia. Sambal ini merupakan sambal yang terbuat dari cabe, tomat, garam, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Proses pembuatannya mirip dengan Sambal Bajak atau Sambal Bawang : Cabei, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Tomat digoreng hinga layu. Setelah itu semua bahan itu diuleg dan dicampur dengan terasi, gula, dan garam.
Sambal yang aslinya dari Jawa Timur itu banyak kita temui di warung-warung, terutama Warung Pecel Lele. Makan sambal ini dengan ayam goreng, bebek goreng, lele goreng, dan tempe goreng, rasanya .... mantap banget...!!!!
9. SAMBAL MATAH
Sambal ini menawarkan sensasi pedas alami yang benar-benar segar. Berasal dari Bali, sambal ini adalah jenis sambal mentah segar yang tidak diolah sama sekali. Mirip Sambal Dabu-Dabu, Sambal Matah menggunakan banyak bahan beraroma pedas dan segar : Cabe Merah, Cabe Hijau, Bawang Merah, Tomat Hijau, Serai, Terasi, dan Daun Jeruk. Kesemua bahan itu diiris tipis dan dipotong kecil-kecil, kemudian dicampur. Sebelum dikonsumsi, siramkan air jeruk nipis di atas sambal ini.
Sambal ini tampak sangat indah dengan warna-warni yang menggugah selera makan. Pedasnya? Sudah tidak perlu ditanya : Benar-benar alami. Biasanya sambal ini digunakan untuk teman makan bersama nasi hangat dan ikan atau seafood bakar.
10. SAMBAL KOREK
Secara fisik dan rasa, Sambal asal Solo ini sangat mirip dengan Sambal Bawang. Maklum, bahannya mirip dan proses pembuatannya pun nyaris sama.
Perbedaan paling mencoloknya adalah pada jumlah cabe rawit yang digunakan pada Sambal Korek yang jauh lebih banyak dibandingkan Sambal Bawang. Selain itu, bahan yang digunakan lebih sedikit (hanya cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan garam). Proses pembuatannya pun tidak digoreng, tapi hanya diuleg dan ditetesi minyak panas pada akhir proses.
Mengapa sambal ini disebut Sambal Korek? Karena penikmat sambel ini tidak bisa mendapatkan sambal ini dalam jumlah banyak. Saat disajikan, sambal ini hanya diberikan sangat sedikit. Bukan pelit, tapi karena pedasnya yang luar biasa mantap, seringkali sambal ini dibuang begitu saja oleh konsumen. Daripada mubazir, makanya mereka hanya diberi sedikit. Karena diberi sedikit itulah, maka Konsumen kadang penasaran. Jadi pada saat sambalnya sudah habis, mereka "mengorek-korek" tatakan sambal untuk mendapatkan sisa sambal yang menempel. Karena itulah sambal ini dikenal dengan sebutan Sambal Korek.
Biasanya Sambal Korek dijual di warung pinggir jalan yang menyajikan bebek goreng di Solo. Coba cicipi sambal ini dengan menu nasi hangat dan bebek goreng panas. Wuih.... Dak kebayang mantapnya ....
Apa sambal favorit Anda? Bagi-bagi informasi di sini dunk.......
Mengonsumsi Sambal sudah menjadi budaya dari masyarakat Indonesia. Meski masyarakat di beberapa daerah kurang suka pedas, tapi daerah itu pasti punya sambal khas daerahnya yang menjadi ciri khas dan kebanggaan masyarakat tersebut.
Di Indonesia, Sambal tidak melulu hanya pedas saja, tetapi punya kekhasan pada rasa karena penggunaan tambahan bumbu dan rempah daerah setempat. Hal ini menyebabkan setiap daerah di Indonesia punya sambal khas masing-masing yang tidak dimiliki daerah lain. Keunikan inilah yang menjadikan Indonesia punya bermacam-macam jenis sambal khas dan unik yang siap menggoyang lidah penikmat sambal.
Dari sekian banyak sambal yang ada, saya memilih 10 Jenis Sambal khas Indonesia yang pernah saya coba dan - menurut saya - merupakan sambal paling lezat dan mantap yang wajib untuk disantap. Sambal apa sajakah itu?
1. SAMBAL TERASI
Sambal ini sudah terkenal seantero Nusantara sebagai sambal paling mantap. Sebenarnya setiap wilayah Indonesia punya sambal terasi dan semuanya memiliki ciri khas yang berbeda. Karena saya tinggal di Jawa, dan istri saya orang Jawa Tengah (Solo), maka Sambal Terasi Jawa Tengah-lah yang menjadi favorit saya.
Sama seperti sambal terasi pada umumnya, sambal terasi terbuat dari terasi udang rebon. Mungkin yang membedakannya adalah pada saat sebelum diproses, terasi tersebut dibakar terlebih dahulu hingga menimbulkan aroma sedap. Baru setelah itu, terasi diuleg bersama cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan garam. Pedasnya cukup keras namun berpadu sempurna dengan aroma harum terasi udang dan bawang putih serta merah.
2. SAMBAL DABU-DABU
Sambal khas Manado ini adalah sambal yang seger banget. Berbahan utama cabe merah, bawang meah, kemangi, cabe hijau, tomat, jeruk nipis, garam dan air jeruk nipis ini memang menawarkan sensasi kesegaran yang tidak terlupakan.
Semua bahan di atas dipotong kecil-kecil dan dijadikan satu.
Sambal Dabu-dabu paling nikmat dimana dengan ikan bakar. Apapun ikan bakar yang kita makan, paling afdol dan wajib pake Sambal Dabu-Dabu. Segarnya pas, pedasnya mantap....
3. SAMBAL LADO IJO ATAU LADO MUDO
Sambal khas Padang ini menawarkan sensasi yang luar biasa. Dibuat menggunakan cabe hijau, gula, dan garam (kadang ditambahi dengan ikan teri), sambal uleg yang digoreng ini sebenarnya tidak pedas-pedas amat. Hal ini dikarenakan sambal ini menggunakan Cabe Hijau yang masih muda (sesuai namanya Lado Mudo) dan tidak pedas, sehingga fungsinya menjadi pelengkap lauk.
Sambal ini adalah favorit saya karena rasanya yang gurih dan nikmat. Dengan naturnya yang tidak terlalu pedas, sambal ini sangat pas untuk dipadukan dengan lauk lain yang kering, seperti ayam goreng, ikan goreng, limpa goreng, dan lain-lain.
4. SAMBAL KECAP
Entah dari mana asal sambal ini, yang pastinya sambal ini merupakan sambal yang cukup sederhana tapi ampuh untuk membuat makanan yang tidak enak sekali pun jadi enaknya luar biasa.
Cara pembuatannya sangat mudah sekali. Cabe merah atau cabe rawit dipotong kecil-kecil kemudian dituangi kecap manis. Untuk menimbulkan sensasi asam-manis nan gurih yang lebih mantap, beberapa orang menambahinya dengan potongan bawang merah mentah dan tomat segar. Untuk makan makanan lauk seperti ikan bakar, sambal ini bisa ditambahkan jeruk nipis yang memberikan sensasi asam kecut, dan menghilangkan bau amis.
Sambal ini bisa dikatakan "Sambal Sejuta Umat" karena ada di banyak wilayah di Indonesia, dan proses pembuatannya pun sangat mudah, tanpa proses pengolahan apapun. Sambal ini paling pas digunakan sebagai campuran sup, terutama sup sayuran.
5. SAMBAL CIBIUK
Cibiuk adalah nama salah satu daaerah di Garut, dan diyakini sebagai daerah asal sambal segar alami nan nikmat ini.
Sambal ini terbuat dari tomat hijau, cabe rawit hijau, kencur, terasi, dan daun kemangi sebagai penyedap. Kesemua bahan itu diuleg dan disajikan dalam ulegan. Rasanya? Pedasnya mantap dan segar sekali. Hal ini dikarenakan perpaduan kencur, terasi, dan daun kemangi yang sangat pas dan membuat sambal ini memiliki rasa yang unik dan segar. Meski pun pedas, tapi justru bikin orang yang memakannya makin lahap makan. Mungkin karena pengaruh kencurnya yang memang berfungsi untuk meningkatkan nafsu makan ya?
6. SAMBAL BAJAK
Merupakan jenis sambal yang paling "bersahabat" dengan Anda yang suka makan pedas dengan kadar yang ringan. Ya, dari penampilan, Sambal Bajak terlihat sangat "garang" : Merah membara. Tapi yakinlah, pada saat Anda makan, justru yang terasa adalah gurih dan manisnya. Pedasnya malah kalah dengan kegurihan sambal ini.
Sambal ini merupakan sambal yang sangat populer di Jawa Tengah. Kunci kenikmatan sambal ini adalah pada kombinasi cabe dan tomatnya yang harus pas. Cabenya tidak boleh dari jenis yang pedas, dan tomatnya tidak boleh dari jenis yang terlalu asam. Kombinasi keduanya menghasilkan sambal yang "sangar di muka, tapi lembut di dalam".
7. SAMBAL BAWANG
Merupakan Sambal khasnya orang Arek Suroboyo atau Jawa Timur. Seperti namanya, sambal ini merupakan perpaduan antara cabe, bawang putih, dan bawang merah. Kunci kelezatan sambal ini adalah pada prosesnya yang berbeda dari sambal lain, di mana cabe dan bawang justru ditumis lebih dulu sebelum diuleg. Cara ini berkebalikan dengan proses pembuatan cabe goreng pada umumnya.
Keunggulan Sambal Bawang adalah aromanya yang sangat harum karena perpaduan bawang merah dan bawang putih yang digoreng bersama cabe merah. Meski cocok sebagai pendamping segala jenis masakan, tapi banyak orang setuju kalau Sambal Bawang paling klop jika menjadi teman makan bebek atau ayam goreng. Apalagi kalau makannya dengan nasi hangat dan teh manis hangat. Wuih... Mantap tenan..... !!!!
8. SAMBAL TOMAT
Nah.... ini nih... Sambal Tergurih yang hanya ada di Indonesia. Sambal ini merupakan sambal yang terbuat dari cabe, tomat, garam, bawang merah, bawang putih, dan terasi. Proses pembuatannya mirip dengan Sambal Bajak atau Sambal Bawang : Cabei, Bawang Merah, Bawang Putih, dan Tomat digoreng hinga layu. Setelah itu semua bahan itu diuleg dan dicampur dengan terasi, gula, dan garam.
Sambal yang aslinya dari Jawa Timur itu banyak kita temui di warung-warung, terutama Warung Pecel Lele. Makan sambal ini dengan ayam goreng, bebek goreng, lele goreng, dan tempe goreng, rasanya .... mantap banget...!!!!
9. SAMBAL MATAH
Sambal ini menawarkan sensasi pedas alami yang benar-benar segar. Berasal dari Bali, sambal ini adalah jenis sambal mentah segar yang tidak diolah sama sekali. Mirip Sambal Dabu-Dabu, Sambal Matah menggunakan banyak bahan beraroma pedas dan segar : Cabe Merah, Cabe Hijau, Bawang Merah, Tomat Hijau, Serai, Terasi, dan Daun Jeruk. Kesemua bahan itu diiris tipis dan dipotong kecil-kecil, kemudian dicampur. Sebelum dikonsumsi, siramkan air jeruk nipis di atas sambal ini.
Sambal ini tampak sangat indah dengan warna-warni yang menggugah selera makan. Pedasnya? Sudah tidak perlu ditanya : Benar-benar alami. Biasanya sambal ini digunakan untuk teman makan bersama nasi hangat dan ikan atau seafood bakar.
10. SAMBAL KOREK
Secara fisik dan rasa, Sambal asal Solo ini sangat mirip dengan Sambal Bawang. Maklum, bahannya mirip dan proses pembuatannya pun nyaris sama.
Perbedaan paling mencoloknya adalah pada jumlah cabe rawit yang digunakan pada Sambal Korek yang jauh lebih banyak dibandingkan Sambal Bawang. Selain itu, bahan yang digunakan lebih sedikit (hanya cabe rawit, bawang merah, bawang putih, dan garam). Proses pembuatannya pun tidak digoreng, tapi hanya diuleg dan ditetesi minyak panas pada akhir proses.
Mengapa sambal ini disebut Sambal Korek? Karena penikmat sambel ini tidak bisa mendapatkan sambal ini dalam jumlah banyak. Saat disajikan, sambal ini hanya diberikan sangat sedikit. Bukan pelit, tapi karena pedasnya yang luar biasa mantap, seringkali sambal ini dibuang begitu saja oleh konsumen. Daripada mubazir, makanya mereka hanya diberi sedikit. Karena diberi sedikit itulah, maka Konsumen kadang penasaran. Jadi pada saat sambalnya sudah habis, mereka "mengorek-korek" tatakan sambal untuk mendapatkan sisa sambal yang menempel. Karena itulah sambal ini dikenal dengan sebutan Sambal Korek.
Biasanya Sambal Korek dijual di warung pinggir jalan yang menyajikan bebek goreng di Solo. Coba cicipi sambal ini dengan menu nasi hangat dan bebek goreng panas. Wuih.... Dak kebayang mantapnya ....
Apa sambal favorit Anda? Bagi-bagi informasi di sini dunk.......
Subscribe to:
Posts (Atom)